Tiga Pj Bupati di Jateng Diganti, Pj Gubernur Jateng Ingatkan Jaga Netralitas di Tahun Politik
Nana juga meminta kepada pejabat yang baru dilantik intens berkoordinasi dengan forkopimda maupun tokoh agama dan tokoh masyarakat di masing-masing wilayah.
Pelantikan digelar di Wisma Perdamaian Semarang.
Tiga Pj Bupati di Jateng Diganti, Pj Gubernur Jateng Ingatkan Jaga Netralitas di Tahun Politik
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Nana Sudjana, melantik Pj Bupati Brebes, Pj Wali Kota Salatiga, dan Bupati Purworejo, di Wisma Perdamaian (Wisper), Semarang, Rabu (13/12).
Nana juga berpesan kepada kepala daerah yang baru dilantik untuk menjaga netralitas aparatur sipil negara (ASN) pada tahun politik seperti sekarang.
Ketiga pejabat baru yang dilantik itu yakni Yuli Hastuti sebagai Bupati Purworejo. Dia menggantikan Agus Bastian yang mengundurkan diri karena maju sebagai caleg DPR RI.
Kemudian, Yasip Khasani sebagai Pj Wali Kota Salatiga menggantikan Sinoeng N. Rachmadi. Lalu Iwanuddin Iskandar yang menjabat sebagai Pj Bupati Brebes menggantikan Urip Sihabuddin.
Nana berpesan, jabatan adalah amanah. Maka, harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, dan menjunjung tinggi kejujuran.
"Jadikan integritas sebagai pilar utama dalam setiap tindakan. Membangun kepercayaan masyarakat, menciptakan pemerintahan yang bersih dan akuntabel, serta mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat di masing-masing daerah," kata Nana.
Dikatakan dia, banyak pekerjaan rumah dan target dari pemerintah pusat yang harus dicapai oleh para pejabat baru.
Sejumlah pekerjaan rumah yang diselesaikan meliputi penendalian inflasi, penurunan angka stunting, penurunan angka pengangguran, penurunan kemiskinan, perbaikan layanan public, dan penyerapan anggaran
Selain itu, pekerjaan rumah yang perlu perhatian khusus adalah persiapan pemilu serentak. Sebab, perhelatan pemilu 2024 tinggal dua bulan lagi.
Oleh karena itu, Nana meminta kepada pejabat yang baru dilantik intens berkoordinasi dengan forkopimda maupun tokoh agama dan tokoh masyarakat di masing-masing wilayah.
"Koordinasikan betul dengan tokoh masyarakat dan tokoh agama, jaga situasi kondusivitas di masing-masing wilayah. Terus gaungkan kepada masyarakat mengenai pemilu damai. Jangan sampai kemudian masyarakat terkotak-kotak," ujar Nana.
Tak kalah penting, Nana kembali mengingatkan soal netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Pihaknya meminta agar para kepala daerah memastikan bahwa ASN di wilayahnya bebas dari pengaruh partai politik.