'Teror bom bukan bagian dari perintah agama'
Teror bom mengguncang Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Teroris juga beraksi di Mapolda Riau. Sejumlah masyarakat dan aparat menjadi korban.
Teror bom mengguncang Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Teroris juga beraksi di Mapolda Riau. Sejumlah masyarakat dan aparat menjadi korban.
Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada menilai aksi seperti itu jelas mengguncang umat serta mencipatakan rasa takut. Dia menegaskan aksi bom bunuh diri dengan alasan apapun tidak dapat diterima.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Kapan Bumi terbentuk? Dengan mengukur usia bebatuan di bulan, dan meteorit yang ditemukan di Bumi, para ilmuwan memperkirakan Bumi terkonsolidasi 4,54 miliar tahun lalu.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa saja bentuk bantuan yang diberikan pemerintah kepada korban terorisme? Pemerintah dalam hal penanganan dan pemulihan korban terorisme bersinergi dengan LPSK (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban), berupaya optimal untuk menerapkan kebijakan sensitif korban.
-
Apa yang dirayakan di Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme? Tujuan diadakannya peringatan ini untuk menghormati serta mendukung para korban terorisme serta melindungi hak asasi manusia.
"Walaupun seringkali aksi tersebut menggunakan simbol-simbol agama, baik dari segi pakaian, ucapan, lafal dan sebagainya, tapi aksi itu sendiri bukanlah bagian dari perintah agama," tegasnya dalam keterangan tertulis, Kamis (24/5).
Selain aksi teror, dia juga menilai ujaran kebencian berpotensi menimbulkan kegaduhan dan perpecahan. Karena itu, Dede mengajak masyarakat untuk tidak menyebarkan ujaran kebencian.
"Ujaran kebencian dan hoaks adalah perbuatan salah dan melanggar aturan agama," ujar mantan Direktur Pendidikan Tinggi Islam, Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama ini.
Dede menekankan bahwa kemajemukan yang dimiliki bangsa ini juga harus dijaga dengan baik. Apalagi, lanjutnya, bangsa Indonesia punya instrumen untuk menjaga kerukunan, baik itu kerukunan antar-umat beragama, kerukunan terhadap pemerintah dan sebagainya.
"Kita berharap tidak terjadi lagi hal-hal yang merugikan bangsa ini dan kita semua harus dapat menyuarakan bagaimana Islam damai dan Indonesia damai," katanya.
Untuk itu, dia mengatakan Ramadan harus dimaknai untuk menumbuhkan solidaritas sosial demi membangun bangsa agar terhindar dari bahaya radikalisme. "Puasa ini juga untuk memupuk kebersamaan terhadap orang-orang yang berbeda etnik, bahkan berbeda agama," pungkasnya.
Baca juga:
Ini 4 peralatan canggih Densus 88 untuk ringkus teroris
Otak pengeboman gereja Surabaya dan dua putranya dimakamkan di Sidoarjo
Facebook & Youtube dilaporkan ke Bareskrim karena memuat video cara bikin bom
Tiap pekan, bomber Surabaya & Sidoarjo ngaji bareng bahas cara rakit bom
Agum Gumelar: Intelijen RI kuat namun kurang terkoordinir