TPN Ganjar-Mahfud soal Usulan Debat Pakai Bahasa Inggris: Apakah Semua Rakyat Paham?
TPN Ganjar-Mahfud merespons usulan kubu Prabowo-Gibran terkait format debat capres-cawapres.
Kubu Prabowo-Gibran mengusulkan agar debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris agar memiliki kecakapan pergaulan internasional.
TPN Ganjar-Mahfud soal Usulan Debat Pakai Bahasa Inggris: Apakah Semua Rakyat Paham?
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mengusulkan, agar debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024 menggunakan bahasa inggris.
Menanggapi hal itu, Jubir Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Sunanto atau Cak Nanto, mempertanyakan apakah visi-misi yang disampaikan capres-cawapres akan dipahami oleh masyarakat jika menggunakan bahasa Inggris.
- Pihak Prabowo-Gibran Usul Debat Pakai Bahasa Inggris, Ini Jawaban Capres Ganjar
- TKN Prabowo-Gibran Usul Debat Pilpres Pakai Bahasa Inggris, PDIP: Mereka Lupa Sumpah Pemuda
- TKN Prabowo-Gibran Siap Debat Gunakan Bahasa Inggris, Jubir Anies: Justru Menguntungkan AMIN
- Nusron Wahid: Mas Gibran Siap Debat Sekalipun Pakai Bahasa Inggris Tanpa Teks
"Yang paling problem sebenarnya bukan soal bahasanya, visi misi itu bisa dipahami oleh masyarakat Indonesia. Kan kebutuhannya adalah kebutuhan debat adalah bagaimana bisa melakukan edukasi dan masyarakat bisa memahami apa program yang akan dibangun oleh setiap kandidat," kata Cak Nanto, saat dikonfirmasi, Rabu (6/12).
"Kalau misalnya bahasa Inggris tapi tidak dipahami padahal publik tidak semua memahami bahasa Inggris kan kemungkinan besar substansinya tidak akan tercapai. Itu bukan soal bahasa sih sebenarnya," sambungnya.
Kendati demikian, Cak Nanto menegaskan pihak Ganjar-Mahfud tidak masalah jika menggunakan format bahasa Inggris maupun Indonesia. Namun, yang terpenting menurutnya substansi visi dan misi paslon dapat dipahami oleh masyarakat.
"Tidak ada masalah sebenarnya. Apa masalahnya? Yang paling penting sekarang apakah bukan soal bahasanya. Apakah kategorisasi tentang visi misinya bisa dipahami secara publik. Pertanyaan saya apa masyarakat bisa memahami bahasa Inggris semua sampai pelosok? Kan begitu," ujar dia.
"Jadi, elegannya adalah sebenarnya tetap pakai bahasa Indonesia dengan kategorisasi untuk bisa memahami dan memberikan pengetahuan tentang program sebagai edukasi politik kepada masyarakat secara umum. Saya kira itu kami mensikapinya," imbuh Cak Nanto.
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Barat (Sumbar), Andre Rosiade mengusulkan debat capres-cawapres di Pilpres 2024 menggunakan bahasa Inggris.
"Kami tegaskan kami tidak takut menghadapi debat capres cawapres, apapun keputusan KPU, bahkan kami mengusulkan dibuat debat dalam bahasa Inggris," kata Andre, Senin (4/12).
Andre mengungkap alasan mengusulkan debat capres-cawapres menggunakan bahasa Inggris.
Menurutnya, capres dan cawapres harus memiliki kecakapan dalam pergaulan internasional.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid juga menegaskan, pasangan Prabowo-Gibran siap berdebat dengan format manapun yang ditentukan sesuai aturan KPU.
"Secara prinsip paslon kami siap debat dengan aturan dan ketentuan yang dibuat KPU. Apapun format yang ditentukan. Bahkan andai KPU menentukan demi kepentingan diplomasi internasional,” ucap Nusron dalam keterangannya, Senin (4/12).
"Misal debat antara Cak Imin, Mas Gibran, dan Pak Mahfud dengan bahasa Inggris dan tanpa bawa teks-pun, kita siap. Tapi kami tidak mengusulkan itu," pungkas Nusron.