Terduga teroris Tangsel ada yang residivis, tukang bubur dan sopir
Terduga teroris di Tangsel ada yang residivis, tukang bubur dan sopir. Kabagmitra Divhumas Polri, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan salah satu pelaku Omen merupakan residivis kasus pembunuhan yang direkrut mantan narapidana teroris Kedubes Myanmar Achmad Taufik alias Ovie.
Tiga pelaku teroris di Tangerang Selatan yakni Omen, Irwan dan Helmi tewas ditembak Densus 88 Polri. Kabagmitra Divhumas Polri, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan salah satu pelaku Omen merupakan residivis kasus pembunuhan yang direkrut mantan narapidana teroris Kedubes Myanmar Achmad Taufik alias Ovie.
"Beberapa terduga yang meninggal Omen yang bersangkutan adalah mantan napi pembunuhan lalu direkrut saudara Ovi salah satu narapidana bom Dubes Myanmar pada 2013," kata Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/12).
Selain itu, kata dia pelaku Irwan pernah bekerja sebagai sopir perusahaan air mineral di Tasikmalaya dan Helmi bekerja sebagai penjual bubur di Tasikmalaya. Keduanya adalah kelompok Jemaah Anshar Daulah (JAD) di Tasikmalaya.
Untuk diketahui, Densus 88 Antiteror Polri menangkap Seva Riano alias Asep dan Achmad Taufiq alias Ovie, di Jalan Jendral Sudirman pada tahun 2013 lalu. Ia ditangkap karena kedapatan membawa bom pipa yang disimpan dalam tasnya.
Pada tahun 2014, Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 7 tahun 6 bulan penjara kepada Achmad Taufik alias Ovie, terdakwa kasus perencanaan pengeboman kantor Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta.
Kombes Pol Awi Setiyono menyatakan pelaku teroris di Tangerang Selatan merupakan jaringan Bahrun Naim karena berkaitan dengan pelaku teroris yang ditangkap di Bekasi. Saat ini pelaku juga membentuk jaringan sel-sel kecil.
"Ini jaringan Bekasi benang merah ke sana apa yang disampaikan Bahrun Naim bentuk sel-sel kecil," kata Kombes Awi.
-
Apa yang ditemukan Densus 88 saat menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? "Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata. Logo ISIS misalnya, logo-logo yang merujuk pada tanda tertentu yang biasa digunakan kelompok teror, salah satu misalnya bendera bendera itu ya," kata dia di GBK, Jumat (6/9).
-
Bagaimana Densus 88 menemukan ancaman terhadap Paus Fransiskus? Hasil pemantauan, ditemukan postingan-postingan bermuatan ancaman dan provokasi yang ditujukan kepada Paus Fransiskus saat melakukan kunjungan ke Indonesia.
-
Dimana Densus 88 menemukan bukti ancaman terhadap Paus Fransiskus? Kita temukan barang barang yang terkait propaganda saja seperti penggunaan logo logo, foto-foto, kemudian kata-kata.
-
Mengapa Densus 88 menangkap ketujuh pelaku ancaman terhadap Paus Fransiskus? Dijelaskan, Densus 88 Antiteror diberikan mandat untuk melakukan pencegahan sedini mungkin setiap ancaman, setiap serangan teror yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok.
-
Siapa yang ditangkap Densus 88 karena mengancam Paus Fransiskus? Ada ketujuh orang terduga pelaku teror itulah yang mengunggah di akun media sosial pribadi.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
Baca juga:
Aksi Densus 88 kepung lokasi penggerebekan teroris di Tangsel
Jokowi bersyukur 3 teroris ditembak mati sebelum beraksi
Bom di Tangsel diledakkan setelah 15 menit Kapolda Metro datang
Densus 88 bekuk terduga teroris di Deli Serdang
Terduga teroris yang tertangkap di Sumut akan dibawa ke Jakarta