TNI dan militer AS sepakat perangi ISIS bersama-sama
Moeldoko menegaskan akan mencegah perkembangan ISIS di Indonesia.
Tentara Nasional Indonesia dan militer Amerika Serikat sepakat untuk bersama-sama memerangi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Sebagai pencegahan, TNI akan menggelar latihan skala besar di Poso, lokasi di mana kelompok Santoso masih bebas berkeliaran dan diduga terkait dengan jaringan ISIS di Indonesia.
"ISIS tidak boleh berkembang, tidak boleh tumbuh di satu wilayah pun di Indonesia, ini sudah menjadi suatu keputusan. Untuk itu TNI akan menggelar latihan dalam jumlah yang relatif besar di Poso, karena saya mewaspadai Poso, saya tidak ingin Poso menjadi tempat yang nyaman bagi tumbuhnya ISIS setelah mereka kembali dari Suriah dan Irak," tegas Panglima TNI Jenderal Moeldoko dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (19/3).
Terkait perkembangan ISIS di Indonesia, Moeldoko menegaskan ISIS merupakan ancaman potensial bagi eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk itu, TNI akan terus melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh Islam dan beberapa komponen lain di Indonesia guna menyatukan persepsi di mana ISIS adalah musuh bersama.
"Saya punya keyakinan penuh bahwa dalam kepemimpinan Duta Besar Amerika Serikat di Indonesia dapat membangun komunikasi yang sangat baik dengan TNI khususnya, dan dapat membuahkan hal-hal baru dalam konteks hubungan antara kedua Angkatan Bersenjata," kata Moeldoko.
Tak hanya itu, kedua negara juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama militer antara kedua negara. Penegasan itu disampaikan Moeldoko saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat Robert O Blake.
Moeldoko menyampaikan pada pertemuannya dengan Panglima Militer Amerika Serikat, Jenderal Martin Dempsey terkait prospek hubungan kedua Angkatan Bersenjata, Indonesia dan Amerika Serikat memiliki pandangan yang sama untuk membangun kekuatan dan hubungan yang semakin kuat.
Sementara itu, Dubes Amerika Serikat mengatakan sangat menghargai atas ketegasan Moeldoko terkait masalah ISIS, dan mengharapkan Indonesia dapat mengawasi ISIS dengan baik serta dapat bekerja sama dengan negara ASEAN.
"Saya berkeinginan untuk dapat mengundang para perwira-perwira di kawasan ASEAN, untuk membicarakan tentang perkembangan ISIS ke depan dan bagaimana dalam menyikapinya," ujar Blake.
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Amerika juga menyampaikan penggunaan landasan di Lanud Ranai, Natuna, dapat digunakan sebagai tempat pengisian BBM pesawat dalam mendukung pelaksanaan latihan gabungan militer Indonesia dengan Amerika.
Turut mendampingi Panglima TNI dalam pertemuan tersebut, Asintel Panglima TNI Laksda TNI Amri Husaini, Kapuspen TNI Mayjen TNI M Fuad Basya, Kapuskersin TNI Laksma TNI Suselo dan Staf Khusus Panglima TNI Marsma TNI (Purn) Prayitno.
Baca juga:
'Jangan anggap remeh perkembangan ISIS di Indonesia'
Bukan untuk berperang di Indonesia
Kendali mujahid ISIS dari Cianjur
Panglima ISIS dari UIN
JK yakin video ISIS latih anak-anak pakai senjata hasil rekayasa
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana cara kompi TNI AD mengalahkan tentara Amerika Serikat dalam latihan? Saat latihan Joint Readiness Training Center (JRTC) Rotation 21-01, di Fort Polk, Louisiana, Amerika Serikat, kompi TNI AD berhasil menaklukannya. Tak hanya itu, kompi TNI AD juga mampu menguasai sasaran serangan. Di mana selama 20 tahun terakhir, tidak pernah dikuasai satuan manapun.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Kapan Panglima TNI menerima penghargaan? Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dianugerahi penghargaan Meritorious Service Medal dari Pemerintah Singapura.
-
Kapan TNI dibentuk secara resmi? Sehingga pada tanggal 3 Juni 1947 Presiden Soekarno mengesahkan secara resmi berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).