Trauma bocah 8 Tahun saksikan langsung korban tewas gempa Palu
Trauma bocah 8 Tahun saksikan langsung korban tewas gempa Palu. Ibunya bekerja di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah Palu. Saat bencana terjadi, masih ada seorang anak yang belum pulang. Sementara malam akan segera datang.
Hapsah asyik mengisap susu kemasan sambil bersenda gurau dengan teman sebayanya. Ekspresinya menutupi rasa trauma yang dialaminya saat bencana gempa dan tsunami terjadi di Kota Palu, Sulawesi Tengah, pada Jumat 28 September 2018 lalu.
Bocah perempuan berusia delapan tahun itu masih ingat bagaimana kondisi anak kecil di hadapannya saat tertimpa pintu bangunan. Pelan-pelan dia mendadak bercerita.
-
Kapan gempa dan tsunami Aceh yang menghancurkan Rumah Sakit Umum Meuraxa? Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 2004 masih terus dikenang sampai saat ini.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Mengapa Indonesia sering mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, dan gunung meletus? Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Hal itu mengakibatkan Indonesia kerap mengalami bencana alam seperti tanah longsor, tsunami, gempa, maupun gunung meletus.
-
Kapan pulau itu dihantam oleh tsunami? Hanya beberapa hari sebelum kejadian, kapal pesiar sudah ada di sana dan berada di pantai.
-
Apa yang menjadi saksi bisu dahsyatnya gelombang tsunami di Ulee Lheue? Tempat ini menjadi saksi bisu betapa dahsyatnya gelombang tsunami yang menerjang Kota Aceh.
-
Apa yang terjadi di Dusun Nglepen akibat gempa Jogja 2006? Daerah lain yang menjadi saksi dahsyatnya kekuatan Gempa Jogja 2006 adalah Dusun Nglepen, Kelurahan Sumberharjo, Bantul. Desa itu dilalui oleh jalur patahan Sesar Opak. Konon satu padukuhan itu mengalami rayapan atau pergeseran tanah akibat gempa tektonik. Bahkan di sana ada sebuah sumur yang sebelumnya berbentuk melingkar berubah menjadi elips sejak peristiwa gempa itu. Di pedukuhan itu, tidak ada satupun rumah yang tersisa akibat gempa. Bahkan menurut kesaksian warga, ada rumah yang bergeser puluhan meter dari lokasi awal.
"Lagi di TK. Mama bacatat nama yang masih (di situ). Saya main boneka," tutur Hapsah saat berbincang dengan Liputan6.com di pengungsian Masjid Agung Darussalam, Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (14/10)
Ibunya bekerja di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah Palu. Saat bencana terjadi, masih ada seorang anak yang belum pulang. Sementara malam akan segera datang.
"Karena dianya belum dijemput papanya. Jadinya pulangnya malam. Mamanya di luar negeri. Papanya kerja. Pas gempa papanya baru datang berjalan kaki pegang sana sini," jelas dia.
Namun, si anak yang dijemput ternyata meninggal dunia. Dia menderita luka di kepala dan terhimpit pintu yang jatuh di bagian kakinya. Hapsah cuma bisa berteriak dan kemudian terus berusaha berlari bersama ibunya.
Hingga kini bayangan itu masih terngiang di kepalanya. Meski begitu, bocah kelas tiga SDN Inpres 1 Kamonji Kota Palu itu lebih khawatir dengan ibunya.
"Lari pegangan tempat-tempat bermain (saat gempa). Mamaku cuma lari, jatuh, lari, jatuh. Aku bilang pegangan sini, pegangan sini. Mamaku terkancing terus napasnya gara-gara gempa. Sudah tiga kali beli obat belum sembuh," beber Hapsah.
Rencananya, Hapsah akan pindah ke Gorontalo bersama kedua orangtuanya dan si adik yang masih berusia satu tahun. Sementara kini sang ayah masih turut membantu mencari korban jiwa korban gempa dan tsunami Kota Palu.
"Papa disuruh bacari mayat," Hapsah menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Setelah dua minggu, terminal Bandara Palu kembali beroperasi
Kopi donasi di pertemuan IMF-World Bank terkumpul hingga Rp 1 miliar
Bank Dunia: Kerugian akibat gempa Palu dan Donggala tembus Rp 8 triliun
Bank Dunia siapkan dana hingga USD 1 miliar bantu pemulihan Lombok dan Sulawesi
Gempa dan tsunami di Sulteng, Jepang beri 3 paket bantuan untuk Indonesia
Warga Palu mulai memulihkan perekonomian