Tiba di Samarinda, 6 ABK Selamat Usai 2 Hari Terombang Ambing di Laut Dibawa ke RS
Kapal yang karam itu adalah kapal layar motor (KLM) Hikmah Bahari yang berlayar dari Berau, Kalimantan Timur tujuan Sulawesi Utara, Kamis (15/10), pukul 04.30 WITA, bermuatan 700 ton biji kernel sawit.
Enam anak buah kapal (ABK) muatan biji kernel sawit yang karam dan sempat dua hari terombang ambing di laut pagi ini tiba di Samarinda, Kalimantan Timur. Keenamnya langsung dibawa ke RSUD AW Sjachranie untuk mendapatkan pemeriksaan medis.
Dilansir Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan, keenam ABK dievakuasi turun dari MV Shagar Shakti ke kapal Rigid Inflatable Boat (RIB) 9 meter milik Basarnas, Minggu (18/10) malam. Mereka dikawal pengamanan TNI AL, Polair Polda Kaltim, dan Polair Polresta Samarinda.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
"Sekitar jam 7.05 pagi ini tiba di pos TNI AL Anggana (di Kutai Kartanegara)," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Balikpapan Melkianus Kotta, dalam penjelasan diterima merdeka.com, Senin (19/10) pagi.
Dari pendataan di pos TNI AL, kapal yang karam itu adalah kapal layar motor (KLM) Hikmah Bahari yang berlayar dari Berau, Kalimantan Timur tujuan Sulawesi Utara, Kamis (15/10), pukul 04.30 WITA, bermuatan 700 ton biji kernel sawit.
"Jadi, di hari Jumat (16/10) sekitar jam 1 siang di perairan Tanjung Mangkalnya, diterjang ombak besar sekitar 4 jam. Kapal tenggelam," ujar Melkianus.
Pascakejadian, keenam ABK terombang ambing di laut menggunakan pelampung selama 2 hari. "Kapal kargo MV Shagar Shakti yang melintas hari Minggu (18/10) kemarin jam 8 pagi, menghentikan perjalanan untuk menyelamatkan keenam korban yang terapung di laut, sekitar jam 3 sore," tambah Melkianus.
"MV Shagar Sakti labuh jangkar jam 10 tadi malam. Jadi, kapal RIB Basaenas mengevakuasi keenam korban dini hari tadi, dan membawa keenam ABK ke pos AL di Anggana," terang Melkianus.
Keenam ABK dalam kondisi sehat. Kendati demikian, tim PMI Kota Samarinda, membawa keenamnya ke RSUD AW Sjachranie Samarinda, menggunakan ambulan. "Untuk pemeriksaan medis sesuai standar protokol kesehatan Covid-19," pungkas Melkianus.
Adapun keenam ABK itu adalah :
1. Suradi (48), warga Bone Sulsel.
2 Kasmin Sarekat (22), warga Buol Sulteng
3. Darmansyah (51), warga Bone Sulsel
4. Rony Sambai (44), warga Bitung Sulut
5. Rivandi Kasdian (21), warga Gorontalo
6. Sunur (36), warga Bitung Sulut
Baca juga:
Kapal Muat Minyak Sawit Karam, 6 ABK Selamat Setelah 2 Hari Terombang Ambing di Laut
Mesin Jet Ski Mati, Pasangan Wisatawan Terombang-ambing 14 Jam di Perairan Banyuwangi
Kapal Hancur Tabrak Ponton, Satu ABK Tenggelam di Sungai Mahakam
Kapal Tenggelam, Seorang ABK Ditemukan Terombang-ambing di Perairan Bali
Cerita ABK Terombang-Ambing 5 Hari di Laut Usai Kapalnya Tenggelam
Kapal Ikan Berisi 12 Nelayan Hilang di Laut Bali