Teror Binatang yang Pernah Gegerkan Indonesia Hingga Ada Korban Jiwa Melayang
Bukan hanya ular Kobra, masyarakat Indonesia juga pernah dibuat geger dengan berbagai serangan hewan, bahkan menimbulkan korban meninggal dunia.
Teror ular Kobra belakangan kerap muncul di rumah-rumah warga. Biasanya ular berbisa ini ditemukan di semak-semak dan jumlahnya lebih dari satu. Tentu saja ini membuat resah dan takut warga.
Bukan hanya ular Kobra, masyarakat Indonesia juga pernah dibuat geger dengan berbagai serangan hewan, bahkan menimbulkan korban meninggal dunia. Berikut ini rangkuman teror hewan yang hebohnya masyarakat Indonesia:
-
Bagaimana ular kobra tersebut menyerang pengamen? Namun di tengah atraksi, ular tersebut menggigit hidung korban dan akhirnya dibawa ke klinik terdekat namun tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia.
-
Kapan Arca Totok Kerot ditemukan? Pada tahun 1981, penduduk melaporkan adanya benda besar dalam gundukan di tengah sawah. Gundukan tersebut digali hingga terlihat sebuah arca. Penggalian hanya dilakukan setengah badan saja yaitu pada bagian atas arca.
-
Di mana pengamen tersebut melakukan atraksi dengan ular kobra? Viral sebuah video yang memperlihatkan aksi seorang pemuda asal Grobogan, Jawa Tengah.
-
Apa arti dari mimpi digigit ular kobra? Arti mimpi digigit ular bisa jadi pertanda baik maupun pertanda buruk. Mimpi adalah hal yang sering terjadi ketike seseorang tidur. Ini merupakan respons otak terhadap memori-memori yang terjadi di hari itu. Di mana otak bisa merangkai cerita dari memori yang dipikirkan seseorang menjadi mimpi yang terjadi di kala tidur.
-
Di mana meerkat tinggal? Hewan ini tinggal di barat daya Afrika.
-
Kapan Hari Tapir Sedunia diperingati? Tahukah Anda, tanggal 27 April diperingati sebagai Hari Tapir Sedunia? Ya, sejak tahun 2008 lalu, setiap tanggal 27 April menjadi momentum peringatan tersebut.
Penemuan Ular Kobra di Beberapa Daerah
Di penghujung tahun 2019, masyarakat Indonesia dihebohkan dengan penemuan anak ular Kobra di beberapa daerah. Seperti, daerah Citayam. Sebanyak 30 ekor ular Kobra jenis Jawa berhasil ditangkap di sekitar Royal Citayam Residence, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (8/12).
Selanjutnya ular Kobra pun membuat resah warga Gunungkidul, tepatnya di Dusun Kepek, Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Gunungkidul. Rumah di Cibinong pun menjadi sarang ular Kobra. Sebanyak 20 butir telur ular Kobra ditemukan di dalam sebuah rumah di Perumahan Bumi Karadenan, Cibinong, Bogor, pada Selasa (8/10).
Ular Kobra juga ditemukan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, tepatnya di Perumahan Tegalbesar Permai 1. Kemudian pada Selasa (17/12), ditemukan 31 anak ular Kobra di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Tepatnya di Masjid At-Taqwa, Perum Griya Adi, Sukoharjo, Jawa Tengah.
Kemudian delapan ekor anak ular Kobra juga ditemukan warga di Jalan B Rawa Bambu, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kepala Pleton Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Sektor Pasar Minggu, Ruwanto mengatakan ke delapan anak ular Kobra tersebut ditemukan dalam rentang waktu dua hari.
"Senin kemarin ditemukan tiga ekor, pagi ini ditemukan lagi lima ekor. Satu ekornya mati, sisa empat ekor, jadi totalnya ada delapan," kata Ruwanto dilansir dari Antara, Selasa (17/12).
Tawon
Selain teror ular kobra, masyarakat juga digegerkan dengan serangan tawon, yang menimbulkan korban jiwa sampai meninggal dunia. Contohnya, seorang petani di Tuban tewas usai disengat ratusan tawon. Di tubuhnya ditemukan setidaknya 180 bekas sengatan lebah beracun.
Petani yang diketahui bernama Japar (61), warga Desa Kenongosari, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban itu sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit sebelum akhirnya mengembuskan napas terakhir.
Ada juga kasus di Garut, Jawa Barat di mana empat orang pelajar menjadi korban sengatan tawon usai mengusik sarangnya yang berada di salah satu rumah di Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut pada Rabu (20/11). Satu dari empat pelajar meninggal dunia usai disengat lebah, sisanya harus mendapatkan perawatan.
Ada juga Sutarma (74), warga Pantaimekar, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi tewas akibat dikeroyok tawon ndas. Sedangkan lima warga lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. Kepala Regu Evakuasi dan Penyelamatan Dinas Pemadaman Kebakaran (Damkar) Kabupaten Bekasi, Adhi Nugroho mengatakan, korban disengat pada Rabu (11/12) lalu. Sempat menjalani perawatan selama dua hari di Rumah Sakit Annisa Cikarang, korban akhirnya meninggal dunia.
"Total ada enam orang yang disengat, tapi waktunya berbeda-beda," kata Adhi ketika dikonfirmasi, Selasa (17/12).
Tomcat
Beberapa waktu yang lalu, masyarakat juga pernah dibuat resah dengan serangan tomcat. Contohnya pada Tahun 2012, tomcat telah menyerang 13 kecamatan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Kala itu Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya Esty Martiana Rachmie mengatakan pasien yang terkena serangga tomcat telah dirawat di 13 puskesmas kecamatan. Puskesmas kecamatan tersebut adalah puskesmas Keputih, Kenjeran, Mulyorejo, Pakis, Medokan Ayu, Pacar Keling, Sidotopo, Rangkah, Sawahan, Wiyung, Kebonsari, Sememi (Benowo) dan Putat.
Tomcat juga menyerang Apartemen East Coast Pakuwon City di kawasan Perumahan Laguna Indah, Surabaya, selama tiga hari. Serangga yang memiliki cairan beracun hemolim itu juga menyerang kawasan Kenjeran, Surabaya.
Serangan Ulat Bulu
Serangan ulat bulu juga pernah membuat masyarakat resah. Contohnya saja pada tahun 2013, rumah warga yang terletak di Dua Daporah dan Dusun Gunung Malang, Desa Gagah, Pamekasan, Madura Jawa Timur diserang ulat bulu. Kejadian itu sudah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Serangan ulat tersebut diduga terjadi karena lokasi tempat tinggal mereka berada dekat dengan pohon jati. Akibatnya, banyak pekarangan rumah warga dipenuhi hama tersebut.
"Dua dusun ini terserang hama ulat, karena berdekatan dengan pohon jati. Banyak pekarangan rumah warga di sini yang dipenuhi ulat, apalagi saat musim angin kencang seperti sekarang ini," kata Sahama, warga setempat, Minggu (17/2/2013), seperti dilansir Antara.
Pada tahun 2016, serangan ulat bulu juga terjadi di Bali. Hama ulat bulu menyerang kawasan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Bali. Ribuan ulat bulu yang menyerang tanaman serta pepohonan ini membuat resah warga.
Serangan ulat bulu sudah mulai masuk ke rumah-rumah warga. Ulat bulu juga membuat kulit warga bentol dan gatal-gatal. Terparah terjadi di Banjar Tegal Permai, Dalung, Kelurahan Kerobokan Kaja.
(mdk/dan)