Ternak Sapi Bali Jadi Andalan Petani Siak di Masa Peremajaan Sawit
Peremajaan perkebunan sawit merupakan masa-masa galau bagi petani. Mereka harus menunggu beberapa tahun untuk menikmati pundi-pundi uang dari sawit sementara pekerjaan lain belum tentu ada.
Peremajaan perkebunan sawit merupakan masa-masa galau bagi petani. Mereka harus menunggu beberapa tahun untuk menikmati pundi-pundi uang dari sawit sementara pekerjaan lain belum tentu ada.
Namun lain halnya bagi petani di Kabupaten Siak, Riau, khususnya anggota Koperasi Unit Desa (KUD) Tunas Muda. Karena ikut program peremajaan sawit rakyat (PSR), mereka mendapat bantuan Rp1 miliar dari PT Perkebunan Nusantara atau PTPN V sebagai modal usaha peternakan sapi.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Kapan kemacetan di Jakarta terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa yang menemukan pendatang yang menjadi pemulung di Jakarta? "Ada juga yang beberapa waktu lalu ketemu ya kita pemulung segala macam. Kita kembalikan,"
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Chief Executive Officer PTPN V Jatmiko K Santosa mengatakan, bantuan kepada petani plasma perusahaan ini bertujuan mendongkrak kemandirian ekonomi petani yang pendapatannya menurun karena peremajaan perkebunan sawit.
"Dengan demikian diharapkan partisipasi petani dalam percepatan peremajaan kebun juga meningkat," kata Jatmiko di Pekanbaru. Dikutip dari Liputan6.com, Senin (25/1).
Jatmiko menerangkan, salah satu kendala percepatan PSR, selain permasalahan legalitas dan birokrasi, adalah kekhawatiran petani kehilangan penghasilan menjelang panen. Sebagai solusi, PTPN V juga memberikan kesempatan kepada petani bekerja langsung di areal perusahaan.
"Petani bisa mendapatkan gaji melalui pola padat karya tersebut, kemudian ada bantuan usaha sampingan melalui pendanaan UMK bergilir bergulir tadi," terang Jatmiko.
Jatmiko mengatakan, modal peternakan sapi di KUD tersebut juga program jangka panjang karena bisa mengintegrasikan sawit dengan sapi. Dari kebun sawit, petani bisa mencari pakan sementara sapi bisa menjadi pupuk.
Tidak hanya modal, petani penerima bantuan juga didampingi mengembangkan peternakan. Sehingga ke depannya, Siak tidak hanya jadi sentra sawit tapi juga sentra peternakan sapi.
"Saya berharap program ini berhasil sehingga menjadi nilai tambah ekonomi bagi para petani," kata pria yang juga menjabat Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Cabang Provinsi Riau ini.
Sementara itu, Ketua KUD Tunas Muda, Setyono, menyebut anggotanya juga sudah beternak sapi secara mandiri. Kemudian dengan program ini, ekonomi petani lebih terjaga selama replanting dan para petani mendapatkan tambahan sapi berupa jenis sapi bali.
"Sapi Bali dipilih karena memiliki sejumlah keunggulan seperti tingkat adaptasi dan fertilitas tinggi serta daging yang lebih tebal," katanya.
Setyono merinci, dana Rp1 miliar yang didapat tidak seluruhnya digunakan untuk membeli sapi, melainkan juga digunakan untuk mendirikan kandang, serta perawatan perkebunan sawit milik para petani yang melaksanakan peremajaan.
"Saat ini sudah ada 50 ekor sapi bali yang kita beli. Sapi-sapi tersebut kita bagikan kepada para petani anggota," ujarnya.
Setyono mengatakan bahwa kelompok tani yang dia pimpin telah memiliki pengalaman beternak sapi secara mandiri sejak 2005 silam. Dia memastikan pengalaman itu akan menjadi modal berharga dalam penerapan praktik peternakan sapi bali yang tepat dengan integrasi perkebunan sawit.
Dia juga menyebut kebutuhan daging sapi di Kabupaten Siak cukup besar sehingga dirinya tidak khawatir dengan pemasaran daging sapi di kemudian hari.
"Terima kasih banyak kepada PTPN V yang mendukung kami secara penuh karena tidak hanya membantu dalam peremajaan sawit melalui jaminan pembiayaan, jaminan bibit unggul, dan jaminan kultur teknis, saat ini usaha sapi kami juga mendapat pendanaan," terangnya.
Setyono berkomitmen agar program ini berhasil dan menjadi pilot project pengembangan sapi di perkebunan sawit. Dia pun berdoa ke depannya Kabupaten Siak bisa menjadi sentra peternakan sapi.
Tunas Muda merupakan salah satu dari empat KUD petani plasma PTPN V yang tengah melaksanakan peremajaan sawit. Program peremajaan sawit rakyat itu dilaksanakan sepenuhnya oleh perusahaan perkebunan milik negara tersebut dengan total luas lahan mencapai 720 hektare.
Hingga kini, PTPN V terus mengakselerasi PSR sesuai dengan target perusahaan seluas 18.000 hektare hingga tahun 2023 mendatang.
Baca juga:
Ratusan Ternak Babi Warga NTT Mati Terserang 'Demam Babi Afrika'
Berkah Pandemi Bagi Peternak Ayam di Kampar
Kandang Ayam di Ciwidey Terbakar, 30 Ribu Ekor Ayam Mati dan Kerugian Capai Rp 2,5 M
Contek Fonterra di Selandia Baru, Menkop Ingin Peternak Sapi Bergabung dalam Koperasi
Puluhan Hewan Ternak Milik Warga Kuningan Mati Misterius
Produksi Jagung Melimpah, Sumbawa Berpotensi Jadi Sentra Pakan Ternak