Tinjau SDN Pondok Cina 1, Giring: Pemkot Depok Sediakan Dulu Gedung Sekolah
Giring menyebut polemik yang terjadi di sekolah tersebut sebagai tragedi pendidikan. Karena anak-anak dipaksa pindah ke sekolah lain dengan sarana dan prasarana yang dianggap kurang memadai.
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Giring Ganesha mendatangi siswa di SDN Pondok Cina 1. Kedatangannya disambut meriah para siswa usai mereka menjalankan ujian sekolah.
Diketahui bahwa hari ini hari terakhir siswa diizinkan untuk belajar di sekolah tersebut. Melihat kondisi yang ada, Giring mengaku prihatin hingga membuatnya sesak.
-
Apa yang terjadi di Ganting, Sumatera Barat? Terjangan banjir bandang telah meluluhlantakkan rumah-rumah warga di Ganting, Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
-
Kapan Piramida Pugung Raharjo ditemukan? Situs ini ditemukan secara tidak sengaja oleh kelompok transmigran pada 1957.
-
Kapan sinetron "Ganteng-Ganteng Serigala" ditayangkan? Sinetron legendaris "Ganteng-Ganteng Serigala" yang tayang pada rentang waktu 2014-2015 telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam industri hiburan Indonesia.
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Siapa yang diusung oleh partai-partai pendukung Prabowo-Gibran? Dua nama yang santer bakal meramaikan Pilkada Jakarta adalah dua mantan Gubernur Ibu Kota dan Jawa Barat yakni Anies Baswedan dan Ridwan Kamil. Anies sebagai calon inkumben tampaknya bakal diusung oleh partai-partai pendukungnya di Pilpres 2024. Begitu juga dengan Ridwan Kamil yang didukung barisan partai pendukung Prabowo-Gibran.
-
Siapa saja yang menggodok ide pendirian Partai Gerindra? Pada 2007, Ide Fadli dan Hashim itu pun digodok oleh Ahmad Muzani, M. Asrian Mirza, Amran Nasution, Halida Hatta, Tanya Alwi, dan Haris Bobihoe.
“Saya mendengar kabar dari orang tua murid para siswa SDN Pondok Cina 1 diminta pindah ke sekolah yang kapasitasnya sudah penuh, akhirnya mereka harus belajar di ruangan yang sempit bahkan ada yang harus belajar di lapangan sekolah, mendengar kabar ini saya sebagai seorang orang tua sesak dada saya, pilu, saya sangat prihatin,” katanya, Jumat (9/12).
Dia menyebut polemik yang terjadi di sekolah tersebut sebagai tragedi pendidikan. Karena anak-anak dipaksa pindah ke sekolah lain dengan sarana dan prasarana yang dianggap kurang memadai.
“Memaksa kehendak tanpa pertimbangan rasional hanya mencerminkan birokrasi yang tidak kompeten dan leadership yang payah,” tegasnya.
Setelah mendengar aspirasi dari wali murid dan relawan, Giring mengimbau agar siswa diberikan gedung sekolah yang mumpuni. Menurutnya, siswa berhak memperoleh tempat belajar yang aman dan nyaman, jangan sampai mereka dipaksa belajar ke tempat yang sangat tidak layak.
“Pemkot Depok silahkan menyediakan dulu gedung sekolah pengganti yang representatif sebelum menggusur SDN Pondok Cina 1,” ujarnya.
Giring menuturkan, dibutuhkan kearifan dan kebijaksanaan untuk mencari solusi atas persoalan SDN Pondok Cina 1. Memaksakan kehendak tanpa pertimbangan rasional, sambung dia hanya mencerminkan birokrasi yang tidak kompeten dan kepemimpinan yang payah.
“Ayo kita merawat dan berjuang untuk meraih mimpi anak-anak kita,” ujarnya.
Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan, besok adalah kesempatan terakhir siswa SDN Pondok Cina 1 bersekolah disana. Karena pada Senin (12/12) siswa akan direlokasi ke sekolah lain yaitu SDN Pondok Cina 3 dan 5.
“Kesepakatannya bahwa mereka tetap bisa ujian, karena permintaan mereka seperti itu. Kesepakatan dulu tuh di lantai 5. Nah, oke ujian kita kasih sampai hari Jumat (9/12),” katanya.
Kemudian pada Senin (12/12) kata Idris akan ditawarkan pada siswa apakah bersedia pindah ke SDN Pondok Cina 3 dan 5 atau tidak. Namun jika mereka tidak mau pindah maka bisa ke sekolah lain.
“Kita akan fasilitasi. Yuk daftar di sekolah ini yang bisa mengakomodir keinginan mereka bisa sekolah pagi hari,” ujarnya.
Pihaknya akan memfasilitasi siswa yang tidak bersedia pindah ke dua sekolah yang sudah ditentukan. Pemkot Depok akan membantu mendaftarkan siswa ke sekolah yang dimau.
“Kita yang lakukan nanti, kita yang daftarkan,” tegasnya.
Idris menegaskan bahwa pada 12 Desember tetap akan dilakukan eksekusi relokasi. Hal itu kata dia sesuai kesepakatan Forkopimda dan dengan orang tua.
“Tetap 12 tetap dieksekusi. Ini sudah kesepakatan Forkopimda, kesepakatan dengan mereka (orang tua) dan sebagainya,” pungkasnya.
(mdk/fik)