Tutup Vaksinasi Merdeka Aglomerasi, Kapolda Metro Sebut Tuntas dengan Biaya Efisien
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran resmi menutup Vaksinasi Merdeka Aglomerasi yang berlangsung selama 10 hari di wilayah Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota dan Tangerang Selatan.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran resmi menutup Vaksinasi Merdeka Aglomerasi yang berlangsung selama 10 hari di wilayah Bekasi Kabupaten, Bekasi Kota, Depok, Tangerang Kota dan Tangerang Selatan. Penutupan ini dilakukan secara online dan offline yang dihadiri oleh para Kapolres, Pimpinan Daerah serta para relawan.
"Vaksinasi Merdeka bukanlah sebuah event, atau program, namun sebuah metode penyelenggaraan vaksinasi yang bertumpu pada kerelawanan, kedermawanan dan kepemimpinan. Metode ini mampu menjawab kebutuhan vaksinasi yang mudah diakses publik, murah dalam operasional pelaksanaannya dan masif diselenggarakan di setiap wilayah," kata Fadil kepada wartawan, Selasa (5/10).
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana cara mencegah Covid Pirola? CDC menyarankan masyarakat untuk melindungi diri dari virus ini karena masih belum jelas tentang seberapa pesat varian ini dapat menyebar. Untuk itu, sebagai tindakan pencegahan masyarakat diminta untuk melakukan hal berikut:• Dapatkan vaksin Covid-19.• Jalani tes Covid.• Cari pengobatan jika Anda mengidap Covid-19 dan berisiko tinggi sakit parah• Jika Anda memilih untuk memakai masker, kenakan masker berkualitas tinggi yang pas di hidung dan mulut.• Tingkatkan ventilasi udara.• Selalu mencuci tangan usai beraktivitas.
Menurutnya, keunggulan dari pelaksanaan Vaksinasi Merdeka tahap II ini ialah hadirnya platform digital yang dibangun anak-anak bangsa dari PT Telkom Indonesia. Platform ini berfungsi untuk melakukan proses perekrutan, manajemen relawan dan gerai serta laporan performa gerai yang real time, selama 24 jam penuh, dimanapun berada.
"Pembuatan aplikasi digital Vakasinasi Merdeka yang dapat diunduh di google playstore dan app store ini, merupakan manifestasi arahan Kapolri terkait dengan Program Kepolisian yang Presisi yaitu Prediktif, Responsibilitas dan Transparansi Berkeadilan di era Police 4.0," jelasnya.
Vaksinasi Merdeka Aglomerasi merupakan pelaksanaan seri kedua dari Vaksinasi Merdeka, di mana pelaksanaan pertama dilakukan di DKI Jakarta, yang berhasil mendorong capaian angka vaksinasi di Jakarta hingga 107 persen dan hari terakhir pelaksanaan Vaksinasi Merdeka pada tanggal 17 Agustus 2021 lalu.
"Bila pimpinan daerah menilai metode Vaksinasi Merdeka ini bermanfaat, maka layaknya sebagai cetakan, silakan digunakan cetakan Vaksinasi Merdeka ini untuk melanjutkan program vaksinasi berikutnya di masing-masing wilayah," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Posko Vaksinasi Merdeka Polda Metro Jaya Supriyanto menyebut, Vaksinasi Merdeka Aglomerasi selama 10 hari telah berhasil memberikan kontribusi lebih dari 61,72 persen di lima wilayah penyanggah.
"Capaian tertinggi sebesar 72,64 persen terlaksana di Bekasi Kabupaten, disusul oleh Tangerang Kota sebesar 72,3 persen," ujar Supriyanto.
Selain itu, Ketua Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka, Devie Rahmawat menambahkan, pelaksanaan Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini merupakan metode yang menjadi terobosan strategis. Hal ini karena biaya penyelenggaraan yang efisien dan memang vaksin untuk masyarakat seluruhnya gratis.
"Namun, tidak semua biaya penyelenggaraan vaksinasi yang efisien. Di vaksinasi merdeka, biaya penyelenggaraan untuk menyuntikkan 1 individu hanya Rp5.000 hingga maksimal Rp20.000. Berdasarkan studi yang kami lakukan dengan metode wawancara dengan berbagai pihak penyelenggara, pelaksanaan vaksinasi yang tidak menggunakan metode Vaksinasi Merdeka, biaya penyelenggaraan yang dibutuhkan mencapai Rp100 ribu-Rp170 ribu per suntik untuk setiap individu," ujar Devie.
