Tangkap penjahat & bertaruh nyawa, 8 Prajurit TNI AD naik pangkat
Mereka melakukan tindakan berani, melebihi panggilan tugas. Jenderal Gatot bangga melihat prajuritnya.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo, memberikan Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) kepada 8 orang prajurit TNI AD, di Aula AH Nasution, Mabes TNI AD, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (26/1).
Ke delapan prajurit TNI AD yag akan mendapat KPLB tersebut adalah Sersan Mayor M Hidayat, Sersan Kepala Holili, Serka Achmad Rianto, dan Sersan Satu Hendra Gunawan (Intel Kodam Jaya). Lalu Prada Mohammad Thoyib Azizi (Brigif 22/OM Gorontalo), Kapten Arh Suwanto (Pasipers Kodim 0817/Gresik), Serma Andi Junaidi (Batiminpres Kodim 0817/Gresik), dan Letkol Cpl Simon Petrus Kamlasi (Dandenpal "B" 09-12-03, Kupang).
Kasad TNI AD Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, ketentuan tentang Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) yang diberikan kepada kedelapan prajurit TNI AD ini, merupakan hal yang memang harus dilakukan korps TNI AD sebagai bentuk penghargaan kepada para prajuritnya yang berjasa.
"Penghargaan ini diberikan kepada sejumlah prajurit TNI AD yang berjasa, berdasarkan undang-undang TNI nomor 34 tahun 2004, pasal 44 ayat 1, dimana isinya mengatakan bahwa bagi prajurit TNI yang berprestasi melebihi panggilan tugas dan mengorbankan nyawanya, diberikan penghargaan," kata Gatot di Mabes TNI AD, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (26/1).
Diketahui, kedelapan prajurit TNI AD tersebut mendapat KPLB atas sejumlah tindakan keprajuritan mereka, seperti prajurit TNI yang berhasil melakukan pembebasan anak SD yang menjadi sandera penculikan, prajurit TNI yang berhasil membuat pompa hidrolik dan sistem pengairan di NTT, serta satuan intel Kodam Jaya yang berhasil menyelamatkan aset negara, berupa sejumlah lahan tanah senilai Rp 1 triliun lebih, pada upaya korupsi yang nyaris dilakukan oleh seorang anggota TNI AD.
Selain itu, dalam kesempatan tersebut juga dilakukan agenda serah terima jabatan Danpustor, Pangdam Satu Bukit Barisan, Pangdam 16 Pattimura, dan Asisten Teritorial, yang merupakan rotasi jabatan di lingkungan TNI AD.
Melalui keterangan dari Kasad AD Jenderal Gatot Nurmantyo, reorganisasi ini merupakan sebuah hal yang biasa dilakukan di jajarannya, sebagai bentuk penyegaran organisasi dan upaya-upaya guna memaksimalkan pembinaan satuan.
Baca juga:
Sersan Hidayat dkk bongkar kasus korupsi, selamatkan aset Rp 650 M
Mabes TNI AD bantah terjunkan prajurit jaga KPK
Ringkus perampok penembak polisi, Prada Thoyib langsung naik pangkat
Dengan tangan kosong, Prada Thoyib ringkus perampok penembak polisi
Kisah lucu jenderal TNI ogah dikubur di makam pahlawan
Ranger AS kagum lihat aksi Raider TNI AD, langsung minta berguru
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana TNI AD menyarankan untuk memastikan kondisi kesehatan? TNI AD mengatakan bahwa pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh kalian. Apakah sehat ataupun ada masalah yang perlu ditangani.
-
Bagaimana peran TNI AD dalam normalisasi Sungai Deli? Alhamdulillah rencana kami untuk menormalisasi Sungai Deli sepanjang 32 km mendapat dukungan penuh dari Bapak KSAD dengan memerintahkan personel TNI AD untuk terlibat langsung dalam kegiatan, " kata Bobby Selasa (12/9). Tak hanya tenaga, pihak TNI AD, kata Bobby, juga akan membantu meminjamkan alat-alat berat yang dimiliki "Kami juga akan dibantu dengan menggunakan peralatan yang dimiliki TNI AD," lanjut Bobby.
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.