Turut Jadi Korban Banjir Bandang Batu, 128 Bangkai Ternak Dikuburkan
Ratusan hewan ternak ikut menjadi korban karena terbawa banjir bandang Kota Batu. Sebanyak 128 hewan ternak, terdiri dari sapi dan kambing, ditemukan dalam kondisi mati.
Ratusan hewan ternak ikut menjadi korban karena terbawa banjir bandang Kota Batu. Sebanyak 128 hewan ternak, terdiri dari sapi dan kambing, ditemukan dalam kondisi mati.
Seluruh bangkai ternak itu sudah dikuburkan. "Jumlah hewan ternaknya sebanyak 128 ekor," tegas Pujul Santoso, Ketua Tim Tanggap Darurat Banjir Bandang Kota Batu, Senin (8/11).
-
Bagaimana bentuk bebatuan di Situs Batu Panjang? Pengunjung bisa menyaksikan bentuk bebatuan yang menjulang tinggi, berbentuk pipih dan berbaring.
-
Dimana lokasi Situs Batu Panjang? Terletak persis di Dusun Cimara, Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis, situs batu panjang merupakan peninggalan masa megalitikum yang masih tersisa.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Di mana banjir bandang ini terjadi? Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi meminta bantuan dana Rp1,5 triliun untuk penanganan bencana alam banjir bandang di daerahnya.
-
Di mana Taman Balai Kota Bandung terletak? Taman Balai Kota Bandung sendiri sering dianggap sebagai taman tertua di Kota Bandung. Bahkan, kehadirannya sudah lebih dulu ada sebelum Bandung menjadi gemeente alias Kotapraja.
-
Dimana saja lokasi rawan banjir di Kabupaten Banyumas? Wilayah rawan longsor di Kabupaten Banyumas, antara lain Kecamatan Sumpiuh, Kemranjen, Gumelar, Pekuncen, Lumbir, Banyumas, Ajibarang, dan Kedungbanteng. Sementara wilayah rawan banjir di antaranya Tambak, Sumpiuh, Kemranjen, Lumbir, dan Wangon,"
Selain hewan ternak, ditemukan pula 46 unit sepeda motor dan 11 unit mobil yang terseret banjir. Kondisi sepeda motor terbawa aliran lumpur dengan lokasi penemuan secara terpisah. Ditemukan pula 25 unit sepeda motor milik bengkel di Bulukerto yang ditemukan di satu lokasi.
"Hari pertama itu saya juga melihat seekor sapi di depan rumah warga, dan beberapa kambing yang sudah meninggal. Kemungkinan itu milik warga di atas yang terbawa banjir," tegas Aris, seorang warga di Bulukerto.
Banjir bandang pada Kamis (4/11) itu berdampak pada 8 titik lokasi, yakni Desa Sidomulyo, Bulukerto, Sumberbrantas, Bumiaji, Tulungrejo, Punten, Sumbergondo dan Giripurno. Keluarga terdampak banjir bandang ini berjumlah 124 kepala keluarga (KK) karena 43 rumah rusak dan 32 rumah sempat terendam lumpur.
Banjir bandang juga menyebabkan 7 orang meninggal dunia, masing-masing: Wiji (Bulukerto), Sarip (Bulukerto), Adi Wibowo (Bulukerto), Wakri (Giripurno), Mahendra Feri (Bulukerto), Alverta Shenazia Arvisa Vindra (Bulukerto) dan Tokip (Bulukerto). Sementara itu, korban luka di antaranya Bayu Agung Setiawan (Pesanggrahan), Saiful (Pesanggrahan), Fainis (Giripurno), Linda Ariesta (Bumiaji), Muhoratul Jannah (Kota Batu), Arif (Kota Malang).
"Operasi SAR dihentikan oleh Basarnas, setelah ditemukannya seluruh korban," tegasnya.
Tim Tanggap Darurat juga memastikan bahwa korban atas nama Fery dan Arif adalah orang yang sama dengan korban meninggal yang sudah ditemukan atas nama Adi Wibowo.
Tim tanggap darurat saat ini juga masih konsentrasi untuk penyisiran dan pembersihan material di daerah terdampak, selain melakukan pendistribusian air bersih ke sejumlah lokasi. Mereka juga melakukan asesmen guna pemulihan sejumlah fasilitas umum untuk dapat digunakan kembali.
(mdk/yan)