Telegram hapus 10 konten berbau teroris dan radikalisme setiap hari
Sementara itu, Menteri Kominfo Rudiantara sangat mengapresiasi kinerja Telegram. Karena mereka berkomitmen menjaga, agar tidak membiarkan konten terorisme dan radikalisme ada.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) telah kembali membuka akses aplikasi percakapan Telegram. Dibukanya kembali akses tersebut, karena pihak Telegram telah berkomitmen untuk menghapus semua konten yang mengandung unsur negatif.
Berdasarkan laporan Telegram, setiap hari mereka telah menemukan 10 konten yang mengandung unsur negatif. Isi konten tersebut tentang radikalisme dan terorisme.
"Telegram menghapus 10 channel atau grup di Indonesia setiap hari," kata Koordinator Internet Positive Taluri kepada wartawan di kantor Kemenkominfo, Jakarta Pusat, Kamis (10/8).
Sementara itu, Menteri Kominfo Rudiantara sangat mengapresiasi kinerja Telegram. Karena mereka berkomitmen menjaga, agar tidak membiarkan konten terorisme dan radikalisme ada.
"Dilihat perkembangan yang ada, Telegram melakukan hal sangat baik," ujarnya.
Rudiantara mengungkapkan saat ini sangat diperlukan kecepatan untuk membersihkan konten negatif. Karena konten tersebut selalu muncul setiap harinya.
"Yang diperlukan kecepatan untuk membersihkan konten negatif terorisme dan radikalisme," tandasnya.