TNI libatkan intelijen awasi netralitas anggota di Pilkada Serentak
Mulyono melanjutkan, dalam hal ini TNI belum melibatkan Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memonitor hal itu. Sebab, baginya, ranah tersebut hanya sebagai bentuk pengawasan terhadap internal TNI AD.
Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Mulyono akan melibatkan Intelijen untuk memonitor jalannya Pilkada 2018. Hal tersebut guna mengawasi aparat TNI supaya tak ikut campur dalam jalannya pemilihan.
"Dalam hal ini aplikasinya adalah saya akan memberdayakan unsur-unsur intelijen kita untuk memantau itu sampai dengan ke tengah masyarakat dan mereka memberikan laporan kepada kita," kata Mulyono di Markas Besar Angkatan Darat (Mabes AD), kawasan Jakarta Pusat, Senin (15/1).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Apa yang terjadi pada anggota TNI di Bekasi? Seorang anggota TNI Angkatan Darat (AD) berinisial Praka S (27) tewas dengan luka-luka dan berlumuran darah di tubuhnya. Korban tewas setelah menjalani perawatan di Unit Gawat Darurat RSUD Kota Bekasi.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Apa profesi Serda Winda Anggita selain sebagai anggota TNI? Selain menjadi sosok yang selalu tampil modis dan berpenampilan kekinian, Winda Anggita telah mencapai prestasi luar biasa sebagai seorang guru di militer.
"Sehingga masyarakat tidak merasa dibingungkan. Jadi ada pengawasan khusus. Itu adalah wujud dari keseriusan kita dalam rangka menjaga netralitas TNI, " tambahnya.
Mulyono melanjutkan, dalam hal ini TNI belum melibatkan Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk memonitor hal itu. Sebab, baginya, ranah tersebut hanya sebagai bentuk pengawasan terhadap internal TNI AD.
"Sementara tidak ada. Ini kan internal kita untuk mengawasi prajurit kita jadi tidak terstruktur dalam tugas tugas pengawasan Pemilu. Tetapi ini untuk kepentingan internal AD dalam rangka memberikan jaminan ke masyarakat kita tetap harus netral," ujar Mulyono.
Sebelumnya, Mulyono memimpin upacara serah terima jabatan kepada sembilan perwira di lingkungan TNI AD. Salah satunya sertijab Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi kepada pada Letjen TNI Agus Kriswanto sebagai Pangkostrad.
Edy sendiri memilih pensiun dini untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2018. "Skep pensiunnya sih belum. Tapi proses untuk mengajukan pensiun dini sudah saya setujui, Panglima juga sudah diajukan kepada pimpinan tinggal menunggu prosesnya, Gak ada masalah," tutupnya.
Baca juga:
Polri belum bergerak telusuri mahar politik La Nyalla dan Siswandi
Polri ingatkan polisi ikut Pilkada segera tanggalkan atribut
Tak cuma kantor diserang, komisioner KPU Jayawijaya juga diintimidasi
Sisir daerah rawan konflik di Pilkada Serentak, Kapolri gandeng Kemendagri
Lagu 'Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur' versi bahasa Madura akan segera diluncurkan
'Desa Cerdas' Program Gus Ipul-Puti untuk perkuat pembangunan desa
Bupati pastikan suara masyarakat Sidoarjo ke Gus Ipul-Puti