Unsri Kecam Penganiayaan Dokter Koas di Palembang, Bentuk Tim Investigasi Internal
Tim itu saat ini sudah bekerja untuk mengumpulkan data-data kronologi kejadian sesungguhnya.
Universitas Sriwijaya buka suara terkait pemukulan terhadap dokter koas RS Fatimah Palembang diduga dilakukan orang tua junior korban di salah satu kafe di Jalan Demang Lebar Daun Palembang Rabu (11/12) kemarin.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dr Syarif Husin MS mengecam aksi pemukulan tersebut. Syarif mengatakan pimpinan universitas Sriwijaya menyampaikan kekhawatiran dan penyesalan yang mendalam atas insiden pemukulan yang dialami salah satu mahasiswa fakultas kedokteran Unsri.
- Tim Investigasi Kemenkes Bersama Ibunda Dokter PPDS Undip Lapor ke Polda Jateng
- Menkes Sebut Hasil Investigasi Penyebab Kematian Dokter Muda Undip Diumumkan Pekan Ini
- KPK Deteksi Klaim Fiktif Layanan Kesehatan, Modus Kumpulkan Data KTP hingga BPJS Berkedok Baksos
- Kronologi Pemecatan Dekan FK Unair Usai Tolak Rencana Menkes Datangkan Dokter Asing
"Tindakan kekerasan seperti ini jelas tidak bisa dibenarkan kami dengan tegas mengecam setiap bentuk kekerasan di lingkungan kampus maupun di luar kampus," kata dr Syarif Husin MS kepada wartawan Kamis (12/12).
Unsri Bentuk Tim Usut Penganiayaan
Sebagai bentuk komitmen untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh warga kampus, Syarif mengatakan, pihak kampus sudah membentuk tim investigasi internal. Tim itu saat ini sudah bekerja untuk mengumpulkan data-data kronologi kejadian sesungguhnya.
"Untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden pemukulan tim investigasi bertugas untuk mengidentifikasi permasalahan mendalami fakta serta mencari jalan penyelesaian yang terbaik," ujar Syarif.
Korban Lapor Polisi
Syarif mengakui pihak kampus juga sudah mendapat informasi bahwa korban sudah melaporkan kejadian pemukulan tersebut ke Polda Sumsel.
"Kasus pemukulan saat sedang ditangani pihak kepolisian Polda Sumsel, kami juga memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian dan sangat berharap agar laporan tersebut ditindaklanjuti secara profesional dan berkeadilan," tutur Syarif.
Sebagai lembaga pendidikan, Syarif berharap laporan korban dapat berjalan dengan baik adil, transparan demi memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan kepada semua pihak yang terlibat.
"Kami juga menegaskan komitmen kami untuk mendukung proses penyelidikan ini dengan profesional sesuai dengan prosedur yang berlaku. Kami juga meminta semua pihak untuk menjaga ketentraman dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh situasi," kata dia.
Unsri juga terus berupaya memastikan seluruh civitas akademika dapat menjalani pendidikan dalam lindungan yang aman kondusif dan saling menghargai.
Kronologi Penganiayaan
Diketahui seorang dokter muda yang bertugas di rumah sakit Siti Fatimah Palembang babak belur setelah dianiaya oleh seorang pria yang diduga orang tua junior korban di salah satu Cafe di Jalan Demang Lebar Daun Palembang Rabu (11/12).
Aksi pemukulan tersebut viral di sosial media, dalam video yang berdurasi 12 Detik tersebut korban yang masih mengenakan seragam dokter koas dipukuli seorang pria berbaju merah.
Pemicu pemukulan diduga tak terima anaknya mendapatkan tugas piket dihari libur Natal dan Tahun Baru.
Akibat pemukulan tersebut korban berinisial MLH mengalami luka memar dibagian wajah dan matanya merah korban saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang dan sudah dilakukan visum.
Terpisah Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Sunarto membenarkan adanya laporan korban di SPKT Polda Sumsel.
"Ya benar korban sudah membuat laporan di Polda Sumsel semalam. Laporan korban sudah diterima dan masih dalam penyelidikan," kata Sunarto.