Tanggapan Pimpinan KPK Laode Rumahnya Diteror: Biasa, Bagian dari Pekerjaan
Rumah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif diteror bom molotov pagi tadi. Laode mengatakan teror tersebut adalah risiko dari pekerjaannya memberantas korupsi di Indonesia.
Rumah Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode Muhammad Syarif diteror bom molotov pagi tadi. Laode mengatakan teror tersebut adalah risiko dari pekerjaannya memberantas korupsi di Indonesia.
"Enggak apa-apa biasa itu bagian dari pekerjaan. Tadi polisi sudah melakukan olah TKP, jadi kita tunggu saja ya hasilnya," kata Laode saat tiba di rumahnya pukul 20.00 WIB, Rabu (9/1).
-
Apa yang disita KPK dari rumah kader PDIP di Jatim? Dia melanjutkan, di rumah Mahfud yang berada di perumahan Halim Perdana Kusuma telah disita dua handphone dan uang tunai pecahan Rp 20 ribu senilai Rp 300 juta rupiah
-
Dimana penggeledahan dilakukan oleh KPK? Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali Fikri menyebut penggeledahan kantor PT HK dilakukan di dua lokasi pada Senin 25 Maret 2024 kemarin. "Tim Penyidik, telah selesai melaksanakan penggeledahan di 2 lokasi yakni kantor pusat PT HK Persero dan dan PT HKR (anak usaha PT HK Persero)," kata Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Dimana rumah kader PDIP di Jatim yang digeledah KPK? Rumah yang digeledah itu diketahui berada jalan Halim perdana Kusuma Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
-
Kenapa KPK menggeledah rumah kader PDIP di Jatim? Penggeledahan itu disebut terkait dengan kasus dugaan korupsi dana hibah pokok pikiran (Pokir) Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim). Kasus ini sendiri merupakan pengembangan dari perkara suap yang menjerat mantan Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak.
-
Kapan KPK menahan Mulsunadi? "Untuk kebutuhan penyidikan tim penyidik melakukan penahanan MG untuk 20 hari pertama terhitung tanggal 31 Juli 2023 sampai dengan 19 Agustus 2023
Dia mengaku mengetahui pelemparan molotov itu ke arah rumahnya melalui CCTV. Pagi hari, kata Laode, sopirnya melihat molotov tersebut masih menyala dalam posisi berdiri.
"Iya ya pelemparan itu sekira pukul 00.55 WIB melalui CCTV kami ada di rumah. Pagi ya pas bangun subuh, kebetulan salah satu bom molotovnya itu posisinya berdiri ketika dilempar. Kalau yang di atas kan terbakar besar, kebetulan itu berdiri gitu enggak pecah pertolongan Allah. Terus pagi subuh ketika sopir datang itu masih nyala sumbu nya," jelasnya.
"(Ada berapa bom?) Dua, satu di atas yang pecah dan satu di bawah yang masih utuh," terangnya.
Laode menyebut pelaku pelemparan sudah terlihat dari CCTV. Namun dia memilih menyerahkan penyelidikan kasus ini kepada polisi.
"(Sudah lihat CCTV) Iya sudah. (PelaKunya ada berapa?) Sudah lah tanyakan saja sama Mabes Polri ya hehe. (Siapa pelakunya?) Iya insyaAllah ya," tandas dia.
Baca juga:
Tetangga Rumah Ketua KPK Agus Rahardjo Lihat Ajudan Sempat Cek Kamera Pengawas
DPR Minta Kapolri Bentuk Satgas Usut Kasus Teror di Rumah Pimpinan KPK
Buka Rekaman CCTV, Polisi Buru Kendaraan Pelaku Teror Rumah Pimpinan KPK
Benda Diduga Bom di Rumah Ketua KPK Ditaruh di Tas Hitam
Akses Kediaman Pimpinan KPK Laode Muhammad Syarif Jadi Jalur Perlintasan Utama