TNI Pastikan Korban Tewas Kontak Senjata di Sugapa Intan Jaya dari KKB, Bukan Sipil
Lalu, terkait adanya informasi yang beredar di media sosial jika korban merupakan warga sipil. Menurutnya, itu merupakan cara mereka dalam menyudutkan TNI dan Polri.
Kapen Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menegaskan, korban kontak tembak pada (6/3) di Kampung Pesiga, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Hal ini dipastikan dari aksinya dalam kontak tembak dan barang bukti yang didapat dan dipastikan jika korban adalah KSB.
"Wajah, ciri dan atribut korban (gelang dan cincin) sama dengan foto-foto yang ada di telepon genggamnya dan itu menjadi bukti kuat bahwa yang bersangkutan adalah KSB (KKB)," kata Suriastawa dalam keterangannya, Senin (8/3).
-
Apa yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Papua? Pak Kapolri beliau jam 5 sudah berada di Papua, dengan Panglima TNI. Jadi beliau tidak bisa hadir, karena beliau tidak bisa hadir tentunya kita tidak mengikutsertakan para pejabat lainnya. Sehingga murni kita adalah PP Polri pada acara hari ini ya.
-
Kodok baru apa yang ditemukan di Papua Barat? Spesies baru itu dikenali berbeda berdasarkan ukuran, warna, bentuk tubuh, dan garis-garis di tangannya.
-
Siapa yang memimpin penyerahan bantuan 'Kemendag Peduli' di Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Bantuan apa yang disalurkan Kementan untuk masyarakat Papua? Kementan merespons cepat adanya cuaca ekstrem yang mengakibatkan 6 warga Puncak Papua meninggal dunia. "Kami sampaikan terimakasih karena kementan memberi bantuan terhadap masyarakat terdampak cuaca ektrem secara cepat. Saya kira ini sangat bermanfaat untuk masyarakat di tiga distrik yang terdampak yaitu Agandugume, Lambewi dan Oneri," ujar Darwin di Posko Tanggap Darurat Bencana Kabupaten Puncak, Jalan Haetubun Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Senin (7/8).
-
Bantuan apa yang diberikan oleh Kemendag kepada masyarakat di Papua Tengah? Bantuan ini ditujukan kepada masyarakat Kabupaten Puncak, khususnya Distrik Agandugume dan Lembawi. Serah terimanya dilakukan secara simbolis yang diwakili oleh Bupati Puncak Willem Wandik di Posko Tanggap Darurat Penanganan Bencana Kabupaten Puncak di imika, Papua Tengah pada Selasa (19/9) lalu. Bantuan 2.000 Paket Kebutuhan Pokok Bantuan yang diserahkan berupa barang kebutuhan pokok sebanyak 2.000 paket.
-
Kenapa situasi baku tembak di Papua semakin memanas? Anggota Brimob dan TNI pun kerap terlibat baku tembak dengan para teroris di Papua yang semakin lama mulai berani menyerang TNI dan Polri yang berjaga di sana.
Lalu, terkait adanya informasi yang beredar di media sosial jika korban merupakan warga sipil. Menurutnya, itu merupakan cara mereka dalam menyudutkan TNI dan Polri.
"Itu memang cara mereka untuk membentuk opini dan menyudutkan aparat TNI/Polri dan pemerintah Indonesia terkait Papua. Walaupun di internal mereka terdapat banyak faksi dan saling berebut kepentingan, namun secara garis besar kelompok yang menamakan dirinya OPM ini terdiri dari 3 sayap gerakan, yaitu sayap politik, klandestin dan bersenjata," jelasnya.
"3 sayap gerakan ini memanfaatkan medsos untuk saling berkomunikasi, merencanakan aksi dan menyebarkan berita bohong untuk membentuk opini buruk tentang pemerintah Indonesia (termasuk TNI/Polri) terkait masalah Papua melalui berbagai platform medsos," sambungnya.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa yang dihadapi saat ini bukan lagi KKB saja. Melainkan juga kelompok klandestin.
"Jadi yang dihadapi bukan hanya Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) yang ada di gunung-gunung saja, tetapi juga politik (dalam dan luar negeri) dan kelompok klandestin yang bisa berprofesi apapun" ungkapnya.
"Grup mereka di medsos sering memberitakan bahwa mereka berhasil menembak mati puluhan TNI/Polri dengan menyebut waktu dan tempat tertentu agar seolah-olah benar terjadi, padahal berita tersebut bohong" tambahnya.
Padahal, untuk mengetahui kebenaran jatuhnya korban, papar Suriastawa, dari TNI atau Polri sangatlah mudah. Karena TNI dan Polri adalah alat negara resmi yang tertib administrasinya.
"1 saja personel gugur, pasti akan diikuti dengan proses administrasi yang jelas. Dari mulai evakuasi korban, pemakaman sampai dengan pemenuhan hak-hak korban dan ahli warisnya," ucapnya.
Menurutnya, penyebaran berita bohong dari KSB bertujuan untuk memprovokasi, mengintimidasi sekaligus membentuk opini bahwa gerakan sayap bersenjata mereka selalu unggul.
"Dan sebaliknya, setiap korban yang jatuh akibat kontak tembak dan aksi penindakan dari TNI/Polri, semaksimal mungkin diklaim sebagai warga sipil. Tujuannya untuk membentuk opini dunia dengan menyudutkan TNI/Polri dan pemerintah Indonesia," paparnya.
Untuk sayap gerakan bersenjata (KKB), lanjut Suriastawa, mereka bergerilya dalam kelompok-kelompok kecil dan tidak semuanya membawa senjata saat melancarkan aksinya.
"Jangan dibayangkan seperti foto mereka di medsos yang bergerombol puluhan atau ratusan orang dan semuanya bersenjata. Dalam aksi gerilyanya, dari 5-7 orang hanya 1 atau 2 yang bersenjata dan bila terjadi kontak, orang yang selamat bertugas membawa kabur senjata. Kemudian diposting di medsos mereka bahwa korban adalah warga sipil karena tidak bersenjata," pungkasnya.
Baca juga:
Brimob Kirim 6 Polwan Gabung Satgas Nemangkawi Jaga Keamanan Papua dari Ancaman KKB
Karena Faktor Pertemanan, Alasan Dua Polisi Maluku Jual Senpi ke KKB Papua
Polisi Konfirmasi Satu KKB Tewas Bernama Feri Elas Danton TPN OPM
Satgas Nemangkawi Tembak Mati Komandan Peleton KKB Tembaga Pura Ferry Ellas
KKB Terlibat Baku Tembak dengan TNI dan Polisi di Tembagapura Pimpinan Joni Botak
TNI-Polri Patroli Masuk Hutan Papua Persempit Ruang Gerak KKB