Uang bayaran rusak kapel di Ogan Ilir dipakai pelaku buat beli sabu
Dari catatan kepolisian, aktor intelektual aksi tersebut adalah AS (45), Kepala Desa Rantau Alai dan AF (56), Kepala SMA Negeri 1 Rantau Alai. Untuk melancarkan niatnya, kedua tersangka membayar kepada para pelaku sebesar Rp 2 juta.
Polda Sumsel menangkap sepuluh pelaku perusakan rumah ibadah umat Katolik (kapel) di Desa Mekar Sari, Kecamatan Rantau Alai, Ogan Ilir. Polisi masih memburu dua pelaku lain yang diduga turut terlibat.
Dari catatan kepolisian, aktor intelektual aksi tersebut adalah AS (45), Kepala Desa Rantau Alai dan AF (56), Kepala SMA Negeri 1 Rantau Alai. Untuk melancarkan niatnya, kedua tersangka membayar kepada para pelaku sebesar Rp 2 juta.
-
Kapan Kerto Pengalasan menunaikan ibadah haji? Pada dasawarsa 1860, nama Kerto Pengalasan muncul dalam buku harian seorang syekh tarekat Naqsyabandiah di Pulau Pinang yang menunjukkan bahwa dia sedang menunaikan ibadah haji.
-
Bagaimana kerusakan pada masjid? Laporan dari Reuters menyebutkan sebagian dari Masjid Tinmel mengalami keruntuhan. Gambar-gambar yang beredar di internet menunjukkan dinding-dinding yang roboh, menara setengah roboh, dan tumpukan besar puing.
-
Kapan ibadah haji dilakukan? Pelaksanaan ibadah haji dilakukan setiap satu tahun sekali dan selalu memiliki jumlah jemaah yang banyak dan berasal dari seluruh penjuru dunia.
-
Dimana tempat pelaksanaan ibadah haji yang membedakannya dengan umroh? Sedangkan sebagai ibadah wajib, haji mewajibkan semua jemaahnya untuk melakukan rukun yang dikerjakan di luar Mekkah. Rukun-rukun tersebut antara lain wukuf di Arafah, melempar jumroh di Mina, dan mabit atau menginap di Muzdalifah.
-
Kapan Masjid Pecinan Tinggi Banten dibangun? Tahun pembangunan diperkirakan pada 1552, atau empat tahun sebelum pendirian Masjid Agung Banten lama pada 1556.
-
Kenapa beduk Masjid Jami Sabilul Huda Indramayu berlubang? Rupanya setelah tak jadi dipinjam, beduk itu tiba-tiba berlubang dengan sendirinya.
Uang tersebut diserahkan kepada tersangka US alias A (56) dan memerintahkan mencari orang yang bersedia menghancurkan kapel. US pun berhasil merekrut sejumlah rekannya dari tiga desa sekitar.
Dari beberapa orang yang terlibat, satu tersangka di antaranya, yakni IW (36), bersedia turun tangan asalkan diberikan uang sebesar Rp 700 ribu untuk membeli sabu. Mereka sepakat dan akhirnya mengatur rencana agar aksi itu berhasil.
Dengan menggunakan lima unit sepeda motor, para tersangka mendatangi kapel pada malam hari. Mereka berbagi tugas, ada yang mengawasi situasi, menghalangi warga, merusak dinding, mengeluarkan barang-barang seisi kapel, dan membakarnya.
Setelah satu jam mengobrak-abrik kapel, para tersangka kabur dan warga mulai mendekat untuk memadamkan api. Beberapa tersangka kabur ke luar kota hingga Bangka Belitung.
Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengungkapkan, aktor intelektual aksi itu tidak terima kondisi kapel menjadi lebih bagus setelah direnovasi.
"Mereka mengakui semua perbuatannya, mereka menyesal," ungkap Zulkarnain, Rabu (21/3).
Untuk melengkapi berkas perkara, penyidik menyita 24 item barang bukti. Diantaranya dua palu besar (godam), tiga batu kali, sebilah parang, empat unit sepeda motor, dan patung Bunda Maria, patung Yesus, Alkitab yang terbakar, dan sejumlah barang lain.
"Penyidik masih memburu dua pelaku lain, identitasnya sudah kita ketahui," jelas dia.
Baca juga:
Polisi masih kejar 2 pelaku pengrusakan kapel di Ogan Ilir
Jadi dalang perusak kapel, kades di Ogan Ilir mengaku iri dan kesetanan
3 Pelaku perusak kapel di Ogan Ilir diringkus, total 10 orang
'Otak' perusakan kapel, kades & kepsek di Ogan Ilir jadi tersangka
Gubernur Sumsel sesalkan Kades & Kepsek terlibat rusak kapel Ogan Ilir
Pelaku rusak kapel di Sumsel karena menjadi bagus usai direhabilitasi
Suruh rusak rumah ibadah, kades & kepala SMA di Ogan Ilir bayar Rp 2 juta