Temui JK, Dubes Jepang bahas tol laut dan infrastruktur maritim
Jepang berminat berpartisipasi dalam pembangunan sektor maritim, serta tol laut yang menjadi program kerja Jokowi.
Dubes Jepang untuk Indonesia, Yasuaki Tanizaki berkunjung ke Kantor Wakil Presiden, Jusuf Kalla di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Tanizaki mengatakan, kunjungannya ke kantor wapres untuk memperdalam kerja sama bilateral antara Indonesia dengan Jepang. Secara khusus, kerja sama dalam bidang penanganan bencana.
"Khususnya kami pembahasan pembenahan bencana alam karena dua negara mengalami bencana terlebih lagi sekitar 3 tahun lalu ada gempa dahsyat di Jepang dan Indonesia membantu memberikan bantuan dukungan. Jadi saya ucapkan terima kasih," kata Tanizaki, Kamis (20/11).
Sektor ekonomi juga tidak luput dalam pembahasan kedua belah pihak, utamanya di bidang-bidang yang bisa digarap oleh pihak Jepang.
"Kami membahas bantuan kerja sama infrastruktur seperti pembangkit listrik di bidang energi dan jalan tol, pelabuhan, saluran air dan bagaimana kerjasama kedua negara terbentuk di bidang-bidang itu. Kita bahas masalah keuangan dan langkah yang bisa mengatasi masalah itu," paparnya.
Tanizaki mengatakan, Jepang berminat untuk berpartisipasi dalam pembangunan sektor maritim, serta tol laut. Kerja sama di sektor maritim merupakan buntut dari pembicaraan pada saat KTT APEC dilaksanakan dan akan dibahas dalam pertemuan berikutnya.
"Saat itu membahas mengenai masalah maritim dan kami bersepakat melakukan pertemuan maritim tingkat kerja. Pertemuan pembahasan termasuk tol laut. (Pertemuan) saya berpikir secepat mungkin. Bisa juga tahun ini tapi paling lambat tahun depan," tegasnya.
Meski belum ada pembicaraan resmi terkait kontrak kerja sama di sektor maritim, Tanizaki mengatakan, pihak Jepang sudah membuka pembicaraan dengan beberapa perusahaan Jepang terkait potensi investasi Jepang di Indonesia.
"Secara resmi belum tapi sudah saya kontak perusahaan Jepang di Indonesia untuk membahas bagaimana kami bisa memberikan investasi dengan Indonesia di bidang infrastruktur maritim," tutupnya.
Baca juga:
Pemerintah bangun 300.000 rumah di perbatasan negara untuk PNS
Butuh dana pemerintah agar industri kapal lokal mampu bersaing
Menengok nasib galangan kapal di Semarang yang kian terseok-seok
Langkah Menteri Susi wujudkan visi kemaritiman Presiden Jokowi
Pabrik speedboat di Semarang ingin kalahkan kapal buatan AS
Strategi industri perkapalan nasional bersaing dengan asing
-
Kenapa Ridwan Kamil menemui Jusuf Kalla? “Beliau kan orang pintar ya dan penuh dengan pengalaman, arif, bijaksana. Sehingga saya perlu mendapatkan arahan, wejangannya dari beliau,” sambungnya.
-
Bagaimana Jusuf Kalla menilai dampak dari hukuman terhadap BUMN yang rugi? Kalau suatu kebijakan bisnis, langkah bisnis rugi cuma dua kemungkinannya, dia untung, dan rugi. Kalau semua perusahaan rugi, maka seluruh BUMN karya harus dihukum, ini bahayanya, kalau satu perusahaan rugi harus dihukum, maka semua perusahaan negara harus dihukum, dan itu akan menghancurkan sistem," ujar JK.