Tiga Rumah di Riau Diteror, Ada Kepala Anjing Hingga Siraman Bensin
Kemudian salah satu rumah warga lainnya yang diduga merupakan pengurus LAM Pekanbaru juga diteror. Rumah tersebut disiram bensin tapi tidak dibakar oleh pelaku.
Polresta Pekanbaru bersama Polda Riau sedang menyelidiki aksi teror 3 rumah tokoh di Riau. Ketiga rumah tersebut adalah milik Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau Muspidauan yang juga sebagai Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Pekanbaru. Kemudian rumah pengurus LAM Pekanbaru lainnya serta rumah Ketua Nahdlatul Ulama (NU) Riau, Tengku Rusli Ahmad.
"Ada 3 kasus atensi teror yang dilaporkan ke Polresta Pekanbaru. Salah satunya rumah Ketua NU. Itu ada tulisan, kurang lebih begini isinya begini, 'NU dan Muhammadiyah urusin agama saja, nggak usah urusin lain'," kata Direktur Reskrimum Polda Riau, Kombes Teddy Ristiawan, Rabu (10/3).
-
Siapa yang berperan dalam menjaga keamanan pemilu di Kota Pekanbaru? Polri bersama masyarakat bersinergi menciptakan kondusifitas jelang Pemilu 2024.
-
Apa yang dikawal ketat oleh Polresta Pekanbaru? Personel Polresta Pekanbaru mengawal ketat pendistribusian logistik berupa surat suara Pemilu 2024.
-
Siapa saja yang terlantar di jalanan Pekanbaru? Polisi mengamankan sebanyak 13 orang etnis Rohingya yang masuk wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Mereka terlantar di jalan protokol yakni di pinggir Jalan Sudirman, Kota Pekanbaru.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
Bahkan, dinding rumah Rusli Ahmad juga ditulis dengan ucapan-ucapan makian dan hinaan. Teror itu masih diselidiki motif dan pelakunya.
"Teror itu ditulis di dinding rumah Ketua NU pakai tangan, kasusnya dilaporkan ke Polresta Pekanbaru. Saat ini masih kita selidiki," ujarnya.
Kemudian salah satu rumah warga lainnya yang diduga merupakan pengurus LAM Pekanbaru juga diteror. Rumah tersebut disiram bensin tapi tidak dibakar oleh pelaku.
"Untuk rumah warga lainnya itu terornya disiram bensin. Kami menemukan ada jeriken juga, masih kami dalami semua bersama gabungan dari Polresta Pekanbaru," ungkap Teddy.
Ketua NU Riau Tengku Rusli Ahmad mengatakan, rumah pribadinya diteror orang tak dikenal. Aksi teror itu disebut terjadi pekan lalu.
"Iya. Istri yang pertama kali lihat di dinding pagar. Ada tulisannya, kata-kata kasar," terangnya.
Tulisan cacian dan hinaan itu dialami Rusli pada Kamis (4/3) dini hari. Aksi itu bahkan terekam CCTV. Kini rekamannya telah diserahkan ke penyidik Polresta Pekanbaru.
"Teror itu terekam CCTV. Saya sudah menyerahkan rekamannya ke polisi. Kasusnya hari itu juga langsung saya laporkan," katanya.
Dia meminta kepolisian segera menangkap pelaku teror tersebut. Apalagi yang menjadi korban teror ada 3 orang.
"Selain rumah saya, rumah Ketua LAM Pekanbaru dan Sekretaris LAM. Kita tidak menuduh siapa-siapa, yang penting pihak berwajib usut," tegas Rusli.
Sedangkan aksi teror di rumah Kasi Penkum dan Humas Kejati Riau, Muspidauan terjadi pada Jumat (5/3) lalu. Aksi teror itu berupa potongan kepala anjing.
Kepala anjing itu dilempar ke halaman rumah oleh dua orang tak dikenal. Aksi keduanya terekam kamera CCTV dan langsung dilaporkan ke Polresta Pekanbaru.
"Iya rumah saya diteror itu. Saya yakin kepolisian menuntaskan kasus ini dan berhasil menangkap pelakunya. Kalau pelaku sudah ditangkap, maka warga lain bisa aman dari aksi teror," kata Muspidauan saat dihubungi merdeka.com.
Baca juga:
Polisi Tangkap 4 Orang Pemalsu Uang USD 540 Ribu
Pemuda Medan Aniaya Remaja hingga Tewas, Begini Kronologinya
Mengaku Cetak Pakai Printer, Begini Nasib Pria Pengedar Uang Palsu di Sumut
Kapolda Metro Jaya: Tidak Ada Gigi Mundur Buat Jakarta Zero Narkoba
Tuntutan Perkara 4 IRT Lempar Batu ke Gudang Tembakau Resmi Dihentikan