Usai Berkelahi dengan Keponakan, Petani di Deli Serdang Ditemukan Tewas Terbakar
Pria itu ternyata terbunuh setelah berkelahi dengan keponakannya, JS (39), dan berlatar belakang sengketa tanah warisan. JS ditangkap tim dari Polresta Deli Serdang.
Kasus pembunuhan Ngasil Tarigan (69), yang diduga dibakar hidup-hidup di gubuknya, Dusun 1 Desa Simempar, Kecamatan Gunung Meriah, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut) akhirnya terungkap. Pria itu ternyata terbunuh setelah berkelahi dengan keponakannya, JS (39), dan berlatar belakang sengketa tanah warisan. JS ditangkap tim dari Polresta Deli Serdang.
"Tim Jatanras Reskrim mengamankan JS di Desa Tengah Kecamatan Tanah Pinem, Kabupaten Dairi, Jumat (22/1) sekitar pukul 21.00 WIB," ujar Wakapolres Deli Serdang AKBP Julianto Sirait, Senin (25/1).
-
Kapan Hari Lebah Sedunia diperingati? Setiap tahun pada tanggal 20 Mei, dunia merayakan Hari Lebah Sedunia, sebuah peringatan yang mengingatkan kita semua tentang makhluk kecil yang memiliki peran besar dalam kelangsungan hidup planet kita.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
-
Kapan Hari Sirkus Sedunia diperingati? Hari Sirkus Sedunia yang diperingati setiap tanggal 17 April, adalah sebuah perayaan internasional yang didedikasikan untuk menghormati dan mengapresiasi seni pertunjukan sirkus serta para pemain dan seniman yang terlibat di dalamnya.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan patung-patung perunggu itu ditemukan? Namun, baru bulan lalu, muncul pecahan kecil yang tidak teridentifikasi dari genangan lumpur dan air.
Dari penyelidikan diketahui bahwa pembunuhan itu dipicu masalah tanah di kawasan Gunung Starge. Lahan itu dibagi kepada 24 warga Desa Simempar yang menjadi pewaris, termasuk Ngasil dan JS.
Surat tanah warisan itu belum bisa dipecah karena masih ada perselisihan di antara pewaris. Ngasil menolak lahan itu dijadikan lokasi perumahan dan pembibitan bawang. "Selisih paham itu sempat dirembukkan pihak keluarga pada Selasa (8/10/2020), namun belum juga ditemukan solusi. Korban mengatakan kepada keluarganya belum bisa memutuskan dan ingin ziarah dulu ke makam opungnya," jelas Julianto.
Pada Rabu (9/10/2020) sekitar pukul 19.30 WIB, JS mendatangi Ngasil yang tengah berada di gubuknya. Keduanya berbincang, korban tersinggung dengan ucapan keras pria yang masih keponakannya itu. "Kemudian terjadi perkelahian antara korban dan JS di dekat gubuk," sambung Julianto.
Dalam perkelahian itu, JS tiga kali memukul kepada Ngasil. Dia juga tiga kali membenturkan kepala korban ke batu besar yang ada di dekat gubuk.
JS lalu menyerang perut Ngasil dengan lutut kanannya. Korban terjajar dan jatuh ke dinding gubuknya yang terbuat dari tepas. Dia terkapar tak berdaya.
Di dalam gubuk terdapat perapian untuk penerangan dan untuk menghangatkan badan, karena di gubuk itu belum ada aliran listrik. Tepas yang tertindih Ngasil menimpa api yang ada di dalam.
Meski melihat api, JS meninggalkan pamannya yang sekarat. Korban ditemukan keesokan harinya dalam keadaan terbakar.
Polisi yang turun ke lokasi segera melakukan penyelidikan. Tidak kurang 23 saksi dimintai keterangan. Sempat muncul dugaan korban dibakar hidup-hidup.
Dari penyelidikan itu, pelaku pembunuhan itu teridentifikasi. Polisi memburu JS. Tersangka terus berpindah tempat. Dia dua bulan berada di Aceh, lalu Kabupaten Karo, sebelum ke Kabupaten Dairi.
"JS merupakan penyanyi Karo, sehingga banyak teman atau relasi sehingga memudahkannya terus pindah tempat," papar Julianto.
Tim dari Unit Jatanras Reskrim Polresta Deli Serdang akhirnya mendapat informasi mengenai keberadaan JS di Desa Tengah, Kecamatan Tanah Pinem, Dairi. Dia pun disergap di sana.
JS mengakui perbuatannya menganiaya pamannya. "Tersangka kita kenakan Pasal 338 dan atau pasal 351 ayat (3) dari KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara," tutup Julianto.
Seperti diberitakan, Ngasil Tarigan, warga Desa Simempar, Kecamatan Gunung Meriah, ditemukan tak bernyawa dalam kondisi gosong dalam gubuk di tengah ladang yang juga bekas terbakar, Kamis (10/9) sekitar pukul 08.30 WIB. Peristiwa ini pertama kali dilaporkan Sastra Tarigan (50) yang melintasi ladang korban menuju ladangnya. Pria yang tengah membawa pupuk ini mendapati gubuk tetangganya bekas terbakar.
Saat mendekat ke gubuk itu, Sastra bertemu keponakan korban, Lidya (18), dan ibunya. "Saksi Sastra mendengar Lidya berteriak 'tulang sudah mati terbakar'," jelas Firdaus.
Sementara di dalam gubuk yang terbakar, Ngasil tidak bergerak dengan kondisi mengenaskan. Wajahnya gosong dan tubuhnya juga rusak terbakar.
Sastra kemudian melaporkannya kepada keluarga dan warga setempat. Kepala Desa Simempar meneruskan informasi itu ke Polsek Gunung Meriah. Selanjutnya petugas dari Polsek tiba di sana disusul tim Inafis Polresta Deli Serdang untuk melakukan olah TKP. Di lokasi kejadian, petugas menemukan ceceran darah di dalam dan luar gubuk. Setelah diautopsi, Ngasil ternyata korban pembunuhan.
Baca juga:
Dokter yang Meninggal usai Divaksinasi Covid-19 Ternyata Mengidap Penyakit Jantung
Polisi Pastikan Dokter Tewas dalam Mobil Bukan karena Vaksin Covid-19
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Ditemukan Tewas dengan Parang Menancap di Perut
Dokter di Palembang Ditemukan Tewas di Dalam Mobil
WNA Slovakia di Denpasar Tewas Dibunuh Mantan Pacar
Polda Riau: Haji Permata Alami 5 Luka Tembak di Tubuh, Meninggal di Atas Speedboat