TNI Turunkan Level Pengamanan di Jakarta Jadi Siaga 4
Usai demonstrasi massa di tanggal 21-22 Mei terkait hasil rekapitulasi Pilpres 2019, TNI menurunkan level pengamanan Ibu Kota menjadi siaga 4. Hal ini disampaikan oleh Wakapendam Jaya Letkol Kav Antonius Toto saat dihubungi merdeka.com.
Usai demonstrasi massa di tanggal 21-22 Mei terkait hasil rekapitulasi Pilpres 2019, TNI menurunkan level pengamanan Ibu Kota menjadi siaga 4. Hal ini disampaikan oleh Wakapendam Jaya Letkol Kav Antonius Toto saat dihubungi merdeka.com.
"Ya kita dari siaga 1 kini telah siaga 4 ya," katanya saat dihubungi, Minggu (26/5).
-
Kapan ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Dimana UU Nomor 21 Tahun 2023 tentang IKN disosialisasikan? Sosialisasi tersebut turut menjadi upaya mendorong akselerasi perencanaan, pembangunan, pemindahan, dan penyelenggaraan Pemdasus IKN.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Apa yang diperingati pada tanggal 23 Juli? Untuk meningkatkan kesadaran, dibentuk peringatan khusus, yaitu Hari Sjogren Sedunia setiap tanggal 23 Juli.
Kendati demikian, Toto mengaku TNI tetap bersiaga apabila dibutuhkan. Mengingat tahapan Pemilu belum selesai hingga penetapan.
"Ya kita dari TNI selalu siap kapan dibutuhkan," ujarnya.
Sementara itu Dandim 0501/JP BS Letkol (Inf) Wahyu Yudhayana mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh pihak yang bertujuan melakukan tindakan anarkis. Khususnya di wilayah Jakarta Pusat.
"Mari kita jaga Jakarta kita tetap aman, nyaman dan tentram sebab warga Jakarta adalah warga yang tertib hukum dan mencintai kedaulatan negeri," terang Wahyu.
Katanya, TNI-Polri selalu berkoordinasi di lapangan agar situasi Ibu Kota dapat terkendali.
"Kami selalu beriringan membagi tugas dengan baik, sehingga apa yang menjadi petunjuk dan arahan pimpinan tertinggi TNI-Polri dapat terlaksanakan dengan baik," ujar Wahyu.
(mdk/cob)