Tes ilmu hitam, maling tanpa busana ditangkap saat beraksi
Dari tangan tersangka, petugas mengamankan barang bukti tas wanita yang berisikan uang sekitar Rp 2 juta. Sigit menyebutkan, pelaku sudah beraksi rumah warga lainnya.
Entah aliran ilmu apa yang digunakan pemuda di Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau bernama Sapudin ini. Pemuda berusia 22 tahun itu nekat mencuri dengan cara tanpa busana sehelai pun. Aksinya ketahuan polisi yang sengaja mengintai pelaku.
Sejumlah keterangan yang berhasil dihimpun menyebutkan, maling ini telanjang dan hanya mengenakan kain sarung, karena ingin aksinya tidak ketahuan.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Pemilu di Indonesia penting? Partisipasi warga negara dalam Pemilu sangat penting, karena hal ini menunjukkan dukungan dan kepercayaan terhadap sistem demokrasi yang berlaku.
-
Kapan Pondok Pesantren Langitan didirikan? Jauh sebelum Indonesia merdeka, yakni pada tahun 1852, Kiai Muhammad Nur mendirikan pondok pesantren di Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Apa yang diajarkan di sekolah pencuri? Pendidikan kriminal mencakup serangkaian pelajaran yang menghasilkan gangster 'profesional' setelah 'lulus'.
-
Kenapa Wa Kepoh begitu digemari pendengar? Kehadirannya selalu ditunggu para pendengar, karena gaya mendongeng yang disampaikan unik. Wa Kepoh bahkan bisa menirukan banyak suara tokoh dan membuat suasana cerita jadi hidup meski hanya mengandalkan audio.
"Pelaku tertangkap basah sedang mencuri tanpa busana, dan langsung dikejar anggota kepolisian yang sengaja mengintai," ujar Kapolres Rokan Hilir AKBP Sigit Adiwuryanto kepada merdeka.com, Kamis (25/1).
Dijelaskan Sigit, aksi maling konyol itu terjadi di Panipahan, Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir. Aksi maling ini, membuat masyarakat resah dan biasanya maling ini beraksi lewat kolong rumah dengan cara membongkar lantai papan.
Sebab, rumah masyarakat sebagian besar jenis rumah pangggung karena berada di tepian pantai. Karena sering ada korban, warga pun melapor ke polisi setempat.
Atas laporan warga itu, pada Selasa (23/1), sekitar pukul 01.00 Wib, anggota Polsek setempat sengaja mengintai maling dengan bersembunyi di bawah kolong rumah warga yang gelap.
Sekitar pukul 02.00 Wib, ada bayangan masuk di bawah kolong warga. Diyakini itulah malingnya sehingga gerak-gerik bayang itu terus dipantau polisi.
"Saat maling itu membongkar lantai rumah, petugas mengeluarkan senternya untuk menangkap," jelas Sigit.
Tau aksinya sudah diintai, tersangka kabur dan dikejar polisi. Tiga kali dilakukan tembakan peringatan, namun tetap kabur. Akhirnya dilumpuhkan dengan tembakan di kakinya.
"Ketika berhasil ditangkap, tersangka Sapudin mengenakan kain sarung yang dijadikan sebo (penutup wajah). Namun dia tak mengenakan baju dan tanpa celana dalam," kata Sigit.
Dari tangan tersangka, petugas mengamankan barang bukti tas wanita yang berisikan uang sekitar Rp 2 juta. Sigit menyebutkan, pelaku sudah beraksi rumah warga lainnya.
"Dari hasil interogasi, ternyata tersangka ini adalah residivis dalam kasus yang sama," tandas perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1999 ini.
Baca juga:
Pembongkaran makam bayi di Cilacap diduga praktik ilmu hitam
Tak mempan dibacok, Andi Tato baru tewas usai ditusuk dengan senjata sendiri
Dituding punya ilmu hitam, satu keluarga di Cianjur tewas dibantai
Warga sebut terduga pemerkosa siswi SD Palembang punya ilmu hilang
Diduga pakai ilmu hitam, suporter sepakbola ditahan polisi Saudi