Tim gabungan selidiki kasus orangutan yang mati dengan 74 peluru di kepala
"Ini bukan lagi soal perlindungan satwa. Ini sudah kejam," tegas Sunandar.
Tim gabungan gerak cepat memulai penyelidikan Orangutan remaja jantan yang mati dengan 130 peluru dan 19 luka menganga, di Kalimantan Timur. Pelaku pembunuhan sadis satwa itu, sedang diburu.
Tim gabungan di antaranya terdiri dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Kalimantan Timur, Polres Kutai Timur, Polres Bontang, Balai Taman Nasional Kutai (TNK), hingga pegiat satwa dari Centre of Orangutan Protection (COP).
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Bagaimana orangutan menunjukkan kecerdasannya? Para peneliti mengamati bagaimana orangutan dengan cekatan menggunakan alat improvisasi dari lingkungan sekitarnya dan membangun struktur serupa untuk mendapatkan perlindungan dari hujan. Tingkat adaptasi dan pemahaman 'mengapa' ini menjadi sorotan unik dari kecerdasan orangutan.
-
Apa yang terjadi pada kucing liar di Semarang? Banyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Mengapa Kelompok Tani Hutan Alam Roban memilih untuk beternak lebah madu liar? Keberadaan Lebah Apis Cerana di Alas Roban dimanfaatkan warga setempat untuk memanen madunya.
-
Bagaimana cara mengatasi gigitan kucing liar? Jika Anda tiba-tiba digigit kucing liar yang kemudian timbul luka, pertolongan pertama yang perlu dlakukan adalah menghentikan pendarahan. Setelah perdarahan berhenti keluar di area gigitan, selanjutnya bersihkan luka dengan sabun dan air, serta oleskan salep antibiotik dan perban pada gigitan. Setelah melakukan pertolongan pertama, Anda bisa mengecek kondisi ke dokter untuk mengetahui apakah luka tersebut berisiko menimbulkan komplikasi lain.
"Ya, kita mulai dengan berkoordinasi bersama dengan Balai TNK, Polri dan COP. Kami masih kumpulkan keterangan," kata Kepala BKSDA Kalimantan Timur Sunandar Trigunajasa, kepada merdeka.com, Rabu (7/2).
Sunandar menyebut, kematian sadis Orangutan itu, bukan lagi soal perlindungan satwa, sebagaimana diatur tegas dalam perundang-undangan. "Ini bukan lagi soal perlindungan satwa. Ini sudah kejam," tegas Sunandar.
Sementara, Ditreskrimsus Polda Kalimantan Timur hari ini juga menerjunkan timnya ke Kutai Timur, ikut menyelidiki kematian sadis satwa primata itu. Kepolisian memastikan komitmennya mengusut tuntas kasus itu, dan memburu pelakunya.
"Ya, tim Reskrimsus Polda melakukan back up penyelidikan Reskrim Polres Kutai Timur," kata Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Ade Yaya Suryana, dikonfirmasi merdeka.com terpisah.
Ade menerangkan, titik awal lokasi Orangutan itu ditemukan di areal hutan TNK di kabupaten Kutai Timur, sehingga Polres Kutai Timur lebih intensif melakukan penyelidikan "Polres Bontang juga bekerja, karena penanganan awal kan di Polres Bontang," ujar Ade.
Ade menegaskan, kepolisian berkomitmen mengusut kasus itu dengan tuntas. Ade tidak menampik, kasus kematian satwa primata dunia, Orangutan, secara sadis, menyita perhatian negara luar. "Ya, ini sorotan dunia luar karena soal satwa ya. Saya terus kooridinasikan ini, dengan direktur Reskrim terkait," demikian Ade.
Diketahui, Orangutan usia remaja, ditemukan warga terdesak dan terlihat merintih kesakitan di areal Taman Nasional Kutai (TNK) kawasan Desa Teluk Pandan, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur, Sabtu (3/2). Kondisinya yang memburuk, mengakibatkan kematian Orangutan itu, Selasa (6/2) dini hari kemarin, sekira pukul 01.55 Wita, saat diamankan dan berada di Balai TNK di kota Bontang.
Ditemukan banyak luka di badannya. Hasil autopsi, ditemukan 130 peluru senapan angin, 19 luka menganga, 2 mata buta karena peluru yang bersarang, serta telapak kaki kiri hilang diduga akibat sabetan senjata tajam.
Baca juga:
74 Dari 130 peluru bersarang di kepala orangutan yang mati di Kaltim
Orangutan Kalimantan mati ditembus 100 peluru, telapak kaki kiri hilang
Orangutan mati dibantai tembakan 17 peluru dan tebasan senjata tajam
Bangkai orangutan tanpa kepala ditemukan mengambang di sungai di Kalteng
Tak sanggup mengurus, orangutan dari kebun binatang Ancol dilepas di hutan Kaltim