Teknologi Modifikasi Cuaca Mampu Turunkan Hujan di Palangkaraya
Hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Pulau Pisau dan Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Hal ini setelah penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi kebakaran hutan dan kabut asap.
Hujan mulai mengguyur sejumlah wilayah di Kabupaten Pulau Pisau dan Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Hal ini setelah penerapan teknologi modifikasi cuaca untuk mengatasi kebakaran hutan dan kabut asap.
"Ini progres yang luar biasa, kami bersyukur. Hujan turun pada sore hari ini dengan intensitas sedang hingga lebat. Besok kami baru dapat menghitung volume airnya," ujar Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Tri Handoko Seto di Palangkaraya, Jumat (20/9).
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
Sebelumnya, tim BBTMC-BPPT didukung TNI AU melakukan penyemaian awan di tujuh kabupaten menggunakan pesawat CN 295 dengan mengangkut 2.400 kg NaCL. Wilayah yang menjadi target yaitu Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Sampit, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Barito, Kabupaten Katingan, dan Kota Palangkaraya.
"Pesawat jenis ini memang dapat menjangkau wilayah cukup luas hanya dalam satu kali terbang. Pada pagi hari prediksi cuaca di Palangkaraya tidak hujan. Namun, berkat kemurahanNya dan kerja keras tim akhirnya membuahkan hasil menggembirakan dengan turun hujan cukup lebat sore hari di Palangkaraya sekitarnya," ujar Tri Handoko Seto.
Selain Kota Palangkaraya, lanjut Seto, hujan cukup deras juga turun di wilayah Kabupaten Pulang Pisau.
Fikri Nur Muhammad, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT di Kalteng menjelaskan sepanjang lintasan area penyemaian, terpantau awan cumulus di ketinggian 15.000 kaki. "Selain bahan semai NaCL, kami menggunakan kapur tohor untuk strategi penyemaian awan," ujarnya.
Operasi TMC Penanggulangan Karhutla di Kalteng dipusatkan di Posko Bandar Udara Tjilik Riwut Palangkaraya dengan diperkuat tim BBTMC-BPPT sebanyak 5 orang (termasuk Flight Scientist), dan didukung 13 orang dari TNI AU untuk kru pesawat.
Baca juga:
3 Pembakar Lahan di Kutai Barat Ditangkap, Polisi Amankan Korek dan Parang
Warga Kalteng Terdampak Asap Bisa Nikmati Udara Bersih di Mobil Oksigen
BMKG: Terpantau 1.431 Hotspot di Kalimantan Barat
Kabut Asap, Warga Pontianak Mulai Keluhkan Sesak Napas dan Sakit Kepala
Penampakan Asap Kebakaran Hutan Kalimantan dari Luar Angkasa
Polisi Segel Perusahaan Sawit di Kapuas Hulu yang Bakar Lahan