TNI dan warga gelar salat Istisqa di Malang
Sekitar 1.500 jamaah menggelar salat Istisqa memohon segera diturunkannya hujan.
Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Kodim 083 Baladhika Jaya, bersama masyarakat Kota Malang menggelar salat minta hujan (istisqa) di lapangan Rampal, Kota Malang. Sekitar 1.500 jamaah menggelar salat memohon segera diturunkannya hujan di Indonesia, akibat bencana kekeringan dan asap yang tidak kunjung selesai.
Salat dan kutbah dipimpin oleh Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cabang Kota Malang, KH Badhowi Muslich. Sebelum salat istisqa dilaksanakan, para jamaah diajak menjalankan salat dhuha berjamaah dan mendengarkan sekilas tentang dasar perintah salat istiqa.
"Situasi sekarang dalam kondisi yang kritis, sudah saatnya kita menjalankan salat istisqa. Kita memohon kepada Allah SWT agar dimudahkan menjalankan ujian, diturunkan hujan khususnya untuk saudara-saudara kita yang tertimpa bencana asap dan kekeringan," kata Badhowi di Malang, Rabu (28/10).
Dalam kutbahnya, Badhowi mengingat bahwa bangsa Indonesia tengah dalam situasi diuji. Kebakaran hutan dan lahan gambut, menimbulkan bencana asap di Sumatera, Kalimantan dan beberapa daerah lain. Jika manusia telah melakukan upaya, maka Allah yang akan menentukan hasilnya.
Musibah kaum terdahulu menjadi contoh dan pelajaran bagi umat manusia. Indonesia pernah diperingatkan dengan datangnya musibah, dari tsunami, tanah longsong, kebakaran, banjir lumpur panas, asap dan kekeringan. Berbagai bencana itu memakan korban yang tidak sedikit, baik jiwa maupun materi.
"Bencana itu ujian bagi orang yang beriman. Bencana juga dikenakan bagi orang beriman, hanya saja kembalinya yang berbeda. Hendaknya kita selalu berbuat kebaikan agar terjauh dari segala bencana," kata Badhowi.
Usai salat dan kutbah, para jamaah berdoa secara khusyuk di bawah terik matahari yang menyengat. Di antara mereka memanfaatkan sajadah untuk penutup kepala.