Usai bom Surabaya, Kapolri sebut 200 terduga teroris telah ditangkap
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, sudah ada 194 terduga teroris ditangkap sebelum operasi yang terjadi di Kaliurang, Yogyakarta dan Indramayu, Jawa Barat
Polri terus melakukan operasi pemberantasan terorisme pasca-bom Surabaya Mei 2018 lalu. Setidaknya sudah ada 200 lebih terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri hingga saat ini.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, sudah ada 194 terduga teroris ditangkap sebelum operasi yang terjadi di Kaliurang, Yogyakarta dan Indramayu, Jawa Barat. 17 orang di antaranya tewas dalam penangkapan.
-
Kapan Pertempuran Surabaya terjadi? Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional untuk mengenang jasa-jasa para pahlawan, terutama orang-orang yang terlibat dalam peristiwa Pertempuran Surabaya pada 10 November 1945.
-
Kapan Prabowo tiba di Sumatera Barat? Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto tiba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Padang Pariaman pada Sabtu (9/12) pagi.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Siapa Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo? Kartosoewirjo merupakan tokoh populer di balik pemberontakan DI/TII pada tahun 1948.
-
Kapan Hari Korps Cacat Veteran Indonesia diperingati? Pada tanggal 19 Mei setiap tahunnya, pemerintah Indonesia secara nasional memperingati Hari Korps Cacat Veteran Indonesia.
"Plus kemarin 3 tertembak (di Kaliurang) 197 kemudian di Indramayu itu sudah ditangkap lagi ada 9 lanjutan dari 2 orang yang mau menyerang Polres, dan total ini sudah ada 200 (lebih) sejak bom Surabaya," ujar Tito di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Senin (16/7).
Tito memastikan, pihaknya tidak akan mengendurkan operasi pemberantasan terorisme. "Kita ingin menunjukan negara lebih kuat dari pada teroris," dia menegaskan.
Gerbang Bom Surabaya
Tito menuturkan, rentetan aksi bom bunuh diri di Surabaya beberapa bulan lalu dijadikan sebagai gerbang masuk Polri memberantas terorisme. Dari situ, Polri dapat menangkap jaringan dan sel-sel tidur kelompok terorisme.
Apalagi operasi yang dilakukan Polri diuntungkan dengan UU Antiterorisme yang baru saja disahkan DPR.
"Jadi peristiwa bom Surabaya itu bagi Polri di satu sisi tragedi dan kita bersedih karena ada korban. Tapi di sisi lain memberikan peluang yang sangat besar kepada Polri untuk masuk ke dalam jaringan ini dan menangkap mereka," katanya.
Jenderal bintang empat itu memerintahkan jajarannya mengusut tuntas kasus bom bunuh diri di Surabaya. Siapapun yang terlibat dalam peristiwa tersebut harus ditangkap sesuai dengan UU Antiterorisme yang baru disahkan.
"Yang bersimpati pun kepada mereka saat melakukan aksi, itu bagian dari kelompok mereka, itu bisa kita pidana. Instruksi saya bom Surabaya tangkap, tuntaskan, sudah tahu jaringannya, semua ditangkap," Tito menambahkan.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Korban penyanderaan terduga teroris di Kaliurang alami syok dan trauma
Suasana pasca baku tembak di Jalan Kaliurang Yogyakarta
Penerobos Mapolres Indramayu sudah ditangkap, diduga pasangan suami istri
Tak takut isu teror, Jokowi lanjutkan kunjungan kerja ke Yogyakarta
Naik motor, dua orang tak dikenal terobos Mapolres Indramayu & lemparkan panci