Terseret arus banjir, buaya satu meter nyangkut di parit jalan raya Sangatta
Terseret arus banjir, buaya satu meter nyangkut di parit jalan raya Sangatta. Keterangan didapat, buaya itu ditemukan sekira pukul 22.00 WITA, saat warga melintas di Jalan APT Pranoto. Temuan buaya itu, dengan cepat menyebar ke warga lainnya, sehingga warga ramai berkumpul.
Warga Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur, dibuat heboh dengan temuan buaya muara sepanjang kurang lebih satu meter, di parit jalan raya Jalan APT Pranoto, Sangatta, Sabtu (18/11) malam kemarin. Setelah berhasil dievakuasi, buaya itu rencananya segera dilepasliarkan.
Keterangan didapat, buaya itu ditemukan sekira pukul 22.00 WITA, saat warga melintas di Jalan APT Pranoto. Temuan buaya itu, dengan cepat menyebar ke warga lainnya, sehingga warga ramai berkumpul.
-
Apa yang membuat Terasering Panyaweuyan terlihat kering dan mirip dengan dataran di Timur Tengah? Dalam tayangan yang diunggah oleh akun TikTok @andirivano_ ini terlihat luasan area di sana dalam kondisi kering dan berpasir.Padahal sebelum musim kemarau, bukit di kaki Gunung Ciremai ini begitu subur dan hijau karena ditanami bawang dan sayur-sayuran.
-
Mengapa tim melakukan pengibaran bendera di puncak Tebing Baturaya? Setelah mencapai puncak, tim akan melakukan pengibaran bendera merah putih dengan ukuran 12 kali 8 meter dan bendera perguruan tinggi tersebut.
-
Kapan hiu ini ditemukan terdampar di pantai? Menurut Aitkenhead, kondisi hiu tersebut menunjukkan bahwa hewan itu telah berada di dalam air selama satu atau dua hari setelah kematiannya.
-
Kapan Tota Timui dilakukan? Untuk mendapat perlindungan Siabat, setiap bayi yang baru lahir dalam kurun waktu tujuh hari atau dua bulan harus menjalani ritual penyucian diri Tota Timui.
-
Bagaimana cara Jelajah Bukit Pelangi mendorong pariwisata di Kutai Timur? Wakil Bupati menyambut baik kegiatan positif seperti ini. Ini dapat merangsang sektor pariwisata di Kutim dengan mengahdirkan peserta dari luar Kalimantan Timur.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
Tidak perlu menunggu lama, warga bersama tim Tagana, segera mengevakuasi buaya itu, agar segera dilepasliarkan kembali ke habitat sebagaimana mestinya.
"Benar. Ditemukannya sekitar jam 10 malam. Kalau dilihat dari ukurannya, itu anak buaya, karena panjangnya satu meteran," kata Petugas BPBD Kutai Timur, Romi, dikonfirmasi merdeka.com, Minggu (19/11) malam.
Menggunakan mobil pikap kepolisian, buaya yang berhasil ditangkap itu lantas dibawa ke tempat yang lebih aman.
"Buaya itu cepat dievakuasi. Setelah ditemukan itu, dengan kondisi terikat, buayanya dinaikkan ke mobil Satlantas. Rencananya dilepasliarkan lagi ke sungai," ujar Romi.
Melihat lokasi parit jalan raya tempat penemuan buaya itu, menurut Romi, kemungkina sebelummya pernah hanyut saat banjir. "Parit di Jalan APT Pranoto itu, parit besar. Memang muaranya ke sungai. Sepertinya terbawa arus banjir," ungkapnya.
Sementara warga Sangatta, Faisal (42) menambahkan, sebenarnya dia tidak lagi heran dengan temuan buaya, yang berkeliaran di luar habitatnya. "Biasanya ada di sekitar permukiman ya. Tapi kali ini di parit. Di sekitar jalan itu (Jalan APT Pranoto), memang ada kawasan semacam rawa," sebutnya.
"Kemungkinan masuk ke parit karena mau cari makan. Kita menduga-duga saja ya. Cuma memang, di sekitar temuan anak buaya itu, biasanya ada induknya. Jadi ya harus waspada," pungkasnya.
Baca juga:
Buaya 4 meter di Kebumen berasal dari muara Pantai Selatan
Terbawa arus sungai, buaya sepanjang 4 meter terdampar di area persawahan
Mandi di sungai, dua warga Kuansing diserang buaya
Jasad remaja tewas diterkam buaya ditemukan masih utuh
Korban kedua diterkam buaya di Kukar ditemukan, jasad masih utuh
Warga heran jasad 2 korban serangan buaya dalam kondisi masih utuh
Keanehan serangan buaya penghuni Muara Jawa Kutai Kartanegara