Tangis Keluarga Pecah saat Brimob Tewas Tersambar Petir di Gunung Welirang Dimakamkan
Derai air mata keluarga dan peziarah pun ikut tumpah di tengah hujan gerimis yang mengiringi prosesi pemakaman jenazah di Desa Simo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.
Suasana haru menyeruak ketika mobil jenazah yang membawa almarhum Bripda Fredy Kusbiantoro, korban tewas tersambar petir saat mengikuti pendidikan Brimob di Puncak Gunung Ringgit, Pasuruan, Jawa Timur.
Derai air mata keluarga dan peziarah pun ikut tumpah di tengah hujan gerimis yang mengiringi prosesi pemakaman jenazah di Desa Simo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo.
-
Kapan Gunung Patenggeng terbentuk? Menurut tim Geologi, Gunung Patenggeng merupakan gunung purba berusia jutaan tahun.
-
Di mana letak Gunung Tangkuban Perahu? Gunung Tangkuban Perahu adalah gunung berapi yang terletak sekitar 30 kilometer dari pusat kota Bandung.
-
Apa yang terjadi di Gunung Tangkuban Perahu? Video tersebut dibagikan oleh beberapa akun Facebook di antaranya oleh akun Vicho Najwa, Hasanova Store, dan Yuni Sri Rahayu. Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengandung narasi bahwa Gunung Tangkuban Perahu yang berada di Bandung, Jawa Barat, mengalami erupsi pada tanggal 11 Juni 2024 lalu.
-
Dimana gunung dengan jalur pendakian yang terjal dan berbahaya? Gunung Raung Puncak Jaya Selain menjadi salah satu gunung tertinggi di Indonesia, Puncak Jaya memiliki jalur pendakian yang ektrem. Pasalnya, gunung ini dipenuhi oleh batuan tebing yang terjal.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
Di tengah suasana duka itu, sang ibu, Sri Suryati hanya bisa berteriak memanggil nama anak bungsunya itu. "Saya pengen melihat Fredy untuk terakhir kali," pintanya di depan peti jenazah Bripda Fredy, Selasa (17/12).
Sementara sang bapak, Lardi Wardoyo, berusaha di samping ibu korban. "Sabar bu. Ini ujian. Kita harus sabar, kita doakan saja Fredy," katanya berusaha menenangkan.
Tersambar Petir saat Pendidikan
Bripda Fredy dimakamkan dengan cara Kepolisian di pemakaman umum Desa Simo, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo. Bertindak sebagai inspektur upacara, Dansat Brimob Polda Jatim Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika.
Kombes Pol I Ketut mengatakan, bahwa Bripda Fredy menjadi korban tersambar petir saat menjalankan tugas melaksanakan kegiatan pendidikan dasar Brimob. "Ya kemarin (Senin) kejadiannya," katanya.
Dia menyebutkan bahwa diakhir pendidikan, musibah datang. Tidak ada yang menghendaki. Dia menyebutkan bahwa cuaca saat itu tidak mendukung.
"Sehingga menyebabkan 3 anggota meninggal dunia. Salah satunya Fredy. Saya minta doanya agar Bripda Fredy diterima di sisi Nya," jelasnya.
Menurutnya Bripda Fredy meninggal karena menderita luka bakar pada beberapa bagian tubuhnya. Demikian juga dengan 2 anggota lainnya juga mengalami luka bakar
"Dua lainnya juga sudah dikirim ke rumah masing-masing. Sesuai permintaan keluarganya," jelasnya.
Sementara, korban luka ada 9 orang yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. Dia mengklaim bahwa kondisinya sudah stabil dan dalam masa pemulihan trauma.
Keluarga Ikhlas
Sementara itu, keluarga dari korban tersambar petir siswa Pusdik Brimob Watukosek, Bripda Fredy Kusbiantoro mengaku tidak berfirasat apapun terkait dengan insiden itu. Bahkan kabar meninggalnya anak bungsu dari Lardi Wardoyo dan Sri Suryati diterima setelah 4 jam kejadian.
"Kami baru mendapatkan kabar saat magrib kemarin. Sekitar pukul 17.30 wib, " kata kakak Ipar dari Bripda Fredy Kusbiantoro, Jatmiko.
Itu pun, kata dia, informasi yang keluarga Bripda Fredy dapat belum valid. Dia mengatakan, Bhabinkamtibmas dari Polsek Slahung yang datang mengabarkan ke rumah duka.
"Memang mengabarkan. Tapi namanya salah bukan nama adik saya. Cuma nomor siswa nya benar. Makanya awalnya keluarga belum percaya," terangnya.
Menurutnya berbekal kebimbangan, dirinya mencoba melacak kabar tersebut. Dan sekitar pukul 18.30 Wib, kabar yang semula simpang siur menjadi kenyataan.
"Adik saya memang meninggal karena disambar petir. Ibu langsung shock sampai sekarang," jelasnya.
Sementara, sang ayah, Lardi Wardoyo mengaku sudah ikhlas. Dia mengatakan mengetahuinya dari menantunya jika anak bungsunya tidak ada.
"Ya dapat kabar jika Fredy kesambar petir. Ya sedih. Tapi mau gimana lagi. Kami harus ikhlas menerimanya," katanya sambil menahan tangis.
Sebelumnya, tiga peserta didik Dasar Bintara (Daspa) dan Dasar Perwira (Daspa) dari Pusdik Brimob Watukosek Pasuruan tewas setelah tersambar petir saat menjalani pelatihan di puncak Gunung Ringgit, Pasuruan, Senin (16/12).
Ketiga jenazah insiden tersambar petir ini antara lain Wisnu Mukti S nomor siswa 048 Salrim Da Jateng, Fredy Kusbiantoro, nosis 182 Salrim Da Jatim dan Rizky Setiawan Pratama nosis 244 salrim Da DIY.
(mdk/gil)