Tom Lembong: Kampanye 2024 Bukti Rakyat Siap dengan Pemilu Berbasis Fakta dan Data
Tom Lembong merasa bangga dengan masyarakat Indonesia yang tampak antusias dalam mengikuti proses Pemilu 2024.
Rakyat dinilai sangat siap menghadapi gaya kampanye yang cerdas dan berbasis intelektualitas
- Tom Lembong Jadi Tersangka Kasus Impor Gula, Menko Airlangga Respons Begini
- Tom Lembong Diperiksa Kejagung 3 Kali Sebelum Ditetapkan Tersangka
- Tom Lembong Usai Mencoblos: Ini Momen Kritis, Persimpangan Jalan Sangat Fundamental
- Pesona Tom Lembong, Dianggap Paripurna Gagah, Tampan dan Mapan Enggak Ada Obat
Tom Lembong: Kampanye 2024 Bukti Rakyat Siap dengan Pemilu Berbasis Fakta dan Data
Co-captain Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN), Tom Lembong merasa bangga dengan masyarakat Indonesia yang tampak antusias dalam mengikuti proses Pemilu 2024.
Rakyat dinilai sangat siap menghadapi gaya kampanye yang cerdas dan berbasis intelektualitas.
“Yang super menarik bagi saya adalah kampanye 2024 itu membuktikan bahwa masyarakat kita sudah siap untuk sebuah kampanye dan proses pemilu yang semakin berlandas pada gagasan, data, fakta, substansi dan materi,” kata Tom di Rumah Koalisi Perubahan AMIN, Jalan Brawijaya X, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (26/2).
Tom mengakui bahwa sudah menjadi rahasia umum kampanye paslon nomor urut satu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai kampanye yang paling tidak punya uang serta serba keterbatasan.
“Saya sangat bangga, sangat positif dengan berbagai keterbatasan dan menghadapi lawan yang sangat berat, kita bisa mencapai hasil yang sangat baik,” jelas dia.
Menurutnya, gaya kampanye Anies-Cak Imin dengan Desak Anies merupakan hal biasa di negara maju. Namun format tersebut menjadi yang pertama terjadi di Indonesia.
“Calon pemimpin berinteraksi dengan format town hall, salah satu contoh kampanye bertema gaagasan dan mendapat momentum yang sangat positif di masyarakat,” ungkapnya.
Masyarakat Indonesia pun terlihat sangat menunjukkan ketertarikan besar khususnya usai penyelenggaraan setiap debat capres.
Mereka sibuk membahas keseluruhan pernyataan para kontestan lewat diskusi publik hingga di berbagai platform sosial media.
“Saya tidak ingat di pemilu sebelumnya masyarakat begitu antusias, debat di sosmed, di TV soal industrialisasi, hilirisasi, lapangan kerja, lingkungan hidup, keadilan antar generasi, sampai hal teknis seperti greenflation dan tekonolgi baterai. Bagi saya ini suatu perkembangan yang membahagiakan, bahwa masyarakat luas semakin memperhatikan hal-hal yang substantif, ada nafsu dan ketertarikan terhadap hal-hal seperti ini,” kata Tom.
Dia pun berpandangan, generasi muda saat ini merupakan generasi yang paling terdidik dalam sejarah perjalanan Republik Indonesia. Hal itu pun tidak lepas dari peran perkembangan teknologi dan internet.
“Dan kalau saya memproyeksikan tren ke depannya ini akan semakin ke sana. Pemilu-pemilu ke depannya akan semakin substansif, semakin ditagih kepada calon-calon di semua tingkat oleh pemilih, oleh masyarakat, bahkan masyarakat luas memalui medsos, podcast, dan semakin di crosscheck keakuratan datanya, klaim-klaimnya, dan akan semakin menjadi seperti olahraga nasional. Semua berbondong-bondong ngecek bener ga nih yang disampaikan calon ini dan itu,” pungkas Tom.