Tegas, Kapolda Instruksikan Propam Periksa Dirlantas Polda Sulteng Ogah Diwawancara Jurnalis SCTV Pakai Handphone
Dirlantas Polda Sulteng Kombes Pol Dodi Darjanto telah melakukan permintaan maaf terbuka terkait perbuatannya.
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tengah Irjen Pol Agus Nugroho menginstruksikan Kabid Propam untuk membentuk tim klarifikasi guna menyelidiki kasus kekerasan verbal dilakukan Dirlantas Polda Sulteng Kombes Pol Dodi Darjanto kepada jurnalis SCTV Syamsuddin Tobone. Dodi menolak wawancara hanya karena alat yang digunakan Syamsuddin adalah handphone merek China.
- Polda Jateng Buka Suara Soal Jabat Tangan Andika Dicueki: Kapolda sudah Menunduk Tanda Hormat
- Kompolnas Minta Klarifikasi Kapolda Sulsel soal Dugaan Intimidasi Wartawan Buntut Berita Pungli Pembuatan SIM
- Dirlantas Polda Sulteng Ogah Diwawancara Wartawan SCTV Pakai Handphone, Begini Respons Kompolnas
- Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
"Perintah saya jelas kepada Kabid Propam, selidiki, jika terbukti, proses," kata Agus dalam keterangan resmi di Palu, Jumat (19/7).
Kapolda menegaskan komitmennya untuk menjaga integritas dan kehormatan institusi kepolisian, dengan memberikan teguran keras kepada Dodi Darjanto.
Dia juga memerintahkan Dirlantas untuk meminta maaf secara langsung dan terbuka kepada Syamsuddin sebagai bentuk pertanggungjawaban dan untuk memulihkan hubungan baik antara kepolisian dan media.
"Saya sudah berikan teguran keras kepada Dirlantas, dan memerintahkan untuk meminta maaf secara langsung dan terbuka kepada yang bersangkutan," tegas Agus.
Kapolda mempersilakan media massa untuk mengkritik kinerja Polda Sulteng jika ada personel yang berbuat keliru, seperti terkait kekerasan verbal yang dilakukan jajarannya kepada jurnalis SCTV.
“Silakan teman-teman media mengkritik kami, termasuk perilaku anggota saya di lapangan. Ini untuk kebaikan institusi, karena ibarat akuarium, media melihatnya dari luar, sehingga mereka tahu apa yang terjadi di dalam institusi Polri,” kata Agus.
Penegasan itu disampaikan Kapolda kepada saat bertemu perwakilan dari empat organisasi profesi dan media, yaitu Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulteng, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Sulteng, serta Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulteng.
Pertemuan itu juga membahas kekerasan verbal yang dilakukan Dirlantas Polda Sulteng Kombes Pol Dodi Darjanto kepada jurnalis SCTV Syamsuddin Tobone. Dodi menolak wawancara, hanya karena alat yang digunakan Syamsuddin adalah handphone merek China.