Usai Buang Bayi ke Sumur, Ibu Muda Sempat Tidur Siang dan Pura-Pura Kaget Anak Hilang
Saat pertama kali bayi buah hati FN dan suaminya, AM (28 tahun) ditemukan tewas di dalam sumur, jajaran Polsek Ambulu langsung melakukan penyelidikan ke lokasi kejadian. Namun upaya itu sempat dihalang-halangi dan ditolak oleh FN dan keluarganya.
FN, ibu muda berusia 25 tahun ditetapkan menjadi tersangka kasus pembuangan bayinya sendiri ke dalam sumur. Peristiwa nahas itu terjadi pada Rabu (23/03) lalu, di Dusun Bregoh, Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu Jember
Kasus tersebut sempat diwarnai isu klenik yang beredar di masyarakat. Beredar kabar bahwa bayi berusia satu bulan tersebut diambil oleh gendruwo atau makhluk halus dalam kepercayaan masyarakat Jawa, saat sedang tidur dalam pelukan ibunya.
-
Siapa yang menemukan jabang bayi di Cirebon? Lalu bayi tersebut karena tidak diharapkan akhirnya dilarung ke laut di wilayah Cirebon dan ditemukan oleh nelayan.
-
Dimana makam jabang bayi di Cirebon ditemukan? Namun menurut cerita yang berkembang, bayi ini mulanya ditemukan di sekitar perairan pelabuhan Cirebon.
-
Apa yang membuat makam jabang bayi di Cirebon ramai dikunjungi? Banyak yang punya hajat dan dipermudah jalannya setelah berdoa di sini. Situs makam jabang bayi di wilayah Kesambi, Kota Cirebon, selalu ramai didatangi para peziarah.
-
Kapan bayi rewel biasanya? Saat mimpi buruk, anak-anak biasanya akan terbangun dari mimpinya karena takut. Hal inilah yang membuat bayi sering rewel malam hari dan merasa ketakutan.
-
Di mana kejadian penganiayaan anak SD di Jombang terjadi? Penganiayaan yang melibatkan dua anak di bawah umur itu terjadi di belakang salah satu SD di Desa Japanan, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang, pada Sabtu (24/6).
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
"Kepada keluarga dan para tetangga, sang ibu mengaku tidak tahu menahu saat bangun tidur, bayinya sudah tidak ada di kasur," ujar seorang warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Saat pertama kali bayi buah hati FN dan suaminya, AM (28 tahun) ditemukan tewas di dalam sumur, jajaran Polsek Ambulu langsung melakukan penyelidikan ke lokasi kejadian. Namun upaya itu sempat dihalang-halangi dan ditolak oleh FN dan keluarganya.
Pasangan FN dan AM selama ini tinggal bersama keluarga besarnya di desa tersebut. Kepada polisi, FN dan keluarga besarnya mengaku sudah ikhlas dengan kepergian buah hatinya tersebut. Meski ditolak, polisi tetap bersikukuh untuk menyelidiki kasus ini karena ada dugaan tewasnya bayi tersebut penuh kejanggalan. Setelah mendapatkan pengertian, barulah keluarga tersebut setuju jenazah bayi dibawa ke Rumah Sakit Daerah (RSD) dr Soebandi Jember untuk diotopsi.
Dalam pemeriksaan usai ditetapkan menjadi tersangka, FN mengaku membuang bayi yang baru di akikahkan tersebut, dalam keadaan hidup-hidup.
"Jadi bayinya terlebih dulu ditidurkan, lalu setelah itu dilempar ke sumur," papar Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna saat dikonfirmasi pada Senin (28/3).
Aksi FN itu dilakukan saat keluarga besarnya lengah. "Saat itu ada ibu pelaku, nenek pelaku dan keluarga yang lain. Hanya saja mereka tidak tahu saat bayi itu di buang," papar Komang. 1
Setelah melempar bayi yang sedang tidur ke sungai, FN kembali melanjutkan tidur siang. Kemudian sekitar pukul 12:00 WIB, ia bangun dan mengaku kepada keluarganya bahwa bayinya hilang. Setelah dicari selama hampir satu jam, barulah jenazah bayi ditemukan mengapung di dalam sumur.
Ini bukan pertama kalinya, FN mengaku kehilangan bayi. Sekitar dua minggu yang lalu, FN juga mengaku kehilangan bayi yang baru berusia setengah bulan tersebut. Setelah dicari bersama oleh keluarga dan warga, sang bayi akhirnya ditemukan di areal persawahan dekat rumah mereka. Informasi itu dibenarkan polisi.
"Tetapi kita akan dalami dulu, apakah saat bayi hilang dan ditemukan di sawah itu, memang itu juga dilakukan tersangka atau tidak," papar Komang.
(mdk/eko)