Terapis pijat di Bekasi ditemukan kritis diduga ditikam pelanggannya
Aan Hayati (38) , seorang terapis ditemukan kritis bersimbah darah di sebuah panti pijat wilayah Kampung Ceper RT 01 RW 03, Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Senin (5/12). Diduga, korban dianiaya pelanggannya sendiri.
Aan Hayati (38) , seorang terapis ditemukan kritis bersimbah darah di sebuah panti pijat wilayah Kampung Ceper RT 01 RW 03, Desa Sukaragam, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Senin (5/12). Diduga, korban dianiaya pelanggannya sendiri.
Berdasarkan informasi dihimpun merdeka.com, peristiwa itu diketahui Julianah (49), sekitar pukul 09.30 WIB atau dua jam setelah pelanggannya masuk sekitar pukul 09.30 WIB.
Julianah curiga dengan kamar dipakai korban tak terdengar apa-apa. Padahal, sudah lebih dari satu jam korban melayani pelanggannya. Karena itu, pekerja di panti pijat tersebut mengecek kamar korban.
Alhasil, Julianah terkejut melihat teman seprofesinya tersebut bersimbah darah. Korban mengalami luka tikam di sejumlah bagian tubuhnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi, AKBP Rizal Marito membenarkan peristiwa itu. Korban sempat dibawa ke rumah sakit terdekat, namun karena lukanya cukup parah, dirujuk ke Rumah Sakit Polri, Kramajati, Jakarta Timur. "Korban masih kritis, dan akan menjalani operasi," kata Rizal kepada merdeka.com, Senin (5/12).
Dari hasil penyelidikan, diduga pelakunya adalah pelanggannya sendiri. Adapun, tamunya tersebut datang sekitar pukul 07.00 WIB meminta dipijat. Tak hanya itu, korban juga diminta untuk melayani nafsu bejat pelanggan tersebut.
Diduga korban menolak, kemudian pelaku marah, lalu mengambil golok dan ditusukkan ke bagian dada sebanyak dua kali, dan di lengan. Di lokasi kejadian, polisi menemukan kopel seragam satpam.
"Kami masih berupaya melakukan penangkapan terhadap pelaku," kata Rizal.