Tidak Terima Idola Disebut Pembohong, Pria di Bali Tebas Paman Sendiri
Kepolisian Sektor (Polsek) Banjar, menangkap pelaku berinisial PES (35) karena melakukan penebasan kepada seorang korban bernama Gede Sartan (64), hingga dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Bali.
Kepolisian Sektor (Polsek) Banjar, menangkap pelaku berinisial PES (35) karena melakukan penebasan kepada seorang korban bernama Gede Sartan (64), hingga dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buleleng, Bali.
"Korban mengalami luka robek pada bagian kepala dan mengeluarkan darah," kata Kanit Reskrim Polsek Banjar AKP Putu Merta di Mapolres Buleleng, Bali, Rabu (10/5).
-
Bagaimana jejak kaki raksasa di Pingyan terbentuk? Jejak kaki ini memiliki panjang 57 cm, lebar 20 cm, dan kedalaman 3 cm. Jejak kaki ini diperkirakan berasal dari zaman prasejarah dan ditemukan menempel di atas fosil batu.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Siapa saja yang berpartisipasi dalam KKIN Regional Wilayah Barat 1? KKIN Regional wilayah Barat 1 diikuti oleh 140 kompetitor (peserta kompetisi) dari 14 bidang keahlian yang berasal dari BBPVP Medan, BPVP Aceh, BPVP Padang, dan BPVP Belitung, yang semuanya melibatkan BLK UPTD, BLK Komunitas, LPK binaan, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri.
-
Kapan jejak kaki raksasa ditemukan di Pingyan? Jejak kaki manusia raksasa ini ditemukan oleh sekelompok fotografer pada Agustus 2016, yang memicu spekulasi tentang asal-usul dan kebenaran di balik jejak kaki tersebut.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kenapa libur nasional penting? Libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi setelah bekerja atau belajar dengan keras. Libur nasional juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta produktivitas kerja.
Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (6/5) sekitar pukul 09.00 WITA di depan rumah korban di Banjar Dinas Gesing II, Desa Gesing, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng, Bali.
Saat itu korban bertemu dengan pelaku, lalu korban sempat menyampaikan kata-kata pembohong kepada salah satu orang yang dihargai oleh pelaku, sehingga pelaku merasa tersinggung. Sementara, korban merupakan paman pelaku sendiri.
"(Pelaku) masih keluarga dengan korban. (Korban) masih paman (pelaku). Dia (pelaku) mengidolakan salah satu tokoh di Desa Gobleg, tokoh dibilang pembohong oleh korban," imbuhnya.
Kemudian, pelaku dan korban cekcok sampai terjadi pergumulan yang dilihat langsung oleh saksi Komang Heri Silayana bahkan sempat memisahkannya. Karena terlihat pelaku membawa golok, Komang Heri Silayana ketakutan dan melarikan diri.
Namun saat pelaku terlepas dari bergumul dan bisa berdiri, secara tiba-tiba mengeluarkan golok dan mengayunkan ke kepala korban sebanyak satu kali.
"Melihat korban sudah terluka kemudian pelaku meninggalkan korban dan alat yang dipergunakan untuk melukai korban. Sedangkan korban dibantu oleh masyarakat membawa ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Buleleng," jelasnya.
Setelah diinterogasi, pelaku ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Dia diancam hukuman lima tahun penjara sebagaimana dimaksud dalam rumusan Pasal 351 KUHP.
Baca juga:
Keluarga Tolak Keinginan Penyidik Periksa David Sebagai Saksi, Ini Alasannya
Seorang Pemuda Tusuk Teman Pakai Pisau Gara-Gara Jadian dengan Gebetan
VIDEO: Polisi Usut Dugaan Pencabulan Mario Dandy yang Dilaporkan Anak AG
Polda Sumut Gelar Rekonstruksi Penganiayaan Ken Admiral, Kasus Bakal Disusut Tuntas
CEK FAKTA: Hoaks AKBP Achiruddin Tewas Usai Melawan Polisi & Coba Kabur
Mayat Dicor Diduga Korban Penganiayaan dan Mutilasi