Transaksi di Pasar Muamalah Depok Dilakukan 2 Minggu Sekali Sejak 2014
Untuk jumlah pedagang sendiri sekitar 10 sampai 15 orang. Adapun barang yang dijual antara lain sembako, makanan, minuman, dan pakaian.
Polisi menemukan sejumlah fakta terkait keberadaan Pasar Muamalah di Depok, Jawa Barat. Diketahui bahwa kegiatan jual beli menggunakan alat tukar dinar dan dirham di pasar tersebut telah berlangsung sejak 2014.
"Keberadaan pasar di Jalan Tanah Baru Depok, Jawa Barat yang digunakan sebagai kegiatan perdagangan atau bazar telah dilakukan sejak tahun 2014," tutur Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/2/2021).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Di mana Mal Rongsok Depok berada? Nurcholis merupakan owner mal rongsok yang terletak di Jalan Bungur Raya, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
-
Apa yang dijual di Depok? Sebelumnya, polisi membongkar sindikat jual beli bayi melalui media sosial Facebook yang terjadi di wilayah Depok, Jawa Barat. Dalam kasus ini, polisi total menangkap delapan pelaku.
-
Siapa Dewi Rengganis? Legenda Dewi Rengganis penjaga Gunung Argopuro Diceritakan bahwa Dewi Rengganis, putri dari Kerajaan Majapahit, diasingkan ke puncak gunung bersama enam dayangnya.
-
Kapan tersangka RAJS dilimpahkan ke Rutan Cilodong Depok? Sementara duduk perkara laporan awal, bermula ketika RAJS seorang tersangka narkoba yang ditangkap Polda Metro Jaya telah dilaksanakan tahap 2 dilimpahkan ke Kejari Depok, lalu dilakukan penahanan ke Rutan Cilodong Depok.
-
Apa yang dijual di Mal Rongsok Depok? Saat ini, di mal rongsok tersedia berbagai barang mulai dari elektronik, perabot rumah tangga, alat musik, mainan, alat perkakas dan perlengkapan kendaraan.
Menurut Ahmad, Pasar Muamalah dilaksanakan dua pekan sekali yakni pada hari Minggu pukul 10.00 WIB sampai dengan 12.00 WIB. Pasar Muamalah diadakan di sebuah lahan milik Zaim Saidi.
"ZS merupakan amir amirat nusantara di mana dibentuk oleh tersangka ZS untuk komunitas masyarakat yang ingin berdagang dengan aturan yang mengikuti tradisi pasar di jaman Nabi, seperti adanya pungutan sewa tempat dan transaksi pembayaran jual beli dengan menggunakan transaksi dengan menggunakan dirham dan dinar," jelas dia.
Untuk jumlah pedagang sendiri sekitar 10 sampai 15 orang. Adapun barang yang dijual antara lain sembako, makanan, minuman, dan pakaian.
"Tersangka ZS menentukan harga beli koin dinar dan dirham tersebut sesuai harga PT Aneka Tambang ditambah 2,5 persen sebagai margin keuntungannya," kata Ahmad.
Lebih lanjut, dinar yang digunakan sebagai alat pembayaran di Pasar Muamalah adalah koin emas sebesar 4 1/4 gram dengan kadar 22 karat. Sedangkan dirham yang digunakan adalah koin perak seberat 2,975 gram denhan kadar murni.
"Dinar dan dirham tersebut dipesan dari PT Antam kesultanan bintang, kesultanan Cirebon, kesultanan Ternate dengan harga sesuai acuan PT Antam. Selain itu, dirham perak diperoleh dari pengrajin daerah Pulo Mas Jakarta dari harga lebih murah dari acuan PT Antam," Ahmad menandaskan.
Baca juga:
Polri Telusuri Keberadaan Pasar Muamalah di Daerah Lain
Berdagang dengan Dirham dan Dinar, Zaini Saidi Ditetapkan Tersangka
Polisi: Pendiri Pasar Muamalah Depok Ditangkap Karena Pakai Alat Tukar Selain Rupiah
Lokasi Pasar Muamalah Disegel Polisi Setelah Pendiri Zaim Saidi Ditangkap Polisi
Bareskrim Polri Tangkap Pendiri Pasar Muamalah di Depok
Pemilik Pasar Muamalah Ditangkap Polisi
Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri telah melakukan penangkapan terhadap pemilik tempat atau lapak Pasar Muamalah di Beji, Depok, Jawa Barat atas nama Zaim Saidi. Penangkapan dilakukan di kediamannya pada Selasa (2/2) kemarin malam.
Kabag Penum Div Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan, penangkapan yang dilakukan oleh pihaknya itu berdasarkan adanya video yang viral di media sosial soal adanya transaksi jual-beli yang tidak menggunakan uang rupiah.
"Pengungkapan kasus ini berasal dari informasi yang diperoleh tim penyidik hari Kamis, 28 Januari 2021. Hal tersebut terkait dengan video viral tentang penggunaan alat tukar selain rupiah yaitu Dinar dan Dirham sebagai alat transaksi jual-beli atau perdagangan di Jalan Tanah Baru, Depok, Jawa Barat," kata Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (3/2).
"Menindaklanjuti hal itu, penyidik Dit Tipid Eksus pada 2 Febuari 2021 telah melakukan penangkapan terhadap pelaku atas nama ZS yang berperan sebagai inisiator, penyedia lapak Pasar Muamalah sekaligus sebagai pengelola dan sebagai Wakala Induk yaitu tempat menukarkan rupiah menjadi alat tukar Dinar atau Dirham yang digunakan sebagai alat tukar jual-beli dan perdagangan di Pasar Muamalah tersebut," sambungnya.
Ramadhan menjelaskan, Pasar Muamalah ini hanya buka setiap Minggu saja dan hanya dua minggu sekali. Untuk waktunya sendiri pun hanya mulai dari pukul 10.00 Wib hingga pukul 12.00 Wib, yang didakan di lapak milik Zaim.
"Keberadaan Pasar di Jalan Tanah Baru, Depok, Jawa Barat yang digunakan sebagai kegiatan perdagangan atau bazar telah dilakukan sejak tahun 2014. Pasar tersebut dilaksanakan dua minggu sekali yaitu jam 10.00 Wib sampai 12.00 Wib," jelasnya.
Ia mengungkapkan, pasar yang dibuatnya ini pun memilik aturan tersendiri yakni menggunakan sistem seperti pada zaman nabi yaitu menggunakan Dirham dan Dinar dalam melakukan transaksi jual-beli.
"Jumlah pedagang di tempat tersebut antara 10-15, kemudian barang yang dijual adalah sembako, makanan dan pakaian. Kemudian tersangka ZS menentukan harga beli koin Dinar dan Dirham sesuai dengan harga PT Aneka Tambang ditambah 2,5 persen sebagai margin keuntungannya," ungkapnya.
"Kemudian enam, Dinar yang digunakan di Pasar Muamalah adalah koin emas sebesar 4 1/4 gram, emas 22 karat. Sedangkan Dirham yang digunakan adalah koin perak seberat 2,975 gram perak murni. Saat ini nilai tukar Dinar setara dengan Rp 4 juta, sedangkan Dirham setara dengan nilai Rp 73.500," sambungnya.
Dinar dan Dirham yang disediakannya itu, disebutnya, pesan dari PT Aneka Tambang (Antam), Kesultanan Bintan, Kesultanan Cirebon serta Kesultanan Ternate dengan harga sesuai acuan PT. Antam.
"Selain itu, Dirham perak diperoleh dari pengerajin daerah Pulo Mas Jakarta dari harga lebih murah dari acuan PT. Antam," ujarnya.
Selain itu, terkait dengan keuntungan yang didapat oleh Zaim selama mendirikan Pasar Muamalah yang sudah hampir tujuh tahun ini. Ramadhan belum bisa menjelaskan, karena penyidik masih mendalami kasus itu
"Karena ini jual-beli atau perdagangan sudah sejak lama, tentunya akan diperhitungkan. Dilihat jual beli yang dilakukan. Tetapi ketika penyidik sudah lakukan penangkapan, artinya sudah memenuhi unsur-unsur yang ditetapkan untuk menetapkan saudara ZS sebagai tersangka. Jadi dia angka jual belinya sekian itu tidak akan memengaruhi penetapan sebagai tersangka," tegasnya.
"Atas perbuatannya, ZS dipersangkakan dengan Pasal 9 UU nomor 1 tahun 1946 tentang hukum pidana dan Pasal 33 UU nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman hukuman 1 tahun penjara dan denda Rp 200 juta," pungkasnya.
Selanjutnya penyidik telah melakukan pemeriksaan terhadap para saksi yang berperan dalam pelaksanaan pedagangan tersebut, yaitu pengawas, pedagang dan juga pemilik lapak.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com