Tercebur sumur sedalam 30 meter selama 3 jam lebih, Ryan selamat
"Dia teriak-teriak minta tolong. Langsung kemudian beberapa karyawan keluar, panik," kata saksi mata.
Diduga gara-gara menginjak betonan penutup sumur tua dan pecah, Agus Eko Riyanto (20) warga Jalan Karangrejo Selatan, Kelurahan Tinjomoyo, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Jawa Tengah, tercebur sumur sedalam 25 meter selama tiga jam lebih.
Untungnya, Ryan alias Gentong yang berbadan tambun dan gemuk ini selamat meski berjam-jam terendam di dalam sumur yang diketahui mempunyai kedalaman 30 meter lebih. Apalagi bentuk sumur tua di Jalan Raya Sultan Agung Nomor 109, Kota Semarang, tersebut mengerucut ke bawah.
Dari informasi dihimpun merdeka.com Senin (5/1) sore sekitar pukul 14.30 WIB, seperti biasanya korban Ryan bekerja mengambil jatah elpiji gas di agen gas elpiji PT Candi Agung Pratama di Jalan Sultan Agung Nomor 109 Kota Semarang, Jawa Tengah.
Korban sesaat menunggu di balai depan agen gas tersebut, kemudian saat hendak masuk ke pangkalan elpiji gas, korban berjalan menuju ke sumur tua tersebut.
Namun, saat menginjak betonan penutup sumur tua itu, diduga karena badannya gemuk, betonan patah kemudian korban langsung masuk dan tercebur sumur. Sontak kemudian, korban Ryan berteriak-teriak minta tolong kepada beberapa karyawan pangkalan atau agen elpiji gas tersebut.
"Dia teriak-teriak minta tolong. Langsung kemudian beberapa karyawan keluar, panik hingga akhirnya menghubungi polisi di Mapolsek Gajahmungkur yang tak jauh dari sini (TKP)," kata saksi mata kejadian Marsudi (30) saat ditemui merdeka.com Senin (5/1) di sekitar TKP.
Usai menghubungi petugas kepolisian, beberapa karyawan dan warga sekitar TKP berupaya untuk melakukan pertolongan sementara dengan memasang dua buah blower dan melemparkan beberapa tali. Namun, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Malahan, korban Ryan berteriak-teriak kesakitan karena tali yang ditarik membuat seluruh badannya sakit.
Pemilik agen atau pangkalan elpiji dan polisi akhirnya menghubungi Basarnas Semarang untuk mengevakuasi korban Ryan yang sudah berteriak-teriak mengeluh kesakitan dan mengalami sesak napas di dalam sumur tua itu.
Satu jam kemudian, dua unit mobil berisi satu tim Basarnas Kota Semarang yang dipimpin Koordinator Lapangan (Korlap) Nyoto Purwanto langsung mengupayakan evakuasi dengan berbagai macam alat dan perlengkapan tim SAR-nya tersebut.
Awalnya tim Basarnas mengalami kesulitan karena bentuk sumur di dalam mengerucut, sehingga perlu upaya keras untuk mengangkat korban Ryan dari dalam sumur. Apalagi, tubuh korban tambun dan gemuk sehingga agak sedikit terjepit dinding sumur.
"Kesulitan tim karena sumur berbentuk mengerucut di tengah sehingga kita mengalami kesulitan saat pertama mengangkat korban dari bawah. Kemudian kami gunakan teknik breathing apparatus. Apalagi kedalaman sumur 30 meter lebih. Namun berhasil karena upaya keras kami," tegas Nyoto Purwanto.
Setelah selama dua jam melakukan evakuasi, sekitar pukul 16.45 WIB korban Ryan akhirnya bisa diselamatkan dalam kondisi masih hidup. Hanya saja, usai berhasil diselamatkan, kondisi sekujur tubuh korban mengalami luka lecet-lecet akibat terbentur dinding sumur saat jatuh ke dalam sumur.
Usai dilakukan upaya pemulihan dengan memberikan air minum dan bantuan pernapasan oksigen dari Tim Basarnas Semarang, korban langsung dilarikan ke RS Elizabeth Kota Semarang untuk mendapatkan perawatan medis dan pemulihan kondisi korban lebih lanjut.
"Korban kooperatif sehingga proses evakuasi sukses. Korban hanya mengalami luka luar sedikit dan akan dilakukan pemeriksaan medis lanjutan di rumah sakit. Dialog, supaya ada respon kooperatif atau tidak," terang Nyoto.