Terkurung 3 Hari di Dalem Keputren, 2 Putri Keraton Surakarta Akhirnya Keluar
Dua putri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) yang juga putri Paku Buwono (PB) XII dan GKR Timoer Rumbai putri PB XIII (raja saat ini) akhirnya bisa keluar, setelah terkunci di Dalem Keputren, sejak Kamis (11/2).
Dua putri Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat GKR Wandansari Koes Moertiyah (Gusti Moeng) yang juga putri Paku Buwono (PB) XII dan GKR Timoer Rumbai putri PB XIII (raja saat ini) akhirnya bisa keluar, setelah terkunci di Dalem Keputren, sejak Kamis (11/2).
Pantauan merdeka.com, kedua keturunan Raja Surakarta itu beserta seorang penari, sentana serta abdi dalem berhasil keluar melalui Kori Kamandungan (pintu utama) pukul 14.48 WIB. Tangis haru mewarnai kemunculan mereka yang disambut sejumlah kerabat dan abdi dalem keraton.
-
Kapan Keraton Surakarta dibangun? Keraton ini didirikan oleh Susuhunan Pakubuwono II sebagai pengganti Keraton Kartasura yang hancur karena adanya peristiwa Geger Pecinan pada tahun 1743.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Apa fungsi lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum masuk ke ruas jalan tersebut, terdapat gerbang dengan bagian atas berupa plengkung besi. Di gerbang tersebut tertulis "Kori Patjikerran" yang lengkap dengan tulisan aksara Jawa di atasnya. Kini lorong supit urang menjadi rute favorit wisatawan yang akan berkunjung ke Keraton Surakarta. Tak jarang mereka menyusuri lorong tersebut dengan berjalan kaki.
-
Dimana letak lorong supit urang di Keraton Surakarta? Sebelum memasuki area Keraton Surakarta, pengunjung akan melintasi sebuah lorong yang kanan kirinya diapit tembok tinggi.
-
Siapa saja yang mendapat gelar kehormatan dari Keraton Surakarta? Sebelum Paula, ada beberapa artis Tanah Air yang juga turut mendapat gelar spesial dari Keraton Surakarta. Gelar ini hanya diberikan kepada tokoh-tokoh yang dinilai mampu melestarikan budaya dan mampu menjaga keberagaman.
-
Kapan revitalisasi Keraton Surakarta dimulai? Proses revitalisasi Keraton Surakarta yang rencananya menggunakan dana hibah dari pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) akan dimulai pada September 2023.
Kepada wartawan keduanya menceritakan awal mula bisa masuk ke keraton. Karena sejak terjadinya konflik, mereka berdua sudah tidak diperbolehkan masuk ke keraton selama sekitar 5 tahun terakhir. Mereka mengaku masuk ke keraton, melalui Kori Kamandungan bersamaan saat adanya kunjungan pejabat dengan mobil bernomor RI 10.
Menurut catatan, mobil RI merupakan mobil dinas Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI).
"Saya masuk itu kan jelas. Sebelumnya saya lewat di Kamandungan kok ada RI 10, saya langsung turun, dan ternyata pintu terbuka. Karena (tamunya) setingkat menteri kan, dimasukkan lewat sini," ujar Gusti Moeng.
Melihat pejabat BPK tersebut, spontan ia ingin menyusul dan bertemu. Karena akhir-akhir ini dia sedang berurusan dengan BPK Semarang terkait tagihan LPJ tahun 2018. Namun saat itu dia melihat beberapa tamu yang lain membawa kekancingan (surat keputusan yang di keluarkan oleh keraton terkait pemberian gelar), sehingga ia menduga pejabat BPK juga akan diberikan kekancingan.
"Saya hanya akan mengingatkan, sebenarnya tidak boleh, kalaupun ada harus seizin presiden. Apapun keraton ini masih dianggap ada konflik, pejabat mestinya tidak menerima," tandasnya.
Namun saat tersebut, dirinya tidak bisa mengakses pintu untuk para tamu tersebut. Dan tanpa disadari ia pun ternyata berjalan ke kantor mendiang ayahnya PB XII yang justru tidak ditutup. Dari tempat tersebut, akhirnya dirinya bersama GKR Timoer dan 3 abdi dalem lainnya bisa masuk ke Keputran.
Di Keputren tersebut, dirinya mengaku bertemu dengan GKR Alit, yang juga kakak tertuanya dan beberapa kerabat lainnya. Mereka sedang melakukan ritual malam z Jumat. Namun saat diajak membicarakan tentang kondisi konflik keraton, lanjut dia, mereka tidak memberikan respons. Beberapa saat setelah saudara saudaranya pergi, tiba-tiba pintu Keputren terkunci dari luar.
"Habis itu saya telepon teleponan dengan Kanjeng Wiro (KPA Eddy Wirabumi suaminya), Kanjeng Wiro yo wis ra iso metu (sudah nggak bisa keluar). Jadi jangan ngomong kalau kita mengurung diri, jadi benar benar dikunci dari luar," tandasnya.
Gusti Moeng menceritakan, selama 3 hari 2 malam terkurung, dirinya dikawal dan diawasi oleh sejumlah orang yang mengenakan kemeja batik.
"3 hari 2 malam ini saya dokumentasikan semuanya. Dan akan saya laporkan keadaan keraton. Supaya kita nanti mempersiapkan untuk bersama sama bekerja dengan Sinuhun menyelamatkan keraton. Kita ingin menyelamatkan Sinuhun, yang lain bukan siapa siapa," tandasnya.
Selama berada di dalam, ia mengaku bisa melihat kondisi keraton seutuhnya, hingga ke Keputren. Selama ini, dikatakannya, ia hanya bisa datang di pelataran dan magangan.
"Sangat trenyuh saya melihat Keputren, tempat tinggal kita dari saya lahir sampai umur 34 tahun saya nikah harus meninggalkan Keputren, seperti jaratan (kuburan). Rasanya miris lihat itu. Bangunan-bangunannya sudah betul-betul memprihatikan," katanya.
GKR Timoer menambahkan, saat itu secara tidak sengaja, ia memang masuk ke dalam keraton bersama GKR Wandansari. Kebetulan dirinya juga masih punya rumah di dalam Dalem Keputren. Ia ingin melihat kondisi rumah yang terpaksa ditinggalkan hampir 5 tahun terakhir.
"Kondisinya sangat memprihatinkan. Saya dulu keluar dari keraton itu tidak membawa apa-apa. Hanya baju satu koper bersama anak saya, semua saya tinggalkan. Saya mau ambil tidak boleh," katanya.
GKR Timoer mengaku tidak tahu siapa yang mengunci dan membukakan kembali pintu Dalem Keputren. "Yang bukain pintu ya beberapa orang yang pakai baju batik itu. Setelah dibuka langsung disuruh keluar," katanya.
Timoer menambahkan, selama 3 hari 2 malam di kurung di Dalem Keputren kondisi kesehatan dirinya dan lainnya tetap dalam keadaan baik. Meskipun kekurangan bahan makan dan istirahat. Sedangkan untuk tidur dan istirahat, dilakukan di Pendopo Keraton Kulon (barat).
"Kita tidur beralaskan tikar dan gelap-gelapan juga. Saya ingin keraton kembali dibuka supaya kita bisa bekerja. Supaya kita itu tidak mati opornya, bisa regenerasi, supaya bisa menjalankan upacara adat sesuai tatanannya," pungkasnya.
Baca juga:
Kisah Putri Raja Solo Terkurung di Keraton, Bertahan Hidup Makan Daun Singkong
Dua Putri Solo Terkunci di Dalam Keraton, Begini Kondisi Terbarunya
2 Putri Paku Buwono dan Abdi Dalem Terkurung Tak Bisa Keluar Keraton
Gara-Gara Baliho, Keluarga Keraton Surakarta Kembali Berkonflik
275 Tahun Keraton Surakarta, Ratusan Abdi Dalem Gelar Wilujengan Nagari