Usai Dokter Koas Dibikin Babak Belum Sopir, Kubu Lady Aurelia Kini Ingin Damai dengan
Penganiayaan dilatarbelakangi keberatan Lady perihal jadwal jaga yang sudah disepakati.
Polisi masih melakukan penyidikan terkait kasus penganiayaan terhadap dokter koas Muhammad Lutfhi dengan tersangka Fadilla alias Datuk (37), sopir pribadi ibu rekannya, Lady Aurelia Pramesti.
Penganiayaan dilatarbelakangi keberatan Lady perihal jadwal jaga yang sudah disepakati
- Tompi Sentil Lady Aurellia Setelah Penganiaya Dokter Koas Unsri Tersangka: Apa Masih Enak Lanjut Kuliah?
- Mahasiswi Diduga Pemicu Penganiayaan Dokter Koas Diskrosing Tiga Bulan, Ini Kata FK Unsri
- Didampingi Pengacara, Pelaku Penganiayaan Dokter Koas di Palembang Diperiksa Polda Sumsel
- Duduk Perkara Dokter Koas di Palembang Dipukuli Keluarga Dokter Gara-Gara Jadwal Piket
Kuasa hukum keluarga Lady, Titis Rachmawati menyebut ibu Lady, Sri Meilina alias Lina, telah menyampaikan permohonan maaf kepada Lutfhi dan keluarganya atas insiden itu.
Lina mengaku menyesali mengajak korban bertemu untuk membicarakan jadwal jaga anaknya hingga berujung penganiayaan.
Titis mengaku kliennya dan keluarga masih berupaya mediasi dengan korban. Namun sayangnya hingga kini belum juga dapat menemui Lutfhi dan keluarganya.
"Kami sudah beberapa kali mediasi, tetapi belum bisa bertemu dan kita juga sudah meminta Lady kirim pesan pribadi kepada Luthfi permohonan maaf, tetapi belum dijawab," ungkap kuasa hukum keluarga Lady, Titis Rachmawati, Selasa (17/12).
Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya Irfanuddin mengatakan, pihaknya pun mengupayakan perdamaian antara kedua mahasiswanya itu. Kampus telah menghubungi mereka, Luthfi melalui zoom dan Lady datang langsung.
"Jelas ada usaha agar berdamai untuk saling diselesaikan secara kekeluargaan. Tapi ada beberapa ranah yang tidak bisa kita campuri, yakni ranah kepolisian," kata Irfanuddin.
Irfanuddin menegaskan tim investigasi masih bekerja untuk mencari fakta di balik insiden penganiayaan dan keberatan Lady terhadap jadwal jaganya. Dia memastikan FK Unsri akan memberikan sanksi tegas jika ditemukan pelanggaran etika akademik.
"Keduanya kan anak kami semua, jadi ya kita lagi mencari data seadilnya. Kami akan mencari fakta jernih dan clear agar bisa ambil keputusan yang bijak," kata Irfanuddin.