"Efisiensi biaya penyelenggaraan ini dapat terjadi karena metode Vaksinasi Merdeka mensyaratkan 9 pilar di antaranya pelaksanaan yang terdesentralisasi di lebih dari 900 titik. Kedua, dilaksanakan selama minimal 10 hari pelaksanaan, tanpa henti, bahkan ada yang dilaksanakan di malam hari; Gerai dibangun berbasis wilayah komunitas penduduk seperti perumahan serta didirikan secara sederhana, seperti di rumah warga," sambungnya.
Mila Viendyasari, selaku pengurus Yayasan Sinergi Vaksinasi Merdeka (SVM) menjelaskan, pihaknya hadir untuk membantu pengelolaan Vaksinasi Merdeka yang diinisasi oleh Polda Metro Jaya dalam hal memastikan pelaksanaan Vaksinasi Merdeka berjalan sesuai dengan metode yang disusun.
"Pada tahap kedua ini, dengan unsur kerelawanan, di mana relawan nakes maupun non nakes yang bertugas di gerai, diberikan insentif sama yaitu sebesar Rp100 ribu per hari, per relawan. Dibandingkan pelaksanaan vaksinasi lain, yang minimal petugasnya diberikan honor Rp500 ribu hingga Rp1,5 Juta per petugas," tambah Mila.
"Selain itu, Vaksinasi Merdeka juga mengandalkan kedermawanan dari berbagai mitra yang memberikan bantuan materi dan perlengkapan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan di setiap gerai seperti APD, nurse cap, tensi meter, modem, laptop serta peralatan prokes. Tidak hanya itu, mitra gojek juga memberikan insentif gratis perjalanan bagi para relawan seratus persen, pulang dan pergi selama pelaksanaan vaksinasi merdeka tahap I dan II. Pelaksanaan kali ini melibatkan lebih dari 25 mitra," sambungnya.
Senada dengan Mila, Richard yang juga sebagai pengurus Yayasan SVM ini menyebut, antusias masyarakat yang tinggi dalam menyambut Vaksinasi Merdeka Aglomerasi tersebut.
"Kepercayaan yang tinggi pada kepemimpinan Polda Metro Jaya, tidak hanya membuat dermawan berbondong-bondong membantu, namun juga masyarakat sebagai relawan juga menyambut dengan antusias yang tinggi. Pada Vaksinasi Merdeka Aglomerasi ini, dalam kurun waktu kurang dari 24 jam, jumlah calon relawan yang mendaftar melalui platform digital sebanyak 13 ribu. Meskipun akhirnya yang dapat turut serta hanya 4.570 relawan," ujar Richard.
"Pada Vaksinasi Merdeka pertama di wilayah DKI, pendaftaran untuk menjaring relawan dibuka selama 3 hari, dengan total calon relawan hampir mencapai 30 ribu orang. Pendaftar berasal dari berbagai kalangan, di antaranya supporter bola mencapai 11 ribu calon, mahasiswa sebanyak 9 ribu calon, para dokter gigi, serta masyarakat umum.
"Formula Bang Fadil, Kapolda Metro Jaya, yang meyakini bahwa roh bangsa Indonesia ialah gotong royong, terbukti, walau di pelaksanaan Vaksinasi Merdeka pertama Jakarta sedang disebur gelombang Covid kedua dan PPKM level 4, dimana RS sudah full dan angka Covid meningkat, masih banyak masyarakat yang tergerak hatinya untuk menjadi relawan, dan mau keluar rumah berjuang menjadi relawan Vaksinasi Merdeka," tutup Richard yang juga pimpinan Komunitas Supporter Bola Indonesia.
Baca juga:
Antisipasi Covid-19, Pemkab Pamekasan Lakukan Ini pada Suporter Madura United FC
Kejar Herd Community, Pemprov Sumsel Berharap Pasokan Vaksin dari Pusat
Tak Paksa Warga yang Menolak Vaksinasi, Gibran Mengaku Bakal Beri Edukasi
Gerai Mulai Sepi, Pemkot Bekasi Gencarkan Vaksinasi Door to Door
Kaltim Dapat 93.600 Dosis Pfizer, Masyarakat Diminta Tidak Pilih-Pilih Vaksin