Tjahjo Sebut Banyak Kehilangan Calon Eselon I Gara-Gara Terlibat Radikalisme
KemenPAN-RB telah memiliki data PNS yang terpapar. Semua sudah ditelusuri dari media sosial hingga transaksi keuangannya melalui PPATK.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Tjahjo Kumolo, menyebut banyak kehilangan PNS bagus karena terpapar radikalisme. Seharusnya bisa naik jabatan menjadi eselon I atau eselon II, hingga kepala badan atau lembaga, namun batal lantaran terpapar radikalisme.
"Kami banyak kehilangan orang-orang pintar yang seharusnya bisa duduk di eselon I seharusnya dia bisa duduk di eselon II, seharusnya bisa jadi kepala badan atau lembaga. Tapi dalam TPA ada terpapar masalah radikalisme dan terorisme," jelas Tjahjo saat merespon rilis survei LSI secara daring, Minggu (18/4).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Bagaimana pasukan TNI memburu Presiden Fretilin Nicolao Lobato? Batalyon Parikesit memburu Lobato dengan dua helikopter SA-330 Puma milik TNI AU. Setiap ada info, pasukan akan diterbangkan helikopter ke lokasi terdekat. Mereka akan turun menggunakan tali atau melompat dengan gesit dari helikopter untuk kemudian mengejar Lobato. Tahun 1978 tim mobile udara turun untuk pertama kali di wilayah Laklobar dan Soibada. Pergerakan mereka terbukti efektif menekan lawan. Suara helikopter yang menderu-deru di perbukitan juga menjadi pukulan psikologis bagi pasukan pengawal Lobato.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Apa kejutan yang diberikan prajurit TNI kepada Kapolres Tuban? Kapolres Tuban tiba-tiba diangkat oleh para prajurit TNI sebagai bentuk perayaan yang meriah. Selain itu, kue ulang tahun yang seharusnya dipotong dan dibagi pun akhirnya mendarat ke wajah Kapolres dengan sangat belepotan.
Tjahjo mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan toleransi terhadap PNS yang terpapar radikalisme.
Bahkan, KemenPAN-RB telah memiliki data PNS yang terpapar. Semua sudah ditelusuri dari media sosial hingga transaksi keuangannya melalui PPATK.
"Kami ada datanya semua medsosnya kita pegang kedua lewat PPATK. Saya kira ini yang harus kita cermati bersama-sama," kata politikus PDIP ini.
Tjahjo pun mengingatkan supaya PNS menjauhkan praktik-praktik intoleransi. Sebab, hal ini berkaitan dengan radikalisme.
"Kami juga mengingatkan bahwa kaitan dengan radikalisme ini erat dengan praktik intoleransi," katanya.
Baca juga:
Menpan RB Sebut Tiap Bulan Ada PNS Dipecat karena Korupsi
Survei LSI Ungkap 5 Bidang Paling Koruptif di Instansi Pemerintah
Survei: Tingkat Awareness PNS Terhadap Korupsi di Instansinya Rendah
Survei: 9,3% PNS Sering Terima Uang dan Hadiah di Luar Ketentuan, 76,1% Jarang
Semarakkan Harbolnas, Airlangga Minta Sri Mulyani Cairkan THR PNS H-10 Lebaran