Ungkap eksploitasi anak, polisi Bekasi bakal razia pengemis di jalan
Mereka bakal menangkap pengemis menggunakan anak-anak sebagai 'umpan'.
Polresta Bekasi Kota menyatakan bakal membersihkan pengemis jalanan di wilayah setempat. Hal ini menyusul adanya dugaan eksploitasi anak buat meminta-minta di jalanan.
"Anak dijadikan umpan belas kasihan, dengan harapan mendapatkan sedekah dari pengguna jalan," kata Kasubag Humas Polresta Bekasi Kota, Iptu Puji Astuti di Bekasi, Rabu (30/3).
Puji mengatakan, hal itu terlihat di sejumlah jalan protokol di Kota Bekasi. Di antaranya simpang Kayuringin, BCP, Mega Bekasi Hypermall, Rawapanjang, Tol Bekasi Timur, dan titik lainnya.
"Kami akan koordinasi dengan pemerintah setempat agar razia itu berdampak jangka panjang. Jangan hanya sekarang razia tapi sepekan kemudian sudah menjamur lagi pengemis di jalanan," ujar Puji.
Menurut Puji, polisi membantu razia buat mengungkap pidana eksploitasi anak, sehingga pelaku mendapatkan efek jera berupa sanksi pidana penjara.
"Sebetulnya kami sudah lebih dulu mengungkap dugaan eksploitasi beberapa waktu lalu. Namun, orang tua tak sampai ditahan, karena bersedia membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi," ucap Puji.
Ketika itu, kata Puji, anak balita diminta mengemis oleh orang tuanya di JPO Jalan Ahmad Yani, meskipun kondisinya sedang sakit. Sementara orang tuanya santai sambil merokok di bawah jembatan sambil mengawasi anaknya.
Kepala Dinas Sosial Kota Bekasi, Agus Darma, mengakui ada bayi diajak mengemis di wilayahnya. Namun, dia tak mengetahui pasti bayi itu apakah anak kandung atau sewaan seperti yang terjadi di Jakarta.
"Kalau jumlah bayi yang diajak mengemis kami belum mempunyai data. Tapi, kami mengakui ada. Kalau anak di bawah umur yang mencari nafkah di jalan itu sekitar 82 orang," kata Agus.
Baca juga:
Polda Metro masih dalam kasus eksploitasi anak
Ayah tiri meremas buah zakar dan menendang balita Alif hingga tewas
Begini cerita anak korban eksploitasi dibina di sosial Bambu Apus
Jadi pelampiasan amarah, gigi anak dicabut orang tua pakai tang
Kunjungi anak korban eksploitasi, Menteri Yohana minta pemda jeli
-
Apa yang unik dari cara anak-anak ini berjalan? Para peneliti dari Universitas Liverpool melakukan penelitian pada anak-anak ini dan mengungkapkan bahwa kerangka tubuh mereka lebih mirip dengan kera daripada manusia.
-
Siapa saja anak-anak yang berjalan merangkak itu? Keluarga Olas ini terdiri dari 18 anak, dengan enam di antaranya lahir dengan ciri yang belum pernah ditemukan pada manusia modern dewasa. Tragisnya, salah satu dari keenam anak tersebut telah meninggal dunia, namun sisanya tetap menjadi misteri yang menarik bagi para peneliti.
-
Apa yang dilakukan anak muda saat ngabuburit di pinggir rel kereta di Purwakarta? Mereka sekedar berfoto, membuat video dan mengabadikan kereta api yang melintas.
-
Apa saja gejala mabuk perjalanan pada anak? Gejala-gejala tersebut antara lain: Mual Muntah Pusing Sakit kepala Lemas Kebingungan Kelelahan
-
Kenapa anak-anak ini berjalan merangkak? Para peneliti berpendapat bahwa pola berjalan yang unik ini mungkin berkembang karena adanya keterbatasan kesempatan untuk berdiri dengan dua kaki setelah usia sembilan bulan.
-
Bagaimana cara jalan kaki membantu merangsang pertumbuhan tulang anak? Jalan kaki melibatkan proses gerakan otot dan sendi yang memberikan tekanan pada tulang, merangsang pembentukan tulang, terutama pada masa pertumbuhan.