Terduga teroris di Pamanukan merupakan anggota jaringan JAD
Seorang terduga teroris berinisial M ditembak mati tim Densus 88 di dekat Jalan E Tirtapraja Pamanukan, Kabupaten Subang. Hal itu dilakukan karena ia hendak meledakan bom ke arah polisi.
Seorang terduga teroris berinisial M ditembak mati tim Densus 88 di dekat Jalan E Tirtapraja Pamanukan, Kabupaten Subang. Hal itu dilakukan karena ia hendak meledakan bom ke arah polisi.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, M beralamat di Jalan Husen Syahbana Kelurahan Mulyasari RT 22 RW 09 Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang Jawa Barat.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
Dia disebut masuk ke dalam kelompok JAD Haurgeulis Indramayu dan Subang, dan akan merencanakan aksi teror saat Pilkada serentak tanggal 27 Juni 2018.
Dari terduga teroris tersebut, polisi mengamankan senjata tajam berupa pisau dan ransel berisi bahan peledak. Saat ini jenazah pelaku terorisme dibawa ke RS Polri Kramatjati.
Saat dikonfirmasi, Kapolda Jabar Irjen Agung Bufi Maryoto membenarkan informasi tersebut. Tindakan tegas dilakukan karena terduga teroris berusaha melawan dengan berusaha melempar bom.
"Betul ada (penembakan) jadi kita buntuti, aslinya (terduga teroris berinisial M) berasal dari indramayu dia masuk dalam jaringan JAD haurgeulis," kata Agung saat ditemui di sela peninjauan persiapan debat kandidat di Grand Ballroom Sudirman, Jalan Sudirman, Kota Bandung, Jumat (22/6) malam.
Terkait informasi M akan menyerang saat masa pencoblosan Pilkada serentak pada 27 Juni mendatang, Agung mengaku belum bisa memberikan jawabannya.
"Masih dikembangkan," ucapnya.
Agung pun belum mau memberi komentarnya ketika ditanya aksi M ini efek vonis mati terhadap Aman Abdurakhman. Agung hanya ingin fokus terhadap pengamanan di wilayahnya.
"Kita kerja sama dengan Pangdam, kita lakukan patroli gabungan di wilayah terutama menjelang pemungutan sampai selesai," ucapnya.
Baca juga:
Terduga teroris bawa ransel isi bom diamankan di Pamanukan
Aman Abdurrahman dihukum mati, ini komentar korban bom Thamrin
Terduga teroris di Pamanukan berencana melancarkan teror saat Pilkada Serentak
Gembong teroris Aman Abdurrahman dihukum mati
Polri siap hadapi dampak hukuman mati teroris Aman Abdurrahman