Terpeleset, Bocah Asal Boyolali Tewas Tenggelam
Aris menjelaskan, pada Minggu siang, korban bersama tiga temannya pergi ke sungai Banyuripan untuk buang air besar. Saat itu kondisi cuaca sedang hujan. Korban berjalan melewati pinggiran sungai dan di tengah jalan korban terpeleset hingga terjatuh ke aliran sungai yang deras dan tenggelam.
M Nul Fansah (10), bocah asal Banyuripan RT 15 RW 04 Desa Jatilawang, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali ditemukan tewas mengambang di sungai desa setempat, Senin (14/1) petang.
Korban sebelumnya hanyut di sungai setelah akan buang air besar (BAB) pada hari Minggu (13/01) pukul 14.30 WIB. Setelah pencarian lebih dari 24 jam korban baru ditemukan.
-
Apa ciri khas Sego Tempong Boyolali? Di Boyolali, makanan Sego Tempong sudah diadaptasi sesuai dengan lidah warga Jateng. Uniknya lagi, lauk sego tempong di salah satu warung makan di Boyolali itu adalah iga sapi yang pedas.
-
Kapan Angga pindah ke Boyolali? Pindah dari Jakarta ke Boyolali pada tahun 2004, Angga mengaku sekeluarga tinggal di bekas kandang kambing milik kakeknya.
-
Di mana desa Tegal Wangi terletak? Desa Tegal Wangi di Jimbaran, Badung, Bali, kini menjadi hidden gem yang menawarkan keindahan pantai dengan suasana tenang.
-
Kapan benua ini tenggelam? Sekitar 70.000 tahun yang lalu, daratan luas yang kini tenggelam di lepas pantai Australia kemungkinan pernah ditinggali setengah juta manusia.
-
Kenapa Gendar Pecel di Boyolali makin langka? Gendar Pecel sendiri merupakan kuliner yang begitu populer di Salatiga, Boyolali, dan Solo. Seiring berjalan waktu, keberadaan kuliner ini makin langka karena bersaing dengan menjamurnya ragam kuliner baru.
-
Apa yang menjadi daya tarik utama wisata Boyolali? Boyolali, sebuah kabupaten kecil yang terletak di Jawa Tengah, yang tidak sebesar kota-kota besar di sekitarnya seperti Solo. Namun, Boyolali memiliki keindahan alam yang tak kalah menarik dari daerah lain.
Kepala Basarnas Jateng Aris Sofingi mengatakan, korban berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan. Sebelumnya upaya pencarian juga dilakukan oleh Basarnas Pos SAR Surakarta dan tim SAR gabungan diantaranya BPBD, Damkar, Polsek, Koramil, SAR MTA, RAPI, Puskesmas, Ubaloka dan warga setempat.
"Sekitar pukul 17.30 WIB korban ditemukan meninggal dunia dengan posisi mengambang," ujarnya.
Aris menjelaskan, pada Minggu siang, korban bersama tiga temannya pergi ke sungai Banyuripan untuk buang air besar. Saat itu kondisi cuaca sedang hujan. Korban berjalan melewati pinggiran sungai dan di tengah jalan korban terpeleset hingga terjatuh ke aliran sungai yang deras dan tenggelam.
"Mendapatkan informasi itu, Basarnas segera menugaskan Pos SAR Surakarta untuk melakukan pencarian. Malam itu juga kami memberangkatkan tim rescuer untuk melakukan pencarian dan pertolongan. Kami membawa peralatan air dan alat selam" sambung Arif Sugiarto, Koordinator Basarnas Pos SAR Surakarta.
Sekitar pukul 23.30 WIB tim SAR sampai di Desa Jatilawang dan langsung berkoordinasi dengan perangkat desa setempat.
"Korban kami temukan ke arah Timur jarak dari TKP (tempat kejadian perkara) kurang lebih 30 kilometer," terangnya.
Korban kemudian dilakukan visum di tempat dan selanjutnya dibawa ke rumah duka. Dengan di temukannya korban maka Operasi SAR di nyatakan selesai. Dan selanjutnya tim SAR gabungan kembali ke satuan masing-masing.
Baca juga:
Mancing di Bendungan Kamun, Pensiunan Polisi Tewas Tenggelam
Terseret Air Selokan, Bayi 2 Tahun di Lombok Ditemukan Tewas
Wisatawan Ditemukan Tewas Usai Tiga Hari Terseret Ombak di Parangtritis
Nelayan yang Hilang di Pantai Samas Bantul Ditemukan Tewas Mengapung
Nelayan Hilang di Laut Bontang Saat Cek Bagang Ikan Ditemukan Tewas