Usai diseruduk truk TNI AL, sopir trailer diperiksa polisi
"Kita masih periksa sopirnya. Sementara, keterangan yang kita dapat, truk trailer itu mengalami pecah ban," katanya.
Truk Colt Diesek milik TNI AL seruduk Truk Trailer Nopol L 8068 SM di Tol Waru-Dupak, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (25/9). Dua anggota meninggal dunia di lokasi kejadian, empat lainnya dikabarkan meninggal dunia saat dibawa ke rumah sakit dan 14 lainnya mengalami luka-luka.
Menurut Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Kompol Mustofa, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif sopir Truk Trailer, Jamal yang merupakan warga Surabaya.
"Kita masih periksa sopirnya. Untuk sementara, keterangan yang kita dapat, sejak pukul 21.00 WIB (Rabu malam), truk tersebut mengalami pecah ban, dan sudah memanggil teknisi untuk memperbaikinya pada pukul 23.00 WIB. Karena harus membeli sparepart-nya, akhirnya dilanjutkan pada pagi harinya," kata Mustofa di Mapolres Pelabuhan Tanjung Perak.
Karena kecelakaan lalu lintas ini yang melibatkan kendaraan TNI AL, Mustofa mengaku, kalau pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan pihak POMAL. "Untuk kebutuhan penyelidikan, kita bekerja sama dan terus berkoordinasi dengan pihak PJR Polda Jatim, pengelola tol, POMAL, dan Polres Pelabuhan sendiri," ungkapnya.
Sayangnya, Mustofa belum bisa memberi keterangan secara detail terkait peristiwa tersebut. Dia beralasan masih melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan pihak POMAL.
"Kita masih menyelidiki. Untuk sementara, Truk Trailer ini diketahui mengangkut sabut WING, dan mengalami pecah ban di TKP, tepatnya KM 3.400 (sebelumnya diberitakan di KM 3.200), tol arah Waru-Dupak, kita masih mendalami apakah si sopir ini sudah memasang rambu di tepi jalan atau belum, kita masih mengorek keterangan si sopir," katanya.
Mengenai jumlah korban, Mustofa juga mengaku masih belum bisa memberi keterangan secara detail. "Kalau di TKP, kita ketahui dua orang meninggal. Untuk tambahan dan korban luka, kita masih menunggu koordinasi dari pihak TNI AL," tandasnya.
Sementara itu, keterangan yang dihimpun di RSAL dr Ramelan, Surabaya, korban meninggal dikabarkan ada enam orang, rinciannya, dua meninggal di TKP, empat saat dibawa ke rumah sakit dan 14 lainnya mengalami luka.
"Ada enam orang meninggal dunia, dan 14 lainnya mengalami luka-luka. Memang semuanya dirawat di RSAL (dr Ramelan), semua korban luka masih menjalani perawatan," ucap Humas RSAL Dr Ramelan, Widawati saat dikonfirmasi wartawan.
Baca juga:
Ini identitas 6 korban tewas kecelakaan truk TNI AL di Surabaya
Truk TNI AL tabrak truk trailer, belasan luka-luka
Truk TNI AL tabrak trailer mogok di bahu jalan, 6 anggota tewas
-
Kapan prajurit TNI tersebut mengalami kecelakaan? Kecelakaan tersebut berlangsung sangat parah, sehingga prajurit itu mengira akan meninggal dalam peristiwa tersebut.
-
Di mana kecelakaan beruntun yang melibatkan truk itu terjadi? Kecelakaan beruntun terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim Utama pada Rabu (27/3).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Bagaimana petugas di perlintasan sebidang menghentikan truk pemadam kebakaran? Ketika terjadi kebakaran dan akan ada kereta api yang akan melintas, petugas di perlintasan dan relawan memberhentikan damkar yang akan melintas, dengan memberi isyarat bendera merah dan tangan agar berhenti sejenak, ” tulis keterangan di video.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Di mana kecelakaan KA Putri Deli dengan truk tronton terjadi? Insiden kecelakaan antara KA Putri Deli dengan truk tronton pada Selasa (19/3) malam itu diduga akibat sang sopir truk nekat terobos palang pintu di perlintasan terjaga (JPL Nomor 31) Km. 44+300 antara Stasiun Perbaungan dan Stasiun Lidah Tanah.