Uang dibawa kabur kader PDI Perjuangan, warga Grobogan geruduk DPRD
Warga hanya berharap uang mereka dikembalikan.
Puluhan warga Desa Tanggungharjo, Kecamatan Grobogan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Senin (27/6), mendatangi gedung DPRD Kabupaten Grobogan. Kedatangan mereka bertujuan menemui salah satu anggota dewan, yakni Dheki Kenedy Jadmiko Saputro, karena diduga menggelapkan uang mereka.
Warga mengaku mengalami kerugian puluhan juta. Suparlan (40), warga Desa Tanggungharjo RT 2/RW 11, Kecamatan Grobogan, mengaku telah ditipu oleh Dheki sebesar Rp 55 juta. Menurut dia, Dheki saat itu beralasan uang dipakai buat kegiatan rapat.
Suparlan yang merupakan pengusaha gerai ponsel menyatakan, Dheki berhasil meminjam uang puluhan juta kepada dia dan puluhan warga lainnya. Sesuai perjanjian yang dituangkan dalam surat pernyataan, Dheki berjanji uang dipinjamnya akan dikembalikan.
"Namun sudah sekian lama saya menunggu uang saya tak kunjung dikembalikan. Padahal uang tersebut untuk biaya sekolah anak saya, yang sebentar lagi masuk ke jenjang sekolah yang lebih tinggi," kata Suparlan.
Suparlan berharap, mereka bisa bertemu dengan Dheki dan meminta uangnya segera dikembalikan.
"Saya dan warga lainnya datang ke gedung dewan ini ingin sangat sekali bertemu Dheki, dengan harapan uang kami bisa dikembalikan. Namun, ternyata Dheki tidak ngantor, akhirnya saya mengadu kepada ketua dewan," ujar Suparlan.
Kemudian, Harni (54), warga desa Tanggungharjo RT 2/RW 1, Kecamatan Grobogan mengaku ditipu Dheki sebesar Rp 44 juta. Modusnya adalah meminjam uang arisan dan tabungan ibu-ibu warga desanya.
Padahal, menurut Harni, pada 10 Februari 2016, Dheki berjanji mau mengembalikan uang dipinjamnya. Namun, hingga sekarang belum terwujud.
"Pokoknya uang tersebut harus dikembalikan dan Dheki harus dipecat dari anggota DPRD Grobogan," tuntut Harni.
-
Kenapa keenam Caleg terpilih PDIP diminta mundur? Adapun penyebab keenam caleg terpilih itu diminta mundur karena terkena sistem Komandante, rata-rata mereka (para caleg) sudah membuat surat pengunduran diri ketika sebelum waktu pencoblosan.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI Jakarta menangani kasus DBD? Heru menyampaikan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menangani kasus DBD yang cenderung meningkat dengan melakukan fogging atau tindakan pengasapan dengan bahan pestisida yang bertujuan membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit DBD.
-
Apa yang jadi dugaan kasus KPK? Pemeriksaan atas dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN Bupati Sidoarji Ahmad Muhdlor Ali diperiksa KPK terkait kasus dugaan pemotongan dan penerimaan uang, dalam hal ini dana insentif ASN di lingkungan BPPD Pemkab Sidoarjo.
-
Di mana Rakernas PDIP diadakan? Mantan calon Presiden (Capres) nomor ururt 03 Ganjar Pranowo menghadiri agenda rapat kerja nasional (rakernas) PDIP di Beach City International Stadium (BCIS), Ancol Jakarta pada Jumat (24/5).
-
Kapan PDRI dibentuk? Walaupun secara resmi radiogram Presiden Soekarno belum diterima, tanggal 22 Desember 1948, sesuai dengan konsep yang telah disiapkan, dalam rapat tersebut diputuskan untuk membentuk Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), dengan susunan sebagai berikut:
-
Siapa yang Ganjar Pranowo temui di Rakernas PDIP? Ganjar tiba di lokasi pukul 13.27 WIB dengan mengenakan pakaian serba merah sambil membawa gambar Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri dan Presiden pertama RI, Soekarno.
Sementara warga lainnya yang juga menjadi korban, Heri Akhadia (36), warga Desa Mojorebo RT 02/RW I, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan mengaku ditipu Dheki sebesar Rp 90 juta.
"Saya dijanjikan tetangganya akan dimasukan sebagai bidan kontrak di sebuah puskesmas di Grobogan sini," kata Heri.
Menanggapi laporan itu, Ketua DPRD Grobogan, Y Agus Siswanto berjanji akan melakukan memanggil Dheki.
"Selain itu juga, kami kemudian akan memerintahkan Badan Kehormatan (BK) Dewan untuk mengklarifikasi yang bersangkutan," kata Agus.