Usai pesta miras oplosan, Agus tewas kejang-kejang
Partono menjabarkan pihaknya masih kesulitan untuk mencari tahu darimana miras oplosan maut yang menewaskan Agus itu dibeli. Sebab, kata Partono, Agus yang mengetahui asal muasal miras oplosan itu meninggal dunia.
Gara-gara mengonsumsi miras oplosan, Agus Supardiono (55) meninggal dunia, Senin (25/12). Sebelumnya Agus mengonsumsi miras oplosan bersama seorang kawannya yang bernama Edy Suyatman (60).
Menurut Kapolsek Gedongtengen, Kota Yogyakarta, Kompol Partono, peristiwa nahas di malam Natal itu bermula saat Agus datang berkunjung ke rumah Edy yang berada di Pringgokusuman, Gedong Tengen. Saat datang, Agus membawa miras oplosan untuk diminumnya bersama Edy.
-
Apa yang istimewa dari Yogyakarta? Pada zaman pendudukan Jepang, wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta disebut dengan istilah Yogyakarta Kooti.
-
Apa yang dilakukan Kama saat liburan di Yogyakarta? Anak-anak Zaskia Adya Mecca menemukan kebahagiaan dalam hal-hal sederhana seperti jajan gulali dan duduk santai di pinggir jalan.
-
Siapa saja yang ikut membentuk organisasi Askar Perang Sabil (APS) di Yogyakarta? Di Yogyakarta, para ulama yang sebagian besar berasal dari kalangan Muhammadiyah membentuk sebuah organisasi kelaskaran bernama Askar Perang Sabil (APS).
-
Apa yang dinikmati oleh Kasad dan keluarganya di Yogyakarta? Saat sampai di Yogyakarta, ketiganya langsung menikmati kuliner khas kota tersebut. Mereka tampak datang dan menikmati sajian khas dari Yogyakarta yaitu Gudeg.
-
Apa tujuan utama dibentuknya Askar Perang Sabil (APS) di Yogyakarta? Tujuan dibentuknya pasukan ini adalah membantu TNI dalam melawan musuh serta melandaskan perjuangan sesuai dengan ajaran Islam yang menyeru untuk berjuang di jalan Allah SWT.
-
Apa kegiatan Atta Halilintar di Yogyakarta? Jadi, aku tuh ada acara, ada undangan di Yogyakarta. Kebetulan aku di Yogya dan di sini terkenal dengan wisata kulinernya, jadi aku yakin Yogya pasti the best buat makanan. Istri pun nitip makanan," pungkas Atta dalam live streaming di YouTubenya.
"Keduanya mulai minum pada pukul 00.30 Wib. Kemudian pada pukul 02.00 Wib keduanya mengalami kejang-kejang," ujar Partono, Senin (25/12).
Begitu kejang-kejang, kata Partono, Agus dan Edy langsung dilarikan ke RS PKU Kota Yogyakarta. Sempat mendapat perawatan di UGD selama 9 jam, akhirnya Agus yang kesehariannya bekerja sebagai kuli bangunan ini meninggal dunia. Sedangkan Edy masih dalam perawatan intensif di RS PKU.
"Kami masih mengembangkan kasus ini. Kami masih mencari jenis miras yang diminum dan dimana membelinya," terang Partono.
Partono menjabarkan pihaknya masih kesulitan untuk mencari tahu darimana miras oplosan maut yang menewaskan Agus itu dibeli. Sebab, kata Partono, Agus yang mengetahui asal muasal miras oplosan itu meninggal dunia.
"Yang membawa miras si Agus. Masih buntu penyelidikannya. Diduga oplosan dan ada kemungkinan korban mencari bahan sendiri dan mengoplosnya sendiri," urai Partono.
Partono menambahkan dari keterangan anak Edy, Agus yang membawa miras oplosan ke rumah. Kedua korban, sambung Partono memang sering mengonsumsi miras.
"Kedua korban sering mabuk miras bersama. Sudah berulang kali diingatkan warga tetapi keduanya tetap meminum miras," tutup Partono.
(mdk/rhm)