Terlilit Utang, Pria di Gresik Bunuh Lalu Curi Emas dan Ponsel Teman Kecil
"Saya tidak ada niatan membunuh pak. Karena korban teriak jadi spontan saya cekik," kata Ayub.
Kasus penemuan mayat di sebuah area kafe di Gresik, Jawa Timur terungkap. Pengelola kafe yang terbelit utang, diringkus polisi karena diduga sebagai pelaku utama pembunuhan.
Kapolres Gresik AKBP Wahyu Sri Bintoro menjelaskan, pengungkapan kasus tersebut berawal dari informasi masyarakat. Pada Selasa (10/9) sekitar pukul 21.30 WIB, anggota Polsek Cerme yang menuju lokasi, menemukan korban yang bernama Hadryl Choirun Nisa'a (25), warga Desa Sukoanyar, Cerme, Gresik, tewas di area sebuah kafe.
-
Kapan lelang bandeng di Gresik dilakukan? Terbentuklah Malam Selikur atau Selawe (malam 21 atau 25) di pasar Giri Gresik dengan melelangkan ikan bandeng untuk menyambut malam lailatul qadr.
-
Kapan suku Maya mulai memprediksi gerhana? Montero García memperkirakan bahwa suku Maya telah mampu memprediksi sekitar 55 persen gerhana, angka yang cukup fantastis mengingat ketidakadaan peralatan modern.
-
Apa yang dilakukan Nyai Ageng Pinatih setelah menetap di Gresik? Ia kemudian menyadari bahwa untuk memaksimalkan hadiah itu, tidak hanya perlu bekal ilmu agama, tetapi juga ilmu dagang atau ilmu ekonomi.
-
Apa yang dilakukan suku Maya untuk memprediksi gerhana? Suku Maya diduga telah mengembangkan sebuah bentuk astronomi pra-teleskop yang sangat tepat untuk melacak pergerakan benda-benda langit.
-
Mengapa Suku Maya memprediksi gerhana? Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa surgawi yang penting bagi suku Maya, yang sering diartikan sebagai keadaan kematian dan imobilitas dewa Matahari, Kinich Ahau.
-
Kapan Gempi menunjukkan bakat berenang? Hal ini dapat dilihat dari unggahan Gisel beberapa waktu yang lalu. Di dalam gambar-gambar itu, Gempi sedang menjalani pelajaran berenang.
"Setelah itu anggota Polsek Cerme dipimpin langsung oleh Kapolsek AKP Iwan Hari Poerwanto menangkap tersangka Shalahuddin Al-Ayyubi, warga Desa Banjarsari, di rumahnya," katanya, Rabu (11/9).
Dia menambahkan, tersangka tidak memiliki hubungan asmara dengan korban. Mereka diketahui sejak kecil sudah saling kenal. Saat kejadian, pelaku berpura-pura meminta tolong kepada korban untuk memasukan kucing ke dalam kandang.
Korban sempat menolak lantaran gerbang kafe sudah waktunya tutup. Dengan bujuk rayu akhirnya korban menuruti permintaan pelaku. Setelah korban masuk ke dalam kafe, gerbang langsung ditutup. Pelaku pun langsung memeluk korban dari belakang. Dan berkata bahwa dirinya hanya membutuhkan uang dan sejumlah barang untuk dijual.
"Korban berontak dan dibekap hingga jatuh lemas. Setelah kejang-kejang di bawah, korban dicekik lagi hingga tidak berdaya dan meninggal dunia. Setelah itu diseret ke suatu tempat dan ditutupi oleh karung," ujar Alumnus Akpol 1998 tersebut.
Wahyu menambahkan, keluarga korban dengan keluarga tersangka sudah kenal baik. Bahkan, sejak tersangka mengelola kafe itu, korban pernah membuka lapak di lokasi tersebut. "Tersangka mengaku menyesal," imbuhnya.
Sejumlah barang berharga seperti emas dan handphone diambil. Rencananya akan dijual untuk bayar hutang lantaran pelaku sudah lama terlilit hutang sebesar Rp5 juta lebih.
Ayub sapaan akrab tersangka mengaku menghabisi korban dengan cara mencekik lehernya menggunakan tangan kanan. Setelah korban tidak berdaya, celana dalam korban dilucuti hingga setengah telanjang.
Dia juga berniat menghilangkan jejak dengan cara mengubur korban di area kafe. Hal ini dibuktikan dengan adanya sejumlah peralatan yang telah disiapkan oleh tersangka. Mulai dari cangkul, karung plastik dan 1 toples serbuk kopi yang telah ditaburkan di atas mayat supaya tidak menimbulkan bau busuk.
Namun, rencana itu gagal lantaran lantai kafe sudah dipaving. Pelaku pun menyeret korban ke suatu tempat dan ditinggal begitu saja. "Saya tidak ada niatan membunuh pak. Karena korban teriak jadi spontan saya cekik," kata Ayub saat di Mapolres Gresik.
Atas kasus pembunuhan ini, tersangka pun dijerat dengan pasal 338 Jo pasal 365 KUHP. Dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau seumur hidup.
Baca juga:
Fakta-Fakta Pembunuhan Asih, Perempuan Jadi Tumbal Pesugihan
Bawa Kabur Rp70 Juta, Kawanan Rampok Tembak Mati Pedagang di Muba
Keluarga Tak Menyangka Asih Jadi Korban Pesugihan Temannya
Selain untuk Tumbal Pesugihan, Pelaku Bunuh Asih karena Dendam
Detik-Detik Kepergian Asih, Korban Pembunuhan Pesugihan yang Ditemukan di Lebak