Tepergok satroni rumah pensiunan TNI, Juaedi tewas dan Sani kritis
Keduanya nekat satroni rumah pensiunan TNI di padi hari. Uang hasil curian Rp 4 juta harus dibayar mahal. Salah satu pencuri Juaedi tewas dikeroyok massa, sementara rekannya Sani kritis.
Dua pencuri diamuk massa setelah tepergok menyatroni di rumah Sanali (56) Pensiunan TNI, warga Desa Menanggal, RT 10 RW 03, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Jatim. Satu pelaku meninggal setelah terkena tembakan senapan angin saat kejar-kejaran dengan warga, Rabu (15/3).
Dua pelaku itu, Junaedi (44), asal Jatisrono Barat, Semampir, Surabaya, meninggal di lokasi. Sedangkan Abdul Sani (28), warga Kaliman Selatan kondisinya kritis.
Kasatreskrim Polres Mojokerto AKP Budi Santoso mengatakan, kejadiannya sekira pukul 10.00 WIB. Dua pelaku masuk rumah korban dan mengambil uang sekitar Rp 4.000.000, di dalam dompet yang ada di kamar pribadi korban. Aksi itu dipergoki korban dan langsung berteriak 'maling'.
"Satu pelaku masuk ke kamar korban mengabil uang yang ada di dompet. Saat keluar dari kamar kepergok korban dan diteriaki maling," kata Budi.
Sontak teriakan korban mengundang perhatian warga sekitar. Warga beramai-ramai mengejar pelaku yang kabur menggunakan sepeda motor Beat nopol L 5839 FC ke arah Desa Kedunggempol, sekitar 3 kilometer arah utara dari rumah korban.
"Pelaku ditangkap warga sekitar 3 kilometer dari rumah korban. Keduanya sempat dimassa. Pelaku bernama Junaedi, meninggal terkena tembak angin di bagian dada dan kening. Sedangkan satunya kondisinya kritis dengan luka di bagian kepala dan muka," tambah Budi.
Kedua pelaku langsung dievakuasi ke Rumah sakit Umum dr. Wahidin Audiro Husodo, Mojosari untuk keperluan autopsi. Sementara Abdul Sani yang kondisinya kritis, masih dirawat di ruang ICU IGD dengan penjagaan polisi.
"Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap korban dan pengembangan kasus ini. Barang bukti uang tunai, sebilah celurit, golok, angkur, besi L dan sepeda motor pelaku, sudah kita amankan untuk pemeriksaan dan pengembangan," katanya.
-
Apa yang ditemukan di hutan jati Mojokerto? Di kawasan hutan jati tersebut ditemukan sejumlah benda yang diduga peninggalan era kerajaan, seperti pecahan cangkir gerabah, bata merah, hingga cerupak (lampu ublik kuno).
-
Apa yang membuat terowongan di Mojokerto ini misterius? YouTuber Cakra Panorama menyebut lorong tak berujung ini mirip terowongan Hamas di Palestina.
-
Apa yang dulunya disebut Begraafplaatsen Mojokerto? Mengutip Instagram @ceritamojokerto, bangunan ini dulunya dikenal dengan nama Begraafplaatsen Mojokerto atau gerbang pemakaman di Mojokerto. Nama lain dari gapura ini adalah Sekar Putih.
-
Siapa yang membawa Soekarno ke Mojokerto? Pada tahun 1907, Soekarno dan keluarganya pindah ke Kota Mojokerto. Sang ayah, Raden Soekemi mendapatkan tugas baru menjadi mantri guru (kepala sekolah) di Sekolah Ongko Loro.
-
Di mana lokasi Gapura Sekar Putih di Mojokerto? Persisnya, Begraafplaatsen Mojokerto berada di Mergelo, Kelurahan Kedundung, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto.
-
Kapan Tari Penguton diciptakan? Tari Penguton adalah tari penghormatan yang diciptakan oleh Aisyah, putri dari seorang kepala desa yang bernama Pangeran H. Bakri di tahun 1820 silam.
Baca juga:
Mahasiswi tepergok curi vitamin rambut dan kosmetik di swalayan
Dibobol pencuri, uang Rp 4,6 juta milik apotek Unwahas raib
Dibekuk Tim Anti Bandit, ibu & anak terlibat komplotan pembobol toko
Jimat warisan tak mempan, perampok gagal menghilang saat ditangkap
Tukang sayur banting setir jadi maling motor, ajak bini tiap beraksi
Bobol rekening jaminan hari tua BPJS, 4 pelaku tarik Rp 41 juta
Kantor PU Kota Bekasi dibobol pencuri, tiga set komputer hilang