Tujuh desa di Purbalingga kekeringan, BPBD pasok 100.000 liter air bersih
Enam tangki telah didistribusikan ke Desa Karangmalang, Kecamatan Bobotsari, lima tangki air bersih telah diberikan ke Desa Talagening, Kecamatan Bobotsari, dan Desa Banjarsari, Kecamatan Bobotsari telah mendapat bantuan air bersih sebanyak empat tangki.
Krisis air bersih akibat kekeringan mulai terjadi di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga sampai Kamis (19/7) telah mendistribusikan 100.000 liter air bersih atau sebanyak 23 tangki ke sejumlah wilayah.
Ada tujuh desa yang terdampak kekeringan dan telah mendapat bantuan air bersih. Rinciannya, enam tangki telah didistribusikan ke Desa Karangmalang, Kecamatan Bobotsari, lima tangki air bersih telah diberikan ke Desa Talagening, Kecamatan Bobotsari, dan Desa Banjarsari, Kecamatan Bobotsari telah mendapat bantuan air bersih sebanyak empat tangki.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Di mana kebun stroberi di Purbalingga berada? Salah satu kebun stroberi itu berada di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Apa bentuk khas Kue Petulo Kembang? Kue petulo kembang ini terbilang unik karena bentuknya seperti mi gulung yang memiliki beragam warna.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kapan Jalur Lingkar Barat Purwakarta dibangun? Sebelum dibangun jalan lingkar pada 2013, Kecamatan Sukasari yang berada paling ujung di Kabupaten Purwakarta aksesnya tidak layak.
Selain itu, masing-masing dua tangki air bersih didistribusikan ke Desa Pagedangan, Kecamatan Bojongsari, Desa Karangcegak, Kecamatan Kutasari, dan Desa Candiwulan Kecamatan Kutasari.
"Pagi tadi kita baru menerima laporan Desa Karangcegak untuk dikirim air bersih sebanyak dua tangki air,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, Rusmo Purnomo, Kamis (19/7).
BPBD Kabupaten Purbalingga menegaskan kesiapan memasok air bersih ke desa-desa yang membutuhkan. Kekeringan mulai melanda sejumlah wilayah di Purbalingga. Beberapa desa juga telah meminta bantuan air bersih untuk kebutuhan air bagi warga.
"Melihat situasi dan kondisi sekarang sudah kelihatan musim kering. Beberapa desa sudah meminta bantuan air, menghubungi kami lewat telepon juga lewat surat. Pada saat itu juga saya harus segera mendistribusikan karena untuk kebutuhan terutama untuk masak," terangnya.
Rusmo menyampaikan pendistribusian air bersih ke desa dipusatkan pada satu titik. Hal ini untuk memudahkan petugas saat melakukan droping. Selain itu juga efisiensi saat melakukan pendistribusian.
"Kalau sehari ngirim sampai tiga kali, kan tidak hanya satu desa biasanya sampai dua desa. Nah begitu ngirim harapan saya ini sudah dipusatkan jadi warga sudah berada di satu titik pengambilan air," ujar Rusmo.
Demi ketepatan pendistribusian air bersih pada warga terdampak kekeringan, BPBD Kabupaten Purbalingga meminta kepada pihak terkait untuk cepat dan tanggap melihat situasi warga setempat. Sehingga pendistribusian air bersih tepat sasaran dan tepat waktu. Bagi Kepala Desa yang melaporkan ke BPBD terkait kebutuhan air bersih agar mengumpulkan masyarakat yang membutuhkan pada satu titik.
"Agar misalnya minta sampai tiga tangki itu terpenuhi dan semua masyarakat mendapatkan secara merata. Tapi kalau misalnya dikirim hampir per rumah pihak kami berat sekali disamping itu kan pengirimannya kan tidak tepat yang seharusnya tiga tangki sudah cukup ini paling baru setengahnya belum selesai. Kemarin juga ada di salah satu desa yang seharusnya sehari selesai tapi malah sampai malam," tutur Rusmo.
Kendala pendistribusian air bersih adalah terbatasnya personel BPBD. Sebagai solusi, pihaknya menggandeng PDAM untuk pendistribusian air bersih. Rusmo juga memastikan, air yang didistribusikan pada warga berkualitas baik.
"Kalau mintanya mendadak itu kan harus ngisi tangki dulu. Kalau saya nyimpen air di tangki itu sangat resiko karena tangki di BPBD sudah cukup lama dan di dalam tangki itu sudah ada yang mulai berkarat. Saya pastikan air yang didroping benar-benar air bersih, nah air yang bersih itu kan ciri-cirinya tidak berwarna dan tidak berbau," ucap Rusmo.
Baca juga:
48 Desa di Cilacap rawan kekeringan
Perusahaan sawit di Aceh dinilai masih merusak kawasan ekosistem Leuser
Bendungan irigasi jebol, petani di Koto Tangah Sumbar resah sawah kekeringan
Cape Town terancam kehabisan air
Israel dilanda kekeringan, ribuan warga hingga menteri doa minta hujan
Dilanda kekeringan parah, umat Yahudi memohon hujan di Tembok Ratapan