Topan Kalmaegi mulai menjauh, cuaca ekstrem di Indonesia mereda
Cuaca ekstrem ini sempat menenggelamkan sebuah kapal di perairan Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengindikasikan cuaca ekstrem yang ditimbulkan siklon tropis Kalmaegi berangsur-angsur mereda. Sebabnya, siklon yang tumbuh di Samudera Pasifik ini terus bergerak menuju dataran China setelah melintasi Pulau Luzon Filipina.
Berdasarkan pantauan radar cuaca BMKG, siklon tropis ini telah berada di perairan Laut China Selatan pada koordinat sekitar 18.2 LU 118.2 BT. Pergerakan ini membuat kondisi cuaca di Indonesia beranjak stabil, dilaporkan kecepatan angin mencapai 120 km/jam (65 knot) dan tekanan minimum 975 mb.
Diperkirakan siklon tropis Kalmaegi masih akan meningkat intensitasnya hingga esok hari sebelum kemudian melemah pada tanggal 17 September. Hingga saat itu, siklon ini bergerak terus ke barat barat laut, memasuki wilayah daratan Vietnam dan diperkirakan membawa hujan lebat di daerah tersebut
"Setelah itu diperkirakan siklon Kalmaegi akan melemah dengan cepat dan punah pada 18 September 2014," kata Kepala Bidang Peringatan Dini Cuaca BMKG, Achmad Zakir di Jakarta, Senin (15/9).
Siklon ini juga menyebabkan dampak tak langsung bagi Indonesia, yakni hujan ringan hingga sedang di wilayah Aceh bagian selatan, Sumatera Utara dan Tengah, Kalimantan Barat bagian utara dan Kalimantan Utara. Gelombang 3 hingga 4 meter juga berpeluang terjadi di Laut Andaman, Perairan Utara Aceh, Samudra Pasifik sebelah timur Filipina.
Bahkan terjangan ombak sempat menenggelamkan sebuah kapal (longboat) berpenumpang 35 orang hingga menyebabkan 14 tewas dan menghilangkan 12 orang lainnya. Saat kejadian, ketinggian ombak dilaporkan mencapai 203 meter ditambah dengan cuaca buruk di perairan Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara.
"Siklon tropis Kalmaegi merupakan siklon tropis pertama di bulan September di mana rata-rata kejadian siklon tropis di wilayah sebelah utara Indonesia pada bulan ini adalah sebanyak 5 kejadian," pungkas Zakir